<![CDATA[ABSTRACT HIV and tuberculosis are still major public health problems in Indonesia and around the world, and must beeradicated by 2030. When a person is diagnosed with HIV/AIDS, they may experience a variety of emotions, includingfear, regret, denial, confusion, and uncertainty about what to do that can lead to psychological stress. Resilience canplay a role in the quality of protection, reducing the negative impact of bad conditions that can reduce a person'squality of life. So it is necessary to increase resilience to improve the quality of life. Able to identify the effect ofresilience on improving the quality of life of people with TB-HIV. The method used in this study is "Quasi Experiment One Group Withaot Control" with the design of "one group pre test - post test". To take samples, the researcher used a purposive sampling technique. The results of this study stated that 20 respondents experienced an increase in scores from pretest to posttest. The results of the statistical test were obtained with a P value of 0.000 (<0.05) which means that there is a level after the intervention is given. Therefore, Ho was rejected and Ha was accepted stating that there was a significant correlation between resilience and improved quality of life. After this study was carried out, it was found that the results of the study showed the influence of resilience on improving the quality of life. Keywords: Resilience, Quality of Life, TB, HIV. ABSTRAK HIV dan tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia dan di seluruh dunia, dan harus diberantas pada tahun 2030. Ketika seseorang didiagnosis mengidap HIV/AIDS, mereka mungkin mengalami berbagai emosi, termasuk ketakutan, penyesalan, penyangkalan, kebingungan, dan ketidakpastian tentang apa yang harus dilakukan sehingga dapat menyebabkan stres psikologis. Resiliensi dapat berperan sebagai kualitas perlindungan, mengurangi dampak negative dari kondisi buruk yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Sehingga perlu meningkatkan resiliensi untuk meningkatkan kualitas hidup. Mampu mengidentifikasi pengaruh resiliensi terhadap peningkatan kualitas hidup orang dengan TB-HIV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Quasi Eksperimen One Group Withaot Control” dengan desain “one group pre test - post test”. Untuk mengambil sampel maka peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 20 responden mengalami penaikan nilai dari pretest ke posttest. Hasil uji statistic didapat P value 0,000 (<0,05) yang artinya ada tingkatan setelah diberikan intervensi. Oleh karena itu, Ho ditolak dan Ha diterima menyatakan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara resiliensi dengan peningkatan kualitas hidup. Setelah penelitian ini dilakukan didapat bahwa hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh resiliensi terhadap peningkatan kualitas hidup. Kata Kunci: Resiliensi, Kualitas Hidup, TB, HIV.]]>
