Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Penyebab Klaim Konstruksi di Negara Berkembang – Studi Kasus: Indonesia, Uni Emirate Arab, & India Yeremy, Jannuar
Journal of Sustainable Construction Vol 2 No 2 (2023): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/josc.v2i2.6660

Abstract

Klaim konstruksi menjadi salah satu penyebab konflik yang sering muncul dalam industri konstruksi terutama pada negara-negara berkembang yang gencar dalam pembangunan infrastruktur sebagai fondasi untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Penelitian ini akan mengkaji penyebab terjadinya klaim konstruksi pada 3 negara yaitu Indonesia, Uni Emirate Arab, dan India yang dapat digunakan sebagai pembelajaran untuk mencegah terjadinya konflik dalam pekerjaan konstruksi. Dari hasil kajian terdapat 5 faktor yang paling sering muncul dalam klaim konstruksi yaitu: 1) Keterlambatan Disebabkan oleh Pengguna Jasa; 2) Pekerjaan Tambah Kurang; 3) Keterlambatan Pembayaran; 4) Pembagian Biaya Arbitrase; 5) Keterlambatan Akibat Kondisi Tertentu. Pada dasarnya upaya untuk pencegahan terjadinya konflik tersebut dapat mengacu pada klausul–klausul/ketentuan FIDIC (Federation Internationale Des Ingenieurs-Conseils) yang dapat menjadi rekomendasi untuk digunakan dalam kontrak konstruksi khususnya di negara berkembang.
Kajian Penyebab Klaim Konstruksi di Negara Berkembang – Studi Kasus: Indonesia, Uni Emirate Arab, & India Yeremy, Jannuar
Journal of Sustainable Construction Vol 2 No 2 (2023): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/josc.v2i2.6660

Abstract

Klaim konstruksi menjadi salah satu penyebab konflik yang sering muncul dalam industri konstruksi terutama pada negara-negara berkembang yang gencar dalam pembangunan infrastruktur sebagai fondasi untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Penelitian ini akan mengkaji penyebab terjadinya klaim konstruksi pada 3 negara yaitu Indonesia, Uni Emirate Arab, dan India yang dapat digunakan sebagai pembelajaran untuk mencegah terjadinya konflik dalam pekerjaan konstruksi. Dari hasil kajian terdapat 5 faktor yang paling sering muncul dalam klaim konstruksi yaitu: 1) Keterlambatan Disebabkan oleh Pengguna Jasa; 2) Pekerjaan Tambah Kurang; 3) Keterlambatan Pembayaran; 4) Pembagian Biaya Arbitrase; 5) Keterlambatan Akibat Kondisi Tertentu. Pada dasarnya upaya untuk pencegahan terjadinya konflik tersebut dapat mengacu pada klausul–klausul/ketentuan FIDIC (Federation Internationale Des Ingenieurs-Conseils) yang dapat menjadi rekomendasi untuk digunakan dalam kontrak konstruksi khususnya di negara berkembang.
Potensi Penerapan Kebijakan Carbon Tax Pada Industri Konstruksi Indonesia Wimala, Mia; Yeremy, Jannuar
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 12 No. 1 (2022): Volume 12 Nomor 1, Maret 2022
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v12i1.663

Abstract

Abstrak Carbon tax merupakan kebijakan yang banyak diterapkan oleh berbagai negara sejak konvensi Protokol Kyoto. Kebijakan tersebut terbukti efektif untuk menurunkan emisi karbon yang saat ini menjadi permasalahan global. Saat ini, Indonesia berada pada tahap awal dalam penerapannya, ditandai adanya peraturan carbon tax yang resmi diberlakukan pada 29 Oktober 2021. Penelitian ini akan melihat pengaruh penerapan carbon tax khususnya pada industri konstruksi di negara-negara yang telah menerapkan sebelumnya dan melihat potensi penerapannya di Indonesia. Analisis SWOT digunakan  untuk mengetahui faktor-faktor internal maupun eksternal dalam penerapan kebijakan carbon tax. Hasil menunjukkan bahwa kebijakan carbon tax dapat mendukung program pemerintah sebelumnya yaitu Skema Karbon Nusantara yang dapat mendukung pendanaan penerapan program pemerintah seperti green building dan infrastruktur berkelanjutan khususnya pada proyek-proyek pemerintah. Namun, perlu diperhatikan bahwa kebijakan carbon tax dapat berdampak buruk terhadap kondisi ekonomi sehingga diperlukan pemanfaatan sumber pendapatan pajak yang dapat mendukung usaha-usaha pencapaian target penurunan emisi GRK Indonesia. Kata kunci: carbon tax, emisi karbon, kebijakan karbon, emisi CO2, karbon konstruksi   Abstract A carbon tax is a policy that has been implemented by many countries since the Kyoto Protocol convention The policy is effectively implemented to reduce carbon emissions. Currently, Indonesia is in the early stages of implementing the policy, marked by the new carbon tax regulation which officially was enforced on 29 October 2021. This research aims to identify the effect of carbon tax implementation in the construction industry in several countries and analyze the potential for its application in Indonesia. The SWOT analysis was carried out to determine internal and external factors in the implementation of a carbon tax policy. The result shows that the policy can support the previous program by the Indonesian government, namely the Nusantara Carbon Scheme to promote the funding for other related programs such as green building and sustainable infrastructure. However, it should be noted that the policy may also have a negative impact on economics. Therefore, it is necessary to use tax revenue sources in achieving Indonesia's GHG emission reduction targets. Keywords: carbon tax, carbon emissions, carbon policy, CO2 emissions, carbon construction Jeremiah