Hanjeli merupakan bahan pangan yang memiliki banyak kandungan gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, dan Ca. Kandungan Ca pada hanjeli bahkan lebih tinggi dibandingkan beras, jagung, dan sorgum. Hanjeli dapat digunakan sebagai bahan pangan, bahan pakan, obat, dan bahan baku industri kerajinan. Pengolahan pasca panen hanjeli dapat dilakukan apabila telah mengalami pengupasan dan penyosohan. Hanjeli hasil penyosohan dapat dijadikan sebagai bahan pangan berbasis tepung yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kulit hanjeli yang cukup keras menyebabkan perlunya penggunaan mesin pengupas dan penyosoh hanjeli untuk mempermudah penyosohan. Salah satu mesin yang dapat digunakan adalah Mesin Pengupas dan Penyosoh Hanjeli (MPPH-0219). Akan tetapi, mesin ini masih memiliki kekurangan berupa ruangan penyosoh yang terlalu sempit sehingga menyebabkan biji pecah ketika disosoh. Kekurangan lainnya adalah biji hasil penyosohan belum tersosoh seutuhnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memodifikasi silinder penyosoh MPPH-0219. Metode penelitian yang digunakan adalah metode rekayasa (engineering). Hasil penelitian ini menunjukkan daya yang dibutuhkan untuk penyosohan hanjeli adalah 1,3 kW, kecepatan putaran poros penyosoh adalah 1424 rpm, kecepatan putaran poros motor penggerak 2912 rpm, kebisingan 83,7 dB. Hasil uji kinerja menunjukkan hanjeli yang tersosoh utuh 21,32%, hanjeli pecah 37,14%, dan tersosoh sebagian 0,12%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah modifikasi silinder penyosoh MPPH-0219 dapat mempengaruhi hasil penyosohan hanjeli.