Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA X WILAYAH KERJA PUSKESMAS X KABUPATEN X Kazari, Bellanisa; Rukamana, Nova Mega; Listina, Febria
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 11 (2023): Volume 10 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i11.12316

Abstract

Abstrak: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Desa X Wilayah Kerja Puskesmas X Kabupaten X. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti . Masalah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang jumlah kasusnya cenderung meningkat dan semakin meluas dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di desa X wilayah kerja puskesmas X . Jenis penelitian ini mengunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Survey Cross Sectional. Rancangan penelitian ini menggunakan satu desa . Populasi berjumlah 1418 KK (Kepala Keluarga) , sampel dalam penelitian ini berjumlah 94 KK/orang, pengambilam sampel menggunkan Propotional random sampling pada penduduk di Desa X Wilayah Kerja Puskesmas X . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di desa X wilayah kerja puskesmas X. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor lingkungan dan faktor perilaku memberikan adanya hubungan antara variabel dengan kejadian Demam Berdarah Dengue , yaitu ketersediaan tutup pada wadah penampung air (p-value= 0,01>0,05),  , frekuensi pengurasan wadah air (p-value= 0,02>0,05), keberadaan jentik pada wadah (p-value= 0,00>0,05) , dukungan petugas kesehatan(p-value= 0,00>0,05), antara pengetahuan (p-value= 0,01>0,05), sikap (p-value= 0,00>0,05), tindakan 3M (p-value= 0,02>0,05).
PENYULUHAN CARA CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI TPA DUSUN SUMBERSARI 3 PESAWARAN: PENYULUHAN CARA CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI TPA DUSUN SUMBERSARI 3 PESAWARAN LISTINA, FEBRIA; Maritasari, Dwi Yulia; Rukamana, Nova Mega
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): MARET
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.508 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v6i1.1063

Abstract

Cuci tangan pakai sabun sebagai upaya preventif dalam melindungi diri dari berbagai penyakit menular. Cuci tangan menggunakan sabun dapat kita lakukan pada waktu-waktu berikut: sebelum menyiapkan makanan, sebelum dan sesudah makan, setelah BAK dan BAB, setelah membuang ingus, setelah membuang dan atau menangani sampah, kemudian setelah bermain/memberi makan/memegang hewan, serta setelah batuk atau bersin pada tangan kita. Cuci tangan pakai sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar merupakan cara termudah dan efektif untuk mencegah berjangkitnya penyakit. Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan. Mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun dapat lebih efektif membersihkan kotoran dan telur cacing yang menempel pada permukaan kulit, kuku dan jari-jari pada kedua tangan. terdapat empat faktor utama yang berkaitan dalam derajat kesehatan seseorang, kelompok dan masyarakat yaitu perilaku, pelayanan kesehatan, lingkungan dan keturunan atau herediter. Faktor – faktor tersebut memiliki keterkaitan dalam mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat dan kesehatan perorangan. Diantara empat faktor tersebut faktor determinan yang paling berpengaruh besar adalah faktor perilaku manusia dan disusul faktor lingkungan pada urutan kedua. Hal ini dapat terjadi akibat faktor perilaku memiliki pengaruh lebih besar dari faktor lingkungan sehingga lingkungan hidup manusia juga sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat.