Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Manajemen Pengelolaan Makam Wali Sebagai Eduwisata Religi Di Desa Krandon Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Chamami, Mukhamad Rikza; Riza, Muhammad Himmatur; Hidayah, Vika Rachmania; Syamkhotsaa, Wellaa
Journal of Dedicators Community Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdc.v8i3.6230

Abstract

Kota Kudus menjadi kota yang menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan yang menyukai wisata religi. Hal ini disebabkan kabupaten Kudus sebagai salah satu kabupaten pusat pembelajaran agama Islam di tanah Jawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ABCD (Asset Based Community Development). Metode ini merupakan metode dengan model pendekatan dalam mengembangkan masyarakat.  Pendekatan atau metode ini menekankan pada inventarisasi aset atau potensi aset yang terdapat pada desa tersebut atau masyarakat. Pendekatan ABCD ini memiliki 5 tahapan, yaitu Discovery, Dream, Desain, Define dan Destine. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara swa kelola. Pelaksanaan  kegiatan yang dilakukan pada tahun anggaran 2023 ini, pelaksanaannya diatur waktunya dalam tiga tahap diantaranya tahap pertama persiapan pelaksanaan, tahap kedua pelaksanaan pengabdian, tahap ketiga evaluasi. Capaian hasil kinerja pengabdian dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan “Manajemen Pengelolan Makam Wali sebagai Eduwisata Religi di Desa Krandon”, yaitu pihak pengelola makam dan masyarakat memahami pentingnya melakukan manajemen pengelolaan makam agar dapat menjadi eduwisata religi bagi desa Krandon.
Investigating the Variances of Maghrib Prayer Time in Indonesia and Malaysia Afifi, Filza Noor Rikzal; Umar, Roslan; Hidayah, Vika Rachmania
Al-Hilal: Journal of Islamic Astronomy Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/al-hilal.2025.7.1.26577

Abstract

The determination of the beginning of Maghrib prayer time is crucial, as it is directly related to the position of the Sun on the western horizon. Indonesia sets the Maghrib time when the Sun is at the proper position of -1 degree or -0° 50', along with elevation and atmospheric refraction corrections. In contrast, Malaysia adds approximately two minutes after sunset without defining a specific angular position, considering local elevation and atmospheric factors. This study aims to comparatively analyze the methodologies used by Indonesia's Ministry of Religious Affairs and Malaysia's JAKIM through a library research approach, employing both philosophical-normative and astronomical perspectives. Data were collected from interviews and Islamic astronomy documents. The findings show that while both countries agree on the Islamic legal principle that Maghrib begins when the Sun has fully set, technical differences in calculation methods reflect their respective approaches to integrating religious texts with astronomical precision.