Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

BEKAM BASAH MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP SOSIAL HUMANIORA PASIEN MIGREN Samiasih, Amin; Hartiti, Tri
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Migren kejadiannya mulai meningkat. Kejadian terbanyak pada perempuan usia 35-45 tahun. Keadaan migren sangat mengganggu belajar, bekerja dan aktifitas sehari-hari, sehingga menurunkan kualitas hidup pasien. Bekam basah adalah teknik pengobatan komplementer, telah menurunkan nyeri pada 66% pasien nyeri kepala. Tujuan penelitian  untuk mengetahui pengaruh bekam basah terhadap kualitas hidup pasien migren. Metode penelitian adalah   quasi eksperimen, disain   one group pre test and post test design. Tempat penelitian adalah klinik bekam sinergi di wilayah Semarang teknik pengambilan sampel consecutive sampling, Hasil: Rata-rata gangguan ADL pasien Migren sebelum dilakukan bekam 73.40, termasuk Migren berdampak parah pada ADL. Hal ini menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora buruk. Rata-rata gangguan  ADL pasien  Migren  1 minggu setelah  dilakukan bekam 52.67, termasuk Migren berdampak ringan pada ADL. Hal ini menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora sedang. Simpulan penelitian ini ada pengaruh bekam basah terhadap kualitas hidup sosial humaniora pasien migren nilai p 0.000.
Hypoglycemic effect of banana peel extract (Musa Paradisiaca Var Kepok) in New Zealand White Diabetes Hyperlipidemia Samiasih, Amin; Subagio, Hertanto Wahyu; Dharmana, Edi; Susanto, Hardono
Health Notions Vol 2 No 11 (2018): November 2018
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: banana peels just end up in the trash to date. It needs to be thought of waste processing into a more useful product for health. This study aims to determine the effect of peel extract (Musa Paradisiaca var. kapok) toward the blood sugar level of New Zealand White (NZW) rabbits which have diabetes hyperlipidemia. Method: 27 male New Zealand White rabbit, age 4 months, average weight 1.5-2 kg. The raw materials of the ethanol extract were Musa Paradisiaca Var Kepok peels that were obtained from Traditional Market, Demak, Central Java Indonesia. Type of experimental laboratory research was conducted with a randomized control design pre-posttest design. The 104-day study was conducted at LPPT unit 4 UGM that has been standardized internationally. Results: The test results of repeated ANOVA on the blood sugar group 1 (O1) shows that at least 2 measurement times that had significantly different mean values with p-value= 0.003 <0.05. The result of the Friedman test on the blood sugar level for group 2 (O2) showed that at least 2 measurement times having mean value was significantly different with p-value= 0.001 <0.05. The group 3 (O3) indicated that at least 2 measurement times had significantly different value mean with p-value= 0.045 <0.05. There are the differences on blood sugar levels in each group and at each measurement time. Administration of ethanol extract of musa paradisiaca var kepok peels in the group (O1) with dose 200mg / kg bb and dose of 400mg / kg bb in group 2 (O2) have the same effect of hypoglycemia. Conclusion: an ethanol extract of musa paradisiaca var kepok peels have a hypoglycemia effect on New Zealand White rabbit with Diabetic Hyperlipidemia.
STUDI ETNOMETODOLOGI WANITA PENJAJA SEKS (WPS) DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DI LOKALISASI SUNAN KUNING KOTA SEMARANG -, Machmudah; Hartiti, Tri; Samiasih, Amin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2008: CONTINUING MEDICAL AND HEALTH EDUCATION (CMHE) | Peran Biomolekuler dalam Penegakan Diagnosis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.36 KB)

Abstract

Prostitusi merupakan masalah sosial ekonomi yang sangat dilematikdirasakan oleh bangsa kita. Masalah ekonomi merupakan salah satu alasanseorang wanita memilh untuk menjadi Wanita Penjaja Seks (WPS).Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS merupakan momok bagi parapenjaja dan pengguna seks bebas. Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah setiap mikroba yang ditularkan seseorang kepada orang lain melalui kontak yang dekat dan intim (Spense, 1989). Dilokalisasi Sunan Kuning Kota Semarang merupakan tempat praktek prostitusi yang beresiko adanya penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV / AIDS. Untuk mencegah terjadinya IMS dan HIV / AIDS adalah dengan menggunakan kontrasepsi kondom dan pelaksanaan program Voluntary Conseling Test (VCT).
Pelaksanaan Terapi Bermain oleh Mahasiswa Profesi Ners di Bangsal Perawatan Anak RSUP Dr . Kariadi Semarang Endang Fatmawati; Amin Samiasih; Pawestri -
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 1 No. 3 (2013): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.41 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v1i3.71

Abstract

Latar belakang : Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses berkesinambungan dari janin sampai dewasa dan proses itu membutuhkan stimulasi agar tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Salah satu stimulasi yang dapat diberikan adalah bermain. Kegiatan bermain seharusnya di berikan pada setiap anak, baik sehat maupun yang sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ketika anak di rawat di rumah sakit, perawat maupun mahasiswa keperawatan sangat berperan dalam memberikan asuhan keperawatan tanpa mengabaikan kebutuhan anak untuk bermain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan terapi bermain oleh mahasiswa profesi Ners di ruang C1L2 RSUP Dr Kariadi Semarang. Metode : Jenis penelitian diskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan pengamatan, kuesioner, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terarah. Subyek adalah mahasiswa profesi Ners yang belajar di ruang C1L2 RSUP Dr. Kariadi, yang diambil dengan teknik purposive sample. Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa profesi Ners kurang menguasai materi, tetapi terampil dalam melaksanakan terapi bermain sesuai satuan angka pembelajaran (SAP) dan standar prosedur operasional (SPO). Kegiatan terapi bermain yang kurang dipersiapkan dengan baik akan menghambat dalam pelaksanaan terapi bermain, untuk itu diperlukan supervisi oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinis. Diperlukan rekomendasi untuk yang dapat dipakai sebagai acuan dan pengembangan pelaksanaan terapi bermain. Simpulan : Mahasiswa profesi Ners kurang menguasai materi terapi bermain, walaupun trampil dalam melaksanakannya. Kata kunci : Terapi Bermain, mahasiswa Profesi Ners, Bangsal Perawatan Anak
Perbedaan Ekspresi Vegf Sel Adenokarsinoma Kolorektal Tikus Sprague Dawley dengan dan Tanpa Pemberian Ekstrak Phylantus Niruri Amin Samiasih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2011: PROSEDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN PPNI JATENG
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.668 KB)

Abstract

Latar Belakang - Pertumbuhan dan metastasis adenokarsinoma memerlukan proses angiogenesis, membentuk pembuluh darah baru untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sel kanker. Vascular endotelial growth factor (VEGF) merupakan faktor penting angiogenesis. Terapi anti-angiogenesis pendekatan baru meningkatkan angka harapanhidup pasien kanker kolorektal.Tujuan-Untuk menganalisis perbedaan ekspresi VEGF sel adenokarsinoma kolorektal tikus Sprague Dawley dengan dan tanpa pemberian Phylantus niruri.Metode - Jenis penelitian eksperimen laboratorik, Randomized post test control-group only design, populasi tikus Sprague Dawley jantan. Pengambilan sample simple random sampling. Bahan sel adenokarsinoma kolorektal tikus Spargue Dawley dengan pengecatanimunohistokimia VEGF ab I lab vision. Jumlah sampel 6 pada tiap kelompok. Kelompok kontrol sel adenokarsinoma kolorektal tanpa pemberian ekstrak P nintri, kelompok perlakuan sel adenokarsinoma kolorektal dengan pemberian P niruri. Jurnlah ekspresi VEGF dihitung berupa prosentase modifikasi Zlobec I et al (2003). Analisis datamenggunakan uji statistik Mann Withney.Hasil - Ekspresi VEGF kelompok kontrol mean 24.50%,median 29.4%,SD 14.5, min 4.9Yo, max 41.8 %. Ekspresi VEGF kelompok perlakuan mean 8.08%, median l.65%, SD I1.0 min O.10%, max 22.4%. Hasil analisis satistik uji Man4 Withney ekpresi VEGF seladenokarsinoma kolorektal kelompok kontrol dan kelompok perlakuan nilai p 0,025 (o 0.05). Ada perbedaan bermakna ekpresi VEGF sel adenokarsinoma kolorektal dengan dan tanpa pemberian P nirur. Ekspresi VEGF kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol.Diskusi - Ada harapan untuk menjadikan ekstrak P niruri sebagai anti angiogenesis, namun perlu penelitian berkelanjutan mengingat faktor yang mempengaluhi angiogenesis bFGF, angiogenin, transforming, growthfactor a (IGF a), thrombopoitin, angiopoitin I, sitokin, enzim-enzim angiogenik, indirect activatedfactor sepefii TNF a dan sel NK.Rekomendasi - Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor angiogenik yang lain.Kata Kunci Adenokarsinoma Kolorektal, Ekstrak Phyllantus Niruri, VascularEndotelial Growth Factor (VEGF).
PENGETAHUAN IBU DAN REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) 1 DI KOMUNITI INDONESIA MESAIEED QATAR 2012 Sri Rejeki; Amin Samiasih; Tri Astuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2012: PROCEEDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN : Penggunaan Herbal Dalam Kesehatan Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.164 KB)

Abstract

Latar belakang : Kehadiran seorang saudara baru (bayi) adalah pengalaman yang sulit bagi sebagian besar anak usia pra-sekolah, karena mereka menyadari bahwa kasih sayang, afeksi dan perhatian dari orangtuanya harus terbagi. Ibu yang memiliki cukup pengetahuan  tentang penanganan sibling rivalry akan segera cepat mengenali reaksi sibling rivalry pada anaknya terutama pada awal-awal kelahiran bayinya dan mengetahui cara yang tepat mengurangi efeknya terhadapanaknya yang lain. Tujuan penelitian : Penelitian  bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu terhadap sibling rivalry pada anak usia pra sekolah (35 tahun) di komuniti Indonesia Mesaieed Qatar. Jenis Penelitian:  Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan Sampel : Populasi penelitian  adalah semua ibu di komuniti Indonesia Mesaieed  Qatar  yang memiliki anak pra sekolah (3-5 tahun) sekaligus  infant (0-1 tahun). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang merupakan total dari populasi sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Hasil : Hasil penelitian dapat didapatkan bahwa pengetahuan ibu kategori  kurang  sebanyak 16 orang (53,3%) dan reaksisibling rivalry pada anak usia pra sekolah terbagi sama rata antara kategori sering dan jarang yaitu  50%. Pengetahuan ibu berhubungan  terbalik dengan reaksi sibling rivalry (P-value 0,009), dengan kata lain semakin baik pengetahuan ibu maka semakin jarang kejadian sibling rivalry pada anak usia pra sekolah(r 0,558).
STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL Ana Triwijayanti; Amin Samiasih; Dera Alfianti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.842 KB)

Abstract

Terapi oksigen merupakan salah satu dari terapi pernafasan dalam mempertahankan oksigenasi yang adekuat. Secara klinis tujuan utama pemberian oksigen adalah untuk mengatasi hipoksemia, salah satunya dengan head box.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik responden, saturasi oksigen sebelum dan sesudah diberikan oksigen dengan head box. Metode yang digunakan deskriptif dengan pendekatan retrospektif.Hasil penelitian: seluruh responden (100%) berusia 0 hr, 31 responden (65%) laki-laki, rata-rata berat badan 2669,17 gramdengan nilai teratas 4750 gram dan terendah 1200 gram. respirasi rate normal 37 orang (61,7%) meningkat menjadi 50 orang (83,3%) setelah pemberian oksigen.Dari hasil penelitian diharapkan neonatus yang mengalami penurunan saturasi agar diberikan terapi oksigen head box dan ditetapkannya SOP tentang pemberian oksigen head box di ruang perinatologi RSI Kendal.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA NEONATUS DI RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL Rahayu Rupiyanti; Amin Samiasih; Dera Alfiyanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.222 KB)

Abstract

Latar Belakang: Angka kematian bayi terutama terjadi pada masa neonatal , 23% dengan penyebab utama asfiksia yaitu terjadi ketika bayi tidak cukup menerima oksigen sebelumnya, selama atau setelah kelahiran. Faktor yang menyebabkan asfiksia neonaturum antara lain factor ibu, factor bayi, factor plasenta, dan factor persalinan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia (faktor bayi dan faktor persalinan) di Rumah Sakit Islam Kendal. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional dengan menggunakan data rekam medik pasien asfiksia neonaturum dengan faktorbayi meliputi berat bayi lahir, premature dan factor persalinan meliputi perslinan sungsang pervaginam, sungsang perabdominam, KPD serta partus macet.Data diambil dari bulan Januari Desember 2013 di Rumah Sakit Islam Kendal sebanyak 60 kasus. Analisa data dilakukan secara univariat,bivariat dengan uji chi square dan uji fisher’s exact. Hasil: Hasil analisa statistic untuk prematuritas dipeoleh nilai P value 0,000(<0,05),BBL p value 0,000(<0,05), persalinan letak sungsang perabdominam p value 0,004(<0,05), KPD 0,014 (<0,05), partus macet p value 0,009 (<0,05) hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara prematuritas, berat badan lahir,KPD, Partus macet dan persalinan sungsang perabdominam dengan kejadian asfiksia pada neonatus, sedangkan untuk persalinan sungsang pervaginam nilai p value 0,228 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persalinan letak sungsang pervaginam dengan asfiksia.
BEKAM BASAH MENCEGAH ATEROSKLEROSIS AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA (PETANDA ESTRADIOL SEBAGAI ANTIATEOGENIK) Amin Samiasih; Machmudah -; Tulus Ariyadi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: PROSIDING KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM SUSTAINABLE DEVE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.627 KB)

Abstract

Stres oksidatif bisa menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK) melalui proses peroksidasi lipid. Pemakaian jangka panjang KB suntik DMPA meningkatkan stress oksidatif. Parameter baru tentang proses eterosklerosis yaitu melalui proses inflamasi dan stress oksidatif ( Sargowo. D, 1997). Penelitian pada darah bekam menunjukkan aktifitas tinggi myeloperoxidase, aktifitas rendah superoxidedismutase(SOD), mempunyai kadar malondialdehyde (MDA) dan nitricoxide (NO) yang tinggi dibandingkan darah dari vena. Darah bekam mengurangi oxidan dan menurunkan stres oksidatif. ( Suleyman Murat agil et al, 2014). Penelitin ini ingin membuktikan bahwa bekam basah menurunkan stress oksidatif pada akseptor KB suntik DMPA. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan disain two gruop pre test and post test. Resonden adalah 15 akseptor KB suntik DMPA yang mengalami hiperlipidemia tiga bulan berturut turut. Responden telah diberi treatment bekam basah pada hari ke 0, ke 14 dan ke 28. Kelompok kontrol menggunakan tiga titik pembekaman sedangkan kelompok perlakuan menggunakan 7 titik bekam. Variabel penelitian yaitu kadar Estradiol dalam serum diukur sebelum treatment dan seminggu setelah treatment. Kadar Estradiol akseptor KB suntik DMPA sebelum bekam mempunyai mean 27.07 pg/ml, minimum 9 pg/ml dan maksimum 55.22 pg/ml. Rata-rata kadar Estradiol akseptor KB suntik berdasarkanlama KB: diatas 0-5 tahun 45.00 pg/ml, 6-10 tahun 26.80 pg/ml, 11-15 tahun 24.29 pg/ml dan diatas 15 tahun 23.06 pg/ml. Terjadi penurunan kadar Estradiol seiring dengan lamanya penggunaan DMPA. Perbedaan nilai Mean Estradiol setelah tindakan bekam pada kelompok kontrol 20.67 sedangkan kelompok perlakuan 42.16. Terlihat jelas bahwa kelompok perlakuan mempunyai kadar estradiol lebihtinggi dari kelompok kontrol. Rata-rata kadar estradiol setelah tindakan bekam pada kelompok perlakuan dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kelompok bekam menggunkan 7 titik meningkatkan kadar Estradiol akseptor KB suntik DMPA. Katakunci: DMPA, Stres oksidatif, bekam, Estradiol
GAMBARAN KADAR TRIGLISERID AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA YANG DILAKUKAN BEKAM BASAH Amin Samiasih; Tri Hartiti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Medroksi Depo Progesterone Acetate (DMPA) use in central Java is56.88% . DMPA  used in Indonesia because the failure rate of less than 1%, might forget asmall, high reversibility, does not interfere with intercourse, use of a long period of time (along-acting contraceptive steroids) (BKKBN, 2012, Ganiswara SG, 2008). Research Hartiti T2010, the longer use of DMPA Injectable  increased triglyceride levels. Triglycerides contributeto risk factors for atherosclerosis and coronary heart disease (CHD) when accompanied bydecreased levels of HDL. (Mitrovska S, Jovanova S, Matthiesen I, Libermans C, 2009, LihChen Yun Wing, Ya Chi Chen, Yu Yin Shih, Jung Chien Cheng, Jiuan Yiu Lin, and Jyh JiangMeeii 2008). Wet cupping complementary therapies proven to reduce LDL cholesterol tonormal males (Farahmand SK, LZ Gang, Saghebi SA, Mohammadi M, Mohammadi S,Mohammadi G, et al 2012). Wet Cupping lower cholesterol, triglycerides and uric acid inpatients with migraine in Demak (Samiasih A, and Hartiti T, 2013). Obaject of research: toprove the effect of wet cupping on injectable DMPA acceptors triglycerides. Results: Levels oftriglycerides before cupping mean 305mg / dl, minimum 250mg / dl and a maximum of 370mg /dl with a standard deviation of 33.9. Triglyceride levels after cupping mean 272 mg / dl, aminimum of 200 mg / dl and a maximum of 350 mg / dl with a standard deviation of 51.5. Thetest results stated Pair T Test p value 0.001 which means there wet cupping effect ontriglyceride levels injectable DMPA acceptors. Conclusions wet cupping decreased triglyceridelevel on DMPA contaception injection use. Keywords: DMPA, wet cupping, triglycerides