Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Implementasi Metode Sam’iyah Syafahiyah Pada Siswa Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Mufradat M Rifian Panigoro; Abdur Rahman Adi Saputera
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 9, No 2: SEPTEMBER 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.496 KB) | DOI: 10.31314/ajamiy.9.2.164-178.2020

Abstract

AbstrakPenelitian ini berawal dari keadaan rendahnya kemampuan penguasaan Mufradat siswa kelas X MA Alkhairaat Kota Gorontalo pada mata pelajaran Bahasa Arab. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan penguasaan Mufradat. Adapun pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas, yaitu bentuk pembelajaran yang bersifat reflektif untuk memperbaiki kondisi pembelajaran dan meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan melaksanakan tugas dengan proses pengkajian berdaur, antara lain merencanakan, melaksanakan tindakan, mengamati, dan merefleksi tentang permasalahan rendahnya kemampuan penguasaan Mufradat siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab. Untuk itu direncanakan tindakan kelas dalam upaya meningkatkan penguasaan Mufradat siswa dengan penerapan metode Sam’iyah Syafahiyah. Tindakan kelas yang dilaksanakan dalam penerapan metode Sam’iyah Syafahiyah di kelas X dilakukan dengan dua cara pengamatan, yaitu 1) Pengamatan langsung yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode sam’iyah syafahiyah. 2) Pengamatan partisipasi yang dilakukan oleh guru sejawat untuk mengamati kegiatan pembelajaran 2 x 35 menit selama dua termin waktu ke sesuai tahapan-tahapan proses belajar mengajar di kelas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan metode sam’iyah syafahiyah dinyatakan berhasil dan dapat meningkatkan penguasaan Mufradat siswa kelas Pada Siswa Kelas X MA Alkhairaat Kota Gorontalo.Kata Kunci : Implementasi, Sam’iyah Syafahiyah, Mufradat
Analisis Implikasi Nikah Muda Perspektif Hukum Islam di Kecamatan Kota Selatan Gorontalo Abdur Rahman Adi Saputera; Nadiva Abdillah
Qadauna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 2
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/qadauna.v2i2.18200

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pandangan masyarakat kecamatan kota Selatan Gorontalo terhadap pernikahan usia muda serta implikasinya perspektif hukum Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan sosiologis normatif dan pendekatan hukum sedangkan teknik pengumpulan data wawancara observasi dan dokumentasi kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hakekatnya menurut hukum Islam pernikahan di usia muda dibolehkan selama memenuhi syarat akumulatif berupa kemampuan secara jasmani rohani dan finansial. Masyarakat kecamatan kota Selatan berpendapat bahwa pernikahan di usia muda ternyata membawa banyak implikasi positif seperti terhindar dari perbuatan zina dan lain sebagainya Namun demikian harus mengindahkan aturan dan norma yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi pernikahan muda persektif hukum islam, dan pandangan Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang memuat gambaran singkat mengenai latar belakang, permasalahan yang diangkat, mendeskripsikan penelitian yang digunakan, kesimpulan dari hasil pembahasan/penelitian, dan saran.This study aims to analyze the views of the people of the sub-district of the city of Selatan Gorontalo on young marriage and its implications from the perspective of Islamic law. This type of research is field research using a sociological normative approach and a legal approach, while the data collection techniques are observation interviews and documentation and then analyzed. The results showed that in essence, according to Islamic law marriage at a young age is permissible as long as it meets the accumulative requirements in the form of physical, spiritual and financial ability. The people of the southern city sub-districts argue that marriage at a young age actually brings many positive implications such as avoiding adultery and so on. However, they must heed the existing rules and norms. This study aims to analyze the implications of young marriage from the perspective of Islamic law, and the abstract view is written in Indonesian and English which contains a brief description of the background, the issues raised, describes the research used, the conclusions of the discussion / research results, and suggestions.
MENYOROT PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN AGAMA GORONTALO DALAM MENETAPKAN AHLI WARIS PADA PERKARA SENGKETA WARIS Abdur Rahman Adi Saputera; Siti Nur Muthiah
Dusturiyah: Jurnal Hukum Islam, Perundang-undangan dan Pranata Sosial Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/dusturiyah.v11i1.7883

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine how the process of settling the warsis expert (PAW) in the Gorontalo Religious Court; and what was the judge's consideration in completing the Inheritance Petition (PAW) at the Gorontalo Religious Court. The method used in this research is descriptive qualitative analysis method with a qualitative approach. Qualitative research is a research procedure that produces descriptive data in the form of written or spoken words from people and observed behavior. The results of this study indicate that the settlement process of Inheritance Designation (PAW) at the Gorontalo Religious Court has been carried out with the applicable procedures and conditions based on statutory regulations. Applications for the determination of heirs and cases of claim for inheritance must be seen whether the formal requirements have been fulfilled or not, match or not with the family tree of the kelurahan. If it is not suitable, the judge will be rejected (NO) to continue the case. The judges' considerations in making the decision were: the heir had died; the heirs exist and are still alive; mentioning the interests of the applicant in his application. Basically, the benchmarks of the judge in making his decision must take into account the legal facts revealed in the trial, also pay attention to aspects of justice and benefit for the parties concerned, pay attention to the applicable rules and noble values that develop in society.Keywords: Judge's Consideration, Gorontalo Religious Court, Inheritance ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah proses penyelesaian penetapan ahli warsis (PAW) di Pengadilan Agama Gorontalo; dan bagaimana pertimbangan hakim dalam penyelesaian Petapan Ahli Waris (PAW) di Pengadilan Agama Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis diskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penyelesaian Penetapan Ahli Waris (PAW) di Pengadilan Agama Gorontalo telah dilakukan dengan prosedur dan syarat-syarat yang berlaku berdasarkan aturan perundang-undangan. Permohonan penetapan ahli waris dan perkara gugat waris harus dilihat apakah syarat formilnya sudah terpenuhi atau tidak, cocok atau tidak dengan silsilah keluarga dari kelurahan. Bila tidak sesuai maka hakim akan ditolak (NO) untuk melanjutkan perkara tersebut. Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan penetapannya yaitu: pewarisnya sudah meninggal; ahli warisnya ada dan masih hidup; menyebutkan kepentingan pemohon dalam permohonannya. Pada dasarnya tolak ukur hakim dalam menjatuhkan putusannya harus dengan mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan, juga memperhatikan aspek-aspek keadilan dan kemanfaatan atas bagi para pihak yang terkait, memperhatikan aturan-aturan yang berlaku dan nilai-nilai luhur yang berkembang dalam masyarakat.Kata Kunci: Pertimbangan Hakim, Pengadilan Agama Gorontalo, Ahli Waris
The Contextualization of Islamic Law Paradigms in the Pandemic Time Covid-19 as the Word of Religious Moderation Abdur Rahman Adi Saputera
Jurnal Mahkamah : Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Mahkamah: Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/jm.v5i2.1074

Abstract

This study aims to investigate and analyze the adaptive and contextualization values of Islamic law during the Covid-19 pandemic, in order to occupy a more dynamic concept of religious moderation from a paradigm or thought perspective, by applying a design in the form of research (Library Research) using various library sources as the source of research data, it also applied a descriptive-normative approach to describe the pandemic as a real phenomenon, and began from the building as the source of the primary and secondary data to support, to be further processed using Fatwa No. 14 of 2020 and the Principles of Fiqhiyyah as a knife of analysis through the Descriptive Analytic Method Content process. The conclusions are drawn by applying inductive and deductive thinking methods. The contextualization effort in question is a form of embodiment of the value of religious moderation in a textual dichotomy but essentially integrates the moderation paradigm that has been popular so far focused in the washatiyah study discourse or only in tolerance between fellow of religious communities. The reflection of the paradigm of Islamic law during the pandemic period is to produce an ijtihad that commonly configures and elaborates normative texts with a progressive interpretation mode, as well as mediating and harmonizing the interrelation and domination of texts against existing realities, so that they actually produce an actual understanding as well as reflect the principles of Islamic law that is flexible, complete, and beneficial.
MENELISIK DINAMIKA DAN EKSISTENSI FATWA MUI SEBAGAI UPAYA MITIGASI PANDEMI COVID-19 Abdur Rahman Adi Saputera
Tahkim (Jurnal Peradaban dan Hukum Islam) Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Asy-Syakhsiyyah) Fakultas Syariah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tahkim.v3i2.6569

Abstract

ABSTRACTThis research is designed in the form of research (Library Research) using various sources of literature as a source of research data, with the aim of investigating and analyzing the values of the existence of the MUI Fatwa in an effort to mitigate Covid-19 which is becoming increasingly rampant. This study also applies a descriptive-normative approach because it is aimed at describing the pandemic and the existence of Fatwa as a real phenomenon, which gives birth to various dynamics and social responses in the community, and departs from the building of primary and secondary data sources as support, from the data collected through documents. which is inter-correlative and a review of social realities in society, the author tries to analyze it through the Descriptive Analytic Method Content process as an analysis knife. The results show that, in fact, the role and influence of the MUI fatwa during the pandemic as a form of mitigating Covid-19 are ideal and strategic steps. Even though at the beginning of its existence, the Pandemic Fatwa experienced various kinds of dynamics, such as conflicts and so on. But in the end, it got a responsive reaction from all circles, because in principle, the existence of the fatwa is an essential form of alternatives and solutions in creating a more progressive, realistic, dynamic, and contextualist religious and religious pattern, which at the same time displays the face of Islamic Law which is rahmatan lil. alamin sholihul likulli wal eat. Keywords: Dynamics, Existence, MUI Fatwa, Covid-19
Analisis Pengembangan Budaya Akademik dan Problematikanya di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo Selvi Ma'ruf; Abdur Rahman Adi Saputera
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 4 No. 2 (2019): Desember
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.992 KB) | DOI: 10.35127/kbl.v4i2.3785

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis kendala dalam mengembangkan budaya akademik di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Amai Gorontalo, Sedangkan jenis penelitian ini menggunakan gabungan metode kualitatif dan kuantitatif yang disebut mixed methods (metode campuran/kombinasi). Data kualitatif dan kuantitatif dikumpulkan untuk saling melengkapi. Hasil Penelitian menyatakan bahwa Budaya akademik FITK IAIN Sultan Amai Gorontalo berdasarkan pelaksanaan Tri dharma Perguruan. Kendala dalam mengembangkan budaya akademik di Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Sultan Amai Gorontalo, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal masih terdapat dosen yang kurang disiplin terhadap frekuensi perkuliahan/tatap muka, budaya membaca dan menulis buku masih rendah baik dosen ataupun mahasiswa. Faktor eksternal, dimana sarana pendukung alat membaca buku-buku digital-e-reader di perpustakaan seperti komputer/laptop belum tersedia khusus untuk ruang baca serta minimnya pengadaan bahan pustaka baru setiap tahun. Kata Kunci : Pengembangan, Budaya Akademik Abstract This study aims to analyze the constraints in developing academic culture in the Faculty of Tarbiyah IAIN Sultan Amai Gorontalo, while this type of research uses a combination of qualitative and quantitative methods called mixed methods (mixed methods/combination). Qualitative and quantitative data are collected to complement each other. The results of the study stated that the academic culture of FITK IAIN Sultan Amai Gorontalo was based on the implementation of the Tri Dharma Perguruan. Constraints in developing academic culture in the Faculty of Sciences Tarbiyah IAIN Sultan Amai Gorontalo, namely internal and external factors. Internal factors are still lecturers who lack discipline in the frequency of lectures/face to face, the culture of reading and writing books is still low both lecturers and students. External factors, where the means of supporting tools to read digital-e-reader books in libraries such as computers/laptops are not yet available specifically for reading rooms and the lack of procurement of new library materials every year. Keywords: Development, Academic Culture
Problematika Pelayanan Bantuan Hukum IAIN Sultan Amai Gorontalo di Pengadilan Agama Kota Gorontalo Sri Endang Tahir; Umar Jaya M; Abdur Rahman Adi Saputera
Jurnal Al Himayah Vol. 4 No. 2 (2020): Al Himayah
Publisher : Jurnal Al Himayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Proses Pelayanan Bantuan Hukum IAIN Sultan Amai di Pengadilan Agama Kota Gorontalo dan untuk mengetahui Problematika Pelayanan Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Kota Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang dan perilaku yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan hukum di lingkungan Pengadilan Agama Gorontalo sangat membantu para pencari keadilan yang tidak mampu secara ekonomi dalam proses hukum di Pengadilan, adapun Problematika Pelayanan Bantuan Hukum dalam aturan sebenarnya sebelum datang ke Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Gorontalo ini harus melalui Meja 1, tetapi kebanyakan dari para pihak langsung ke Pos Bantuan Hukum. Kendala yang lainnya itu dari para pihak sendiri. Sebab mereka sulit mengungkapkan apa maksudnya, para pihak hanya menceritakan inti dari masalahnya saja, sedangkan para petugas Pos Bantuan Hukum ingin mengetahui keseluruhan kronologi masalahnya, supaya mempermudah para petugas untuk membuat surat gugatan
GAGASAN NASIKHUL MANSUKH DALAM LINGKARAN PEMIKIRAN MUNAWIR SJADZALI TENTANG REAKTUALISASI AJARAN HUKUM ISLAM Abdur Rahman Adi Saputera; Hendra Yasin
AHSANA MEDIA:  Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ahsana Media: Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.016 KB) | DOI: 10.31102/ahsana..6.2.2020.1-10

Abstract

Upaya Reaktualisasi ajaran Islam dalam pemikiran Munawir, bukan berarti memodernkan Islam atau menjadikan islam keluar dari poros ijtihad klasik sebagaimana yang telah lama dilakukan oleh para ulama kibar terdahulu, alasannya karena Islam adalah satu agama yang kekal dengan ajaran yang universal, tetapi lebih berarti melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan keadaan lingkungan. Bagi Munawir, ijtihad dalam hukum Islam merupakan jalan yang harus ditempuh oleh umat Islam agar mampu memberikan sumbangan kepada peradaban dunia di zaman kita hidup sekarang ini. Sehingga pandangan yang melihat Islam sebagai agama yang terbelakang dapat ditepis dan dibuktikan bahwa ajaran Islam benar-benar ajaran yang rahmatan li al-'alamin. Di samping itu, sikap jujur dalam mempraktekkan hukum Islam harus dijalankan sehingga terhindar dari sikap mendua dan helah terhadap Islam. Kedua, dalam melakukan ijtihad tentang persoalan kemasyarakatan (mu'amalah), Munawir mengajukan dan menggunakan konsep dan metode yang menurutnya mampu menjawab tantangan zaman. Di antara konsep yang ditekankan dalam upaya reaktualisasi ajaran (hukum Islam adalah nasikh dan mansukh. Bagi Munawir, konsep ini merupakan metode yang sangat relevan untuk dapat diimplementasikan di era kontemporer terlebih dengan berbagai macam problematika aktual yang bermunculan.
Analisis Terhadap Putusan Perkara Sengketa Ekonomi Syariah No: 599/Pdt.G/2018/PA.Gtlo yang Diperiksa dan Diadili di Tiga Tingkatan Peradilan Abdur Rahman Adi Saputera; Selmi Oka
TAWAZUN : Journal of Sharia Economic Law Vol 5, No 1 (2022): Tawazun: Journal of Sharia Economic Law
Publisher : Sharia Faculty Islamic Economic Law Study Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/tawazun.v5i1.13623

Abstract

This study aims to analyze the decision of the sharia economic dispute case that was submitted through a lawsuit at the Gorontalo Religious Court, then continued with the next legal effort, namely an appeal at the Religious High Court to the Supreme Court Cassation level. The results of the study indicate that the claimant and the parties referred to in the lawsuit have both made mistakes in the murabahah contract that has been agreed upon, and in terms of the judges' considerations at each level, it shows that the councils of the Religious Courts and the High Religious Courts passed things that should have been examined. namely the condition of negligence of obligations carried out by the plaintiff. The considerations conveyed by the assembly can certainly miss the sharia economic principle, namely the Taawun concept because the plaintiff's condition is sick and the plaintiff can prove it. As an institution that provides financing (creditors), it is certainly not possible to issue a warning letter if the debtor does not have any errors. So the result is that it can be separated between the state of overmatch and negligence of obligations.
ANALISIS EFEKTIVITAS PERATURAN MA NO 1 TAHUN 2016 TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA GORONTALO DAN PENGADILAN AGAMA SUWAWA Abdur Rahman Adi Saputera; Umar Jaya M; Annisa Podungge; Shofiatul Jannah
JAS : Jurnal Ahwal Syakhshiyyah Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS)
Publisher : Fakultas Agama Islam UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jas.v3i2.10325

Abstract

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research), di mana penulis mengamati secara langsung objek penelitian dalam usaha mengumpulkan data dan informasi. Menggunakan pendekatan sosiologis empiris. Penelitian sosiologis empiris terdiri dari penelitian identifikasi terhadap hukum dan efektivitas hukum. Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil dari penelitian yang penulis dapatkan bahwa Pengadilan Agama Gorontalo dan Pengadilan Agama Suwawa secara umum telah menerapkan PERMA ini dalam prosedur mediasi, hanya saja terkait batas waktu 30 hari terhitung sejak penetapan perintah melakukan mediasi tidak diberlakukan secara general dalam semua perkara. Pengadilan Pengadilan Agama Gorontalo dan Pengadilan Agama Suwawa hanya memberikan batas waktu 2 (dua) minggu untuk mediasi terhitung sejak penetapan perintah melakukan mediasi. Hal ini bersifat kondisional. Untuk efektivitas PERMA ini terhadap tingkat keberhasilan mediasi belum begitu efektif. Sepanjang tahun 2019 sampai Juni 2020, Pengadilan Agama Gorontalo hanya memiliki tingkat keberhasilan mediasi sebanyak 6% dari jumlah perkara yang masuk. Ini disebabkan kurangnya minat para pihak dalam melakukan mediasi, juga minimnya jumlah hakim yang bersertifikat mediator. Sedangkan Pengadilan Agama Suwawa memilki tingkat keberhasilan mediasi sebanyak 9% dari jumlah perkara yang masuk.Â