Anak dengan hambatan kecerdasan merupakan anak yang memiliki fungsi intelektual di bawah rata-rata dibandingkan anak seusianya. Dari hambatannya tersebut muncul salah satu hambatan belajar pada proses pembelajaran di sekolah yaitu berkaitan dengan kemampuan konsentrasi. Pada kasus penelitian ditemukan anak dengan hambatan kecerdasan ringan yang mengalami hambatan pada kemampuan konsentrasi dengan durasi kemampuan anak untuk berkonsentrasi masih berada pada jangka pendek yaitu kurang dari satu menit serta memperlihatkan perilaku off task pada saat kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung. Hal tersebut menjadi dasar peneliti untuk melakukan intervensi terhadap peningkatan kemampuan konsentrasi belajar anak. Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa penggunaan dot fingerprint dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi belajar anak dengan hambatan kecerdasan ringan di salah satu Sekolah daerah Cicalengka. Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Single Subject Research Experimental. Target behavior dalam penelitian ini lebih dari satu yaitu konsentrasi belajar anak pada tes mewarnai dengan menggunakan dot fingerprint serta perilaku konsentrasi belajar anak pada saat on-task dan off-task. Pola desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola desain penelitian A-B-A dengan menggunakan satuan ukur durasi dan persentase. Setelah dilakukan proses intervensi terhadap kemampuan konsentrasi anak dengan kegiatan mewarnai menggunakan dot fingerprint, secara bertahap terdapat peningkatan subjek dalam kemampuan berkonsentrasi pada anak dengan hambatan kecerdasan ringan. Oleh karena itu, kegiatan mewarnai dengan menggunakan dot fingerprint dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kemampuan konsentrasi anakdengan hambatan kecerdasan ringan.