Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI) telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir dan menjadi pendorong utama transformasi digital di berbagai sektor. AI telah diterapkan dalam industri, kesehatan, keuangan, transportasi, dan pendidikan, memungkinkan peningkatan efisiensi, otomatisasi, serta pengambilan keputusan berbasis data. Namun, perkembangan AI juga menghadirkan tantangan besar, seperti kesenjangan regulasi, bias algoritma, ancaman terhadap privasi data, serta dampaknya terhadap pasar tenaga kerja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji evolusi AI, implikasinya dalam dunia teknologi, serta tantangan dan prospek pengembangannya di masa depan. Penelitian ini menggunakan kajian literatur dan analisis data sekunder dari jurnal ilmiah, buku akademik, serta laporan industri dari lembaga seperti McKinsey, World Economic Forum, Gartner, dan Stanford AI Index Report. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI telah meningkatkan produktivitas hingga 40% di berbagai sektor industri, dengan dampak ekonomi yang diproyeksikan mencapai $15,7 triliun pada tahun 2030. Di sektor kesehatan, AI mampu meningkatkan akurasi diagnosis hingga 96%, sementara dalam industri manufaktur, teknologi berbasis AI telah mengurangi downtime produksi sebesar 30%. Namun, tantangan utama yang dihadapi mencakup kesenjangan regulasi AI di berbagai negara, isu bias algoritma dalam pengambilan keputusan, serta risiko penggantian tenaga kerja akibat otomatisasi. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa AI memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan manfaat luas, tetapi pengelolaannya harus dilakukan secara bertanggung jawab. Regulasi yang lebih komprehensif, adopsi Explainable AI (XAI), serta strategi upskilling tenaga kerja menjadi faktor kunci dalam memastikan bahwa AI berkembang secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat global.