Pariwisata memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, sehingga pemahaman mengenai faktor yang memengaruhi ketertarikan wisatawan menjadi hal yang diperlukan di tengah meningkatnya persaingan destinasi. Pada kasus Floating Market Lembang, minat berkunjung wisatawan masih tergolong rendah, terlihat dari tidak tercatatnya destinasi ini sebagai tempat wisata yang paling diminati maupun banyak dicari secara online. Dari sisi persepsi harga, biaya tiket masuk dan wahana tambahan dianggap belum sepenuhnya sebanding dengan harapan pengunjung. Faktor place juga menghadapi hambatan, seperti kemacetan menuju kawasan Lembang dan terbatasnya transportasi umum yang membuat aksesibilitas kurang optimal. Kondisi ini menunjukkan perlunya perbaikan layanan agar daya tarik destinasi dapat meningkat secara lebih konsisten. Studi yang dilaksanakan menggunakan metode kuantitatif melalui penerapan desain deskriptif dan explanatory, serta analisis regresi linear berganda. Populasi penelitian mencakup individu yang belum pernah berkunjung namun memiliki potensi berkunjung, dengan teknik purposive sampling dan batas usia minimal 17 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat berkunjung ada dalam kategori kurang baik, sementara persepsi harga dan place berada pada kategori baik. Secara verifikatif, kedua variabel berdampak positif serta signifikan baik secara parsial maupun simultan, dengan kontribusi sebesar 20,3%. Persepsi harga menjadi faktor paling dominan dalam mendorong minat berkunjung, sehingga peningkatan nilai dan kualitas pengalaman yang dirasakan pengunjung perlu diprioritaskan sebagai strategi pengembangan destinasi.