Nurani, Intan Asri
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS EFEKTIFITAS PENERAPAN ENHANCED RECOVERY AFTER CESAREAN SECTION (ERACS) TERHADAP NYERI DAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST-SC DI RS HERMINA JATINEGARA Nurani, Intan Asri; Huda, Mega Hasanul; Argarini, Diah
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Nasional Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jkkn.v1i2.3158

Abstract

ABSTRACTThere are a number of side effects that can occur after the surgery is completed,including pain.Caesarean section (CS) method requires longer time to heal uterinewounds than normal delivery, therefore early mobilization is an attempt togradually bath the patient for the post-CS mother to speed up recovery so that themother can perform optimal care for her baby. Enhanced Recovery AfterCaesarean Surgery (ERACS) is a phase of the perioperative protocol aimed atenhancing post-CS and subsequent recovery. The study assessed the impact of theEnhanred Recovery after Cesarean Section (ERACTS) protocol on the rate of painand early mobilization in the first 24 hours in post-CS patients at HerminaJatinegara Hospital. The study is a quantitative research approach and usesexperimental Quasi Experimental Design, with the research design used isNonequivalent Control Groups Design. The study uses the t-test to find out therelationship between the characteristics of two groups with the N-gain Score toknow the impact of ERACS on the rate of pain and early mobilization. Keywords: ERACS, Sectio, Pain, Mobilization  ABSTRAKAda beberapa efek samping yang dapat muncul setelah proses operasi selesai,termasuk rasa sakit. Metode sectio caesar (SC) membutuhkan waktu penyembuhanluka rahim yang lebih lama dari persalinan normal, oleh karena itu mobilisasi dinimerupakan upaya memandikan pasien secara bertahap bagi ibu pasca-SC untukmempercepat pemulihan sehingga ibu dapat melakukan perawatan yang optimaluntuk bayinya. Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) adalahtahap protokol perioperatif yang bertujuan untuk meningkatkan pasca-SC yangakibatnya pulih. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh protokol EnhancedRecovery After Cesarean Section (ERACS) terhadap tingkat nyeri dan mobilisasidini dalam 24 jam pertama pada pasien pasca-SC di RS Hermina Jatinegara.Penelitian ini merupakan pendekatan penelitian kuantitatif dan menggunakanmetode penelitian kuasi eksperimen (Quasi Experimental Design), dengan desainpenelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Groups Design.Penelitian ini menggunakan uji-t untuk mengetahui hubungan antara karakteristik2 kelompok dengan N-gain Score untuk mengetahui pengaruh ERACS terhadaptingkat nyeri dan mobilisasi dini. Kata Kunci: ERACS, Sectio, Nyeri, Mobilisasi.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI DI SMK IT RAFLESIA DEPOK Zahra, Mutiara Ababil; Aisyiah, Aisyiah; Nurani, Intan Asri
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Volume 7, Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Nursing Department, Faculty of Health, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v7i1.5469

Abstract

Siklus menstruasi proses berulangnya kejadian menstruasi dari awal hingga menstruasi berikutnya. Penyebab gangguan siklus menstruasi adalah karena stress aktivitas fisik, status gizi dan usia menarche yang dapat menghambat GnRH jika faktor tersebut terganggu. Analisis ini bertujuan untuk memahami faktor yang dapat mengganggu siklus menstruasi. berdasarkan hubungan tingkat stres, aktivitas fisik, status gizi dan usia menarche pada siswi di SMK IT Raflesia Depok. Penelitian Deskripstif analitik menetapkan Cross Sectional sebagai metode penelitian. Sampel dalam penelitian ini ialah seluruh siswi SMK IT Raflesia berjumlah 98 siswi dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dan memakai kuesioner DASS 42, IPAQ dan Pengukuran Tinggi Badan. Hasil tes chi-square menyatakan bahwa adanya hubungan antara tingkat stres (Pvalue = 0,049 ) serta aktivitas fisik (Pvalue = 0,016 ) dengan siklus menstruasi (Pvalue < 0,05), serta tidak adanya hubungan antara status gizi (Pvalue = 0,309) serta usia menarche (Pvalue = 0,069) dengan siklus menstruasi (Pvalue > 0,05). Dinyatakan bahwa adanya hubungan mengenai tingkat stres dan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi, sedangkan status gizi dan usia menarche tidak memiliki hubungan yang signifikan. Saran dalam penelitian ini agar siswi dapat meningkatkan kegiatan yang bertujuan melatih tingkat stress dan aktivitas fisik.
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEPATUHAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN RAGUNAN khoirunissa, mirrayani; naziyah, Naziyah; Nurani, Intan Asri
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Volume 7, Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Nursing Department, Faculty of Health, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v7i1.5520

Abstract

Menurut Kementerian Kesehatan RI, 265 juta penduduk Indonesiaatau yang menderita hipertensi berusia di atas 18 tahun. Penderita hipertensi dapat mengontrol kondisinya dengan memantau tekanan darah, menurunkan berat badan, mengubah pola makan, mengurangi konsumsi garam, berolahraga, mengelola stres, berhenti merokok, dan minum obat sesuai dengan petunjuk dokter. Self Efficacy merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seberapa baik kepatuhan masyarakat dalam menjalani pengobatan tekanan darah tinggi. Meningkatkan self-efficacy dapat membantu orang dengan hipertensi mematuhi rejimen perawatan diri mereka lebih dekat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Self efficacy dengan kepatuhan perawatan diri pada penderita hipertensi. Desain cross-sectional dan deskripsi kuantitatif. Tampilan bagian. Sembilan puluh empat pasien hipertensi dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dalam metode ini, kami mengambil sampel dari seluruh populasi. Kepatuhan perawatan diri dan kuesioner self-efficacy digunakan sebagai instrumen penelitian. Alpha Cronbach untuk kuesioner ini berkisar antara 0,924 hingga 0,999, menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Statistik deskriptif dan uji chi-square digunakan untuk menilai data. Menunjukan Self efficacy setengahnya responden dalam kategori tinggi (51,1%). Kepatuhan perawatan diri hipertensi diperoleh setengahnya responden dalam kategori patuh (54,3%). Berdasarkan uji statistic chi-square menunjukan ada hubungan antara Self Efficacy dengan Kepatuhan Perawatan Diri Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Ragunan Provinsi DKI Jakarta. ρ-value=0,000 (<0,05). Self Efficacy berhubungan dengan Kepatuhan Perawatan Diri Pada Penderita Hipertensi. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian dalam bentuk desain experimen dan jumlah sampel yang lebih banyak agar dapat diperoleh hasil yang akurat.