Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Etnobotani Tumbuhan Obat Desa Tonjongsari Leuwi Halang Kabupaten Tasikmalaya De Sinta Mulyani Wulandari; Diana Hernawati; Rinaldi Rizal Putra
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya III Tahun 2021
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leuwi Halang Kampung Pamijahan Desa Tonjongsari Kecamatan Cikalong merupakan tempat yang memiliki potensi sumber daya alam tumbuhan yang melimpah. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya tumbuhan obat yang digunakan oleh Masyarakat Pamijahan sebagai obat tradisional. Penggunaan tumbuhan obat tersebut dilakukan berdasarkan pengalaman turun temurun dari nenek moyang terdahulu. Namun, belum ada penelitian mengenai tumbuhan obat di Leuwi Halang Kampung Pamijahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan obat, cara pengolahan dan pemanfaatan tumbuhan obat yang digunakan oleh Masyarakat Pamijahan Desa Tonjongsari. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik Snowball sampling. Jumlah responden yang terkumpul sebanyak 19 orang dengan jenis kelamin, profesi dan usia yang berbeda. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang diperoleh di analisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 70 spesies tumbuhan obat dari 38 familia di Leuwi Halang Kampung Pamijahan Desa Tonjongsari Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya.
Kajian Etnobotani Jamu Tradisional Gendong sebagai Suplemen Bahan Ajar Biologi (Studi Kasus di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya) Enok Fatimah; Diana Hernawati; Rinaldi Rizal Putra
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya III Tahun 2021
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan etnobotani jamu tradisional gendong di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Data penelitian dihasilkan dari 8 informan penjual jamu tradisional gendong di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya dan 40 imforman konsumen Jamu tradisional gendong yang terdiri dari 35 konsumen perempuan dan 5 konsumen laki-laki. Adapun hasil penelitian ditemukan 17 spesies tumbuhan yang digunakan dalam pembuatan jamu tradisional gendong di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Berdasarkan kategori tumbuhan yang dimanfaatkan penjual jamu perhitungan Use Values (UV) menunjukan terdapat 5 spesies yang menunjukan nilai guna paling tinggi diantaranya yaitu Jahe (Zingiber officinale), kayu manis (Cinnamomum burmanii), Kunyit (Curcuma domestica), temulawak (Curcuma xanthorriza) dan padi (Oryza Sativa) dengan nilai Use Values (UV) Sebesar 0,25. Spesies- spesies ini merupakan spesies yang paling penting dan sering digunakan dalam bahan  pembuatan jamu tradisional di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Selain itu Fidelity level (FL) dalam penelitian ini juga digunakan untuk mengetahui  seberapa penting spesies tumbuhan digunakan. Jenis jamu kunir merupakan jamu yang tergolong paling banyak diminati oleh masyarakat. Dokumentasi hasil penelitian ini disusun dalam bentuk booklet dengan harapan akan memberikan sumbangan sumber pengetahuan dalam pembelajaran etnobiologi khususnya etnobotani.
Keanekaragaman Karang (Cnidaria: Anthozoa) pada Zona Litoral Pantai Sancang, Kabupaten Garut, Jawa Barat Puji Sukma; Diana Hernawati; Diki Muhamad Chaidir
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya III Tahun 2021
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman filum Cnidaria kelas Antozoa di zona litoral pantai Sancang Garut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret 2021. Metode yang digunakan adalah metode eksploratif dengan teknik survei serta pengamatan sampel menggunakan belt transek. Sampel diamati di setiap plot sepanjang garis transek serta beberapa parameter diukur seperti jenis substrat pH, salinitas, kecepatan arus dan intensitas cahaya. Hasil penelitian ditemukan 96 individu yang terdiri dari 20 spesies meliputi: Montipora informis, Montipora aequberculata, Acropora aspera, Goniastrea ramosa, Goniastrea aspera, H. Cochlea, Psamocora sp Psamocora contigua,Psamocora digitata, Pocilloporida sp dan Porites mayeri, Phymanthus sp, Stichodactyla gigantea, Anthopleura, Dipsastrea sp, Dipsastrea lizardensis Acanthastrea, Astreopora, Chyphastrea sp., Edwardsiidae. Kepadatan Anthozoa di Pantai Sancang pada setiap stasiun berada pada nilai 0,19 ind/m², 0,37 ind/m² dan 0,4 ind/m².  Kerapatan berkisar 2,5% - 81%. Indeks keanekaragaman berkisar antara 0,7-2,05 yang berada pada kriteria rendah-sedang. Indeks keseragaman 0,19-0,67 yang berada pada kriteria  keseragaman rendah-tinggi. dan indeks dominan berada pada nilai rendah-sedang dengan nilai 0,18-0,7 yang berada pada nilai dominansi rendah-sedang.
Struktur Komunitas Lichenes di Kawasan Gunung Galunggung Berdasarkan Indeks Ekologi Muhamad Nuralamsyah; Diana Hernawati; Rinaldi Rizal Putra
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 10, No 2 (2022): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v10i2.6186

Abstract

Lichenes are a symbiosis between fungi and algae which usually grow on rock surfaces, rotting logs, and trees. This research is to determine the community structure of Lichenes in the Mount Galunggung Region based on ecological indexes. The research method was carried out in a descriptive exploratory survey technique, where the area taken from each station was 300 m. The areas that are the research stations are the Crater Area, Batu Blek Waterfall, and Cipanas Waterfall. The number of Lichenes found consisted of 4 classes, 9 orders, 13 families, 16 genera and 17 species of Lichenes, including station 1 (Crater Area) there were 10 species with the highest number of individuals found in the species Graphis sp. namely 669 individuals (63%). Station 2 (Curug Batu Blek) there are 6 species with the highest number of individuals found in the species Graphis sp. namely 412 individuals (59%). Station 3 (Curug Cipanas) there were 6 species with the highest number of individuals found in the species Cryptothecia striata, amounting to 637 individuals (34%). The average value of the diversity index was 1.20 which included the medium category, the evenness index value was 0.62 which included the high category, the species richness index value was 0.91 which included the low category, the species dominance index value was 0.39 which included the medium category. The environmental parameters include chemical factors (pH) and physical factors (temperature, light intensity, humidity, type of substrate, and altitude).
Studi Keanekaragaman Kupu-kupu (Papilionoidea) Berdasarkan Ketinggian di Kawasan Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya Ilham Pahman; Diana Hernawati; Diki Muhamad Chaidir
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 10, No 2 (2022): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v10i2.5742

Abstract

Papilionoidea or better known as butterflies is a type of insect that is often found around us. This study aims to analyze the diversity of butterflies in the Mount Galunggung Region, Tasikmalaya Regency based on different heights. The method used in this research is descriptive quantitative with the VES (Visual Encounter Surveys) technique for 6 days within 4 weeks, 09.00-11.00 WIB and 13.00-15.00 WIB at 3 observation stations, including: Cimedang waterfall area (700 masl ), Gado Bangkong waterfall area (800 masl), and Cikahuripan waterfall area (950 masl). The calculated observational data includes: Shannon-Wiener diversity index (H'), species evenness index (E), species richness index (R), dominance index (D), and similarity index (IS), as well as environmental parameter measurements including: height , temperature, light intensity, humidity, and wind speed. The results of the observations showed that there were 1,071 individual butterflies from 41 species that were successfully found. The Nymphalidae family is the most common butterfly with 22 species, and the most common butterfly species are Jamies celeno, Ypthima pandocus, and Lampides boeticus. Overall, the diversity value of the Galunggung Mountain Area as a whole is 3.10 which is classified as a high category, an evenness index of 0.84 is classified as a stable category, a species richness index of 5.73 is classified as a high category, and a dominance index of 0.06 is classified as a low category.
Assistance in Sustainable Food Programs Through the Introduction of Edible Plants as Potential Foodstuffs Diana Hernawati; Vita Meylani; Rinaldi Rizal Putra; Dita Agustian
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): May 2022
Publisher : Asosiasi Dosen Pengembang Masyarajat (ADPEMAS) Forum Komunikasi Dosen Peneliti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/engagement.v6i1.1045

Abstract

The purpose of this community service is to provide counseling about the introduction of edible plants that can be used and techniques or processing methods as an alternative food. Participatory Rural Appraisal (PRA) is used where the community is effectively involved in formulating plans and policies. Data collection is done directly in the form of primary and secondary data. At the same time, the data analysis technique is done by interactive analysis. The results of the service include 1) recognizing wild plant species as alternative food or plants that are always used as garden plants, 2) Potential edible plants that can be utilized can be in the form of leaves and stems or young stalks, roots, and tubers, fruits and vegetables. Nuts or seeds and grains; 3) It contains enough nutrients for nutritional needs and food supplements and health, both of which have the potential as internal and external drugs.