Siti Asfuriyah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN MAJALAH SAINS BERBASIS CONTEXTUAL LEARNING PADA TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Asfuriyah, Siti; Nuswowati, Murbangun
Unnes Science Education Journal Vol 4 No 1 (2015): February 2015
Publisher : Department of Integrated Science, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Semarang in Collaboration with Perkumpulan Pendidikan IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/usej.v4i1.4983

Abstract

Implementasi Kurikulum 2013 mewajibkan sekolah baik SMP/MTs menerapkan pembelajaran IPA secara intregated science. IPA pada hakekatnya mempelajari tentang materi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Keberhasilan siswa dalam suatu pembelajaran juga dipengaruhi besarnya minat belajar siswa terhadap materi yang disajikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan majalah sains berbasis contextual learning pada materi pemanasan global untuk siswa kelas VII SMP/MTs. Pengumpulan data diperoleh melalui metode dokumentasi, observasi, dan angket. Majalah sains diuji terlebih dahulu kelayakannya sebelum digunakan dalam pembelajaran. Uji kelayakan meliputi 2 tahap yakni tahap I dan tahap II oleh 9 orang pakar menggunakan instrumen kelayakan buku pelajaran menurut BSNP (2006). Pengukuran peningkatan minat belajar siswa dilakukan dengan menggunakan angket ARCS yang dikembangkan Keller (1987), yang diberikan pada awal dan akhir pembelajaran. Pembelajaran dilakukan selama 4 kali pertemuan. Minat belajar yang diukur meliputi 4 aspek yakni, attention, relevance, confidence, dan satisfaction. Hasil analisis data diperoleh bahwa peningkatan untuk masing-masing aspek memperoleh skor sebesar 0,23 untuk attention, 0,20 untuk relevance, 0,16 untuk confidence, dan 0,16 untuk satisfaction. Sehingga rerata skor sebesar 0,19 dengan kriteria rendah. Implementation of Curriculum 2013 requires schools either SMP / MTs intregated apply science learning in science. IPA is essentially the study of material related to everyday life. The success of students in a learning also influenced the magnitude of students' interest in learning the material presented. This study aims to determine the increase in students' interest towards learning using contextual learning-based science magazine on global warming material for students of class VII SMP / MTs. The collection of data obtained through the method of documentation, observation, and questionnaires. Science magazine tested first before being used in the feasibility study. Due diligence includes 2 stages of phase I and phase II by 9 experts on the feasibility of using the instrument according BSNP textbook (2006). Measurement increase student interest ARCS performed using a questionnaire developed by Keller (1987), which is given at the beginning and end of the study. Learning is done for 4 meetings. Interest in learning as measured includes four aspects namely, attention, relevance, confidence, and satisfaction. The results of the data analysis showed that the increase for each aspect of obtaining a score of 0.23 for attention, 0.20 for relevance, 0.16 for confidence, and 0.16 for satisfaction. So that the mean score of 0.19 with a low criteria. 
PENGEMBANGAN MAJALAH SAINS BERBASIS CONTEXTUAL LEARNING PADA TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Asfuriyah, Siti; Nuswowati, Murbangun
Unnes Science Education Journal Vol 4 No 1 (2015): February 2015
Publisher : Department of Integrated Science, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Semarang in Collaboration with Perkumpulan Pendidikan IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/usej.v4i1.4983

Abstract

Implementasi Kurikulum 2013 mewajibkan sekolah baik SMP/MTs menerapkan pembelajaran IPA secara intregated science. IPA pada hakekatnya mempelajari tentang materi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Keberhasilan siswa dalam suatu pembelajaran juga dipengaruhi besarnya minat belajar siswa terhadap materi yang disajikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan majalah sains berbasis contextual learning pada materi pemanasan global untuk siswa kelas VII SMP/MTs. Pengumpulan data diperoleh melalui metode dokumentasi, observasi, dan angket. Majalah sains diuji terlebih dahulu kelayakannya sebelum digunakan dalam pembelajaran. Uji kelayakan meliputi 2 tahap yakni tahap I dan tahap II oleh 9 orang pakar menggunakan instrumen kelayakan buku pelajaran menurut BSNP (2006). Pengukuran peningkatan minat belajar siswa dilakukan dengan menggunakan angket ARCS yang dikembangkan Keller (1987), yang diberikan pada awal dan akhir pembelajaran. Pembelajaran dilakukan selama 4 kali pertemuan. Minat belajar yang diukur meliputi 4 aspek yakni, attention, relevance, confidence, dan satisfaction. Hasil analisis data diperoleh bahwa peningkatan untuk masing-masing aspek memperoleh skor sebesar 0,23 untuk attention, 0,20 untuk relevance, 0,16 untuk confidence, dan 0,16 untuk satisfaction. Sehingga rerata skor sebesar 0,19 dengan kriteria rendah. Implementation of Curriculum 2013 requires schools either SMP / MTs intregated apply science learning in science. IPA is essentially the study of material related to everyday life. The success of students in a learning also influenced the magnitude of students' interest in learning the material presented. This study aims to determine the increase in students' interest towards learning using contextual learning-based science magazine on global warming material for students of class VII SMP / MTs. The collection of data obtained through the method of documentation, observation, and questionnaires. Science magazine tested first before being used in the feasibility study. Due diligence includes 2 stages of phase I and phase II by 9 experts on the feasibility of using the instrument according BSNP textbook (2006). Measurement increase student interest ARCS performed using a questionnaire developed by Keller (1987), which is given at the beginning and end of the study. Learning is done for 4 meetings. Interest in learning as measured includes four aspects namely, attention, relevance, confidence, and satisfaction. The results of the data analysis showed that the increase for each aspect of obtaining a score of 0.23 for attention, 0.20 for relevance, 0.16 for confidence, and 0.16 for satisfaction. So that the mean score of 0.19 with a low criteria. 
PERBEDAAN PENGETAHUAN PERAWAT DAN BIDAN TENTANG KEGAWATAN NAFAS DAN TINDAKAN RESUSITASI PADA NEONATUS DI RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL Siti Asfuriyah; Amin Samiasih; Dera Alfiyanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.786 KB)

Abstract

Latar Belakang: Masalah kesehatan ibu dan bayi merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi mendatang. Pengetahuan perawat tentang resusitasi merupakan modal yang sangat penting untuk pelaksanaan tindakan resusitasi pada situasi kritis.Tujuan peneltian ini untuk perbedaan  pengetahuan perawat dan bidan tentang kegawatan nafas dan tindakan resusitasi pada neonatus di Rumah Sakit Islam Kendal.Metode Penelitian: jenis penelitian deskriptif, desain deskriptif kuantitatif untuk menerangkan atau menggambarkan perbedaan pengetahuan perawat dan bidan tentang kegawatan nafas dan tindakan resusitasi pada neonatus. Proses penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1-30 April 2014 di Rumah Sakit Islam Kendal dengan metode Purposivesampling dengan jumlah sampel 40 (20 responden kelompok perawat, dan 20 responden kelompok bidan). Hasil: Hasil peneltian menunjukkan sebagian besar responden perawat jenis kelamin perempuan (90,0%), pendidikan D3 keperawatan (90,0%), lama kerja 1-5 tahun (85,0%) dan seminar yang pernah diikuti perawat adalah tidak pernah (75,0%). Responden bidan seluruhnya perempuan (100,0%), pendidikan D3 kebidanan (100,0%), lama kerja 1-5 tahun(50,0%) dan 70% perawat tidak pernah mengikuti seminar. Ada perbedaan pengetahuan perawat dan bidan tentang kegawatan nafas tindakan resusitasi pada neonatus di Rumah Sakit Islam Kendal yaitu pengetahuan perawat tentang kegawatan nafas tindakan resusitasi pada neonatus. adalah baik (55,0%), dan pengetahuan bidan tentang kegawatan nafas tindakan resusitasi pada neonatus. adalah cukup (65,0%). Saran: Berdasarkan hasil tersebut perlu ditingkatkannya pengembangan pendidikan keperawatan dalam bidang materi pembelajaran tentang resusitasi pada neonatus yang mengalami gagal nafas.