Alfroki, Alfroki
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada SDN Negeri 19 Silungkang Sari, Sisnita; Muthia, Vina Asri; Malta, Trio; Alfroki, Alfroki
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami program, pelaksanaan program, evaluasi program, dan tantangan yang dihadapi kepala sekolah dalam rangka meningkatkan standar pengajaran di SDN 19 Silungkang kabupaten Agam. metode pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi. Kepala sekolah, wakil kepala, komite sekolah, guru, dan pengawas menjadi subjek penelitian. Reduksi data, penyajian, penarikan kesimpulan, dan verifikasi merupakan metode yang digunakan dalam analisis data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak semua program dikembangkan menggunakan data personel sekolah. Program semester dan tahunan berisi dokumentasi inisiatif peningkatan kualitas yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan program. (2) Pembentukan panitia pelaksana operasional sekolah sehari-hari merupakan langkah awal pelaksanaan program peningkatan mutu. Program tersebut tidak terlaksana secara keseluruhan tepat waktu. Guru senior atau wakil kepala sekolah mendapat kewenangan untuk melaksanakan program jika kepala sekolah menghalanginya. (3) Evaluasi dilakukan oleh komite atau tim yang dipimpin oleh kepala sekolah; anggotanya meliputi kepala, wakil kepala, pengawas, dan guru senior. Panitia evaluasi pelaksana mengumpulkan dan menyiapkan instrumen sebelum pelaksanaan evaluasi. Temuan evaluasi akan diperiksa dan dipertimbangkan ketika memilih program untuk tahun mendatang. Dan (4) Kepala sekolah menghadapi beberapa tantangan, antara lain kurangnya disiplin guru, kurangnya komitmen sebagian staf sekolah untuk memimpin program peningkatan mutu, keterlambatan pelaksanaan program peningkatan mutu, dan kurangnya keseriusan dari beberapa guru ketika pengawasan senior diberikan pada pekerjaan mereka.