Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Penguatan Kapasitas Manajemen Organisasi Bagi Perempuan Di Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung Rahayu Sulistiowati; Nana Mulyana; Selvi Diana Meilinda
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 6. Penanggulangan Bencana dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.16 KB) | DOI: 10.18196/ppm.26.528

Abstract

Berbagai hasil riset menunjukkan bahwa selama ini partisipasi perempuan dalam pembangunan masihrendah. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman kader pembangunan terutama perempuan karenakapasitasnya yang masih rendah, diantaranya tentang manajemen organisasi perempuan.Mempertahankan dan mengurus suatu organisasi agar tetap bisa berkembang secara dinamis pada erasekarang ini, merupakan tantangan tersendiri bagi pengurusnya. Beragam hal yang harus dicermati.Selain karena zamannya telah memasuki era globalisasi dan era informasi, juga karena bertambahnyaanggota yang harus diurus, menjamurnya organisasi sejenis, juga disebabkan munculnya lembagaswadaya masyarakat yang juga ikut mengontrol jalannya roda suatu organisasi. Hal ini yang menjadimasalah bagi para perempuan pengelola organisasi yang ada di kecamatan Buay bahuga Kab. WayKanan. Untuk itulah maka diperlukan sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kaderperempuan agar dapat mengelola organisasi dengan baik. Setelah adanya Pelatihan Penguatan KapasitasPerempuan dan manajemen organisasi Di Desa Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan inidapat diketahui bahwa telah ada peningkatan rata-rata pemahaman peserta sebesar 11,8%. Meskipunhasil ini hanya menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta, namun kegiatan ini memberikankontribusi yang cukup berarti untuk meletakkan dasar pemahaman kepada kader perempuan dalammanajemen dan organisasi sehingga menjadi kader yang berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
Culture Approach As Innovation In Development Of Infrastructure Azima Dimyati; Selvi Diana Meilinda
Saburai International Journal of Social Sciences and Development Vol, 2 No 2 (2018)
Publisher : University of Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/saburaiijssd.v1i1.369

Abstract

The cultural approach to implementing public infrastructure policies is new. The approaches commonly used in implementing policies are structural approaches (organizational roles), procedural and management approaches (network planning and control; program evaluation and review techniques), behavioral approaches: communication, complete information at each stage and a political approach (interdepartemental aspects of politics). This shows that, the cultural approach is an innovation of policy implementation to establish a model of policy implementation innovation with a cultural approach, researchers investigate in a case study of a simultaneous village building program (GSM) in the Tulang Bawang regency of Lampung Province. This study uses a qualitative approach that describes and explains the symptoms and trends in phenomena that appear at the research location.The results obtained, the implementation of the GSMK program is based on the value of mutual cooperation which in local terms Lampung is called sakai sambayan. Sakai Sambayan, covering a broad understanding, such as mutual cooperation, help to help, tolerance to others and to others both morally and materially at times of pleasure and distress.This value provides a spirit in the implementation of the GSMK program in Tulang Bawang Regency. The GSMK program is a movement carried out by, from, and for the people of Tulang Bawang Regency to do good together in an effort to accelerate infrastructure development in 147 villages simultaneously throughout the Tulang Bawang Regency with a budget sourced from non-government organizations, private parties from each village and Community Direct Assistance (BLM) of the APBD of Tulang Bawang Regency. This program is considered quite successful by many people, the innovation of cultural approaches in the implementation of policies makes it an alternative so that policies can be successful and goals can be achieved.