Indonesia menghadapi permasalahan serius terkait pengelolaan limbah plastik, di mana sekitar 83% limbah plastik tidak terkelola dengan baik dan berkontribusi besar terhadap pencemaran lingkungan. Limbah plastik jenis polipropilena (PP) dan polietilena (PE) yang sulit terurai secara alami menjadi ancaman bagi ekosistem. Penelitian ini bertujuan mengembangkan genteng inovatif berbasis limbah plastik dengan penambahan admixture untuk mengurangi sampah plastik sekaligus meningkatkan kualitas genteng beton. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan variasi komposisi limbah plastik (2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%) dan admixture (damdex) sebanyak 2% pada campuran beton genteng. Pengujian meliputi uji kuat lentur, rembesan air, dan penyerapan panas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa genteng dengan 10% limbah plastik dan admixture memiliki kekuatan lentur tertinggi sebesar 1,625 N memenuhi standar sesuai dengan SNI 0096: 2007 memilik beban lentur minimum 1400 N. Selain itu, pengujian rembesan air selama 20 jam ± 5 menit, dengan jumlah sampel masing-masing variasi adalah dua sampel dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak adanya satupun sampel pada bagian bawahnya yang terdapat tetesan air akibat rembesan. Pada suhu ruang tertinggi pada variasi plastik 10% HDPE dan 2% damdex yaitu T1= 51 ºC, T2=38ºC, mengalami penurunan akibat penyerapan panas sebesar 13ºC atau sebesar 23,08%. Potensi limbah plastik sebagai bahan alternatif ramah lingkungan dan ekonomis dalam industri konstruksi, khususnya untuk produk genteng berkualitas tinggi yang juga berkontribusi pada pengurangan sampah plastic.