Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MORPHO-CONSERVATION ANALYSIS IN CRITICAL HILLS OF BINUANG MICRO-WATERSHED, SOUTH KALIMANTAN Ayuningtyas, Efrinda Ari; Khasanah, Alfiatun Nur
Bulletin of Scientific Contribution Vol 22, No 2 (2024): Bulletin of Scientific Contribution:GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v22i2.53863

Abstract

Geomorphology is crucial in analyzing erosion potential and selecting conservation measures to improve land resources. Morphometric analysis reveals that the Binuang Micro Watershed, with its upper part being a critical hilly area, has a high erosion potential due to the occurrence of splash erosion, sheet erosion, and rill erosion in all existing landforms. The analysis of watershed morphometry, such as shape, area, drainage density, bifurcation ratio, and drainage density, using DEM data at the research site, reveals a strong correlation between the morphometric conditions of the Binuang Micro Watershed and the incidence of erosion and flood inundation. These conditions are also influenced by the dominant soil texture, namely clay. This research has developed recommendations for conservation actions based on morphometry and the level of erosion occurrence for each landform condition. These recommendations are intended for policymakers to prioritize natural resource management for the sustainability of watershed development.
Resiliensi Masyarakat Kabupaten Banjar Menghadapi Bencana Alam: Studi Kasus Banjir, Gempa Bumi, dan Angin Puting Beliung Syohiroh, Syohiroh; Kumalawati, Rosalina; Normelani, Ellyn; Ayuningtyas, Efrinda Ari
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 2 No. 10 (2024): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan merupakan wilayah yang sering mengalami berbagai bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, dan angin puting beliung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerentanan masyarakat terhadap bencana alam dan mengevaluasi upaya penanggulangan yang telah diterapkan. Melalui pendekatan studi kasus, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor penyebab bencana, terutama banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan infrastruktur drainase yang tidak memadai. Hasil penelitian menunjukkan perlunya perbaikan dalam kebijakan mitigasi bencana dan pengelolaan sumber daya alam, serta penyediaan infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana. Data diperoleh melalui analisis media massa dan publikasi resmi, yang menggambarkan dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh bencana. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun kebijakan penanggulangan bencana telah diterapkan, masih terdapat banyak kendala yang perlu diatasi untuk meningkatkan ketahanan masyarakat Kabupaten Banjar. Rekomendasi yang dihasilkan diharapkan dapat berkontribusi pada penyusunan strategi mitigasi bencana yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa mendatang
Pengaruh Morfologi Terhadap Karakter Fisika-Kimia Tanah di Lingkungan Pertambangan Binuang, Kalimantan Selatan Ayuningtyas, Efrinda Ari
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 2 (2023): AGROVITAL VOLUME 8, NOMOR 2, NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v8i2.4684

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji hubungan antara karakter fisika-kimia tanah terhadap berbagai kelas kemiringan lereng di lokasi pertambangan yaitu di SubDAS Binuang, Kalimantan Selatan. Sampel tanah diambil pada kedalaman 0-30 cm di setiap kelas kemiringan lereng secara purposive random sampling. Sifat fisik-kimia tanah yang dikaji adalah kadar C-organik tanah dan tekstur tanah. hasil analisis statistik uji Pearson Correlation menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara fraksi lempung dan debu terhadap kadar C-organik tanah, tetapi tidak demikian pada fraksi pasir. Berdasarkan hasil uji statistik ANOVA menggambarkan bahwa hubungan antara kemiringan lereng dan C-organik tanah adalah berbanding lurus dengan p<0,05, demikian pula hubungannya dengan tekstur tanah. Nilai tersebut menjelaskan bahwa semakin terjal kemiringan lereng di SubDAS Binuang, maka tekstur tanah pasir akan semakin mendominasi (R2=0,9987), sedangkan lempung (R2= 0,7771) dan debu (R2= 0,0565) akan semakin berkurang. Peningkatan kadar C-organik tanah juga selaras dengan penurunan kemiringan lereng dengan R2=0,0201.
Evaluasi Pembelajaran Kualitatif pada Pelatihan Survei dan Pemetaan bagi Penyuluh Pertanian Ayuningtyas, Efrinda Ari; Ilmi, Bahrul; Nabila, Anandia; Anastasya Bisa, Gerarda; Nurrahman Kahfi, Aman
Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Abdimas Berdaya
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jab.v8i1.1041

Abstract

Analisis Hubungan NDVI dan LST Berdasarkan Citra Landsat Multitemporal di Kecamatan Lokpaikat Ilmi, Bahrul; Ayuningtyas, Efrinda Ari; Bisa, Gerarda Anastasya
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Changes in vegetation cover and increasing land surface temperature (LST) are critical environmental issues, particularly in tropical regions vulnerable to land-use change. This study analyzes changes in the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) and LST, and examines their spatio-temporal relationship in Lokpaikat Sub-district, Tapin Regency. The research uses Landsat 5 TM (2009) and Landsat 8 OLI/TIRS (2016 and 2024) imagery processed via Google Earth Engine. Image processing involves creating median composites from the two best dates each year to reduce cloud effects. NDVI is calculated using the NIR and RED bands, while LST estimation follows a multi-step process: conversion of thermal radiance (Lλ), calculation of Brightness Temperature (BT), vegetation fraction (Pv), and surface emissivity (ε). The final LST in Celsius is derived from BT and ε. Statistical analysis uses pixel-based simple linear regression with Pearson’s correlation coefficient, coefficient of determination (R²), and p-value for significance testing. The results show a decrease in dense vegetation area from 8,280.05 hectares (2009) to 8,080.52 hectares (2024), accompanied by a significant rise in average LST from 22.50°C to 25.21°C. Pearson correlation between NDVI and LST reveals a very strong and significant negative relationship with r-values of -0.9265 (2009), -0.9993 (2016), and -0.9989 (2024), all with p-values < 0.001. These findings indicate that deforestation strongly contributes to land surface temperature increase, emphasizing the importance of remote sensing in environmental monitoring and sustainable land-use planning.
Spatial Database Mapping Of Paddy Fields For Agricultural Extension Workers In Banjarmasin City, South Kalimantan Ayuningtyas, Efrinda Ari; Ilmi, Bahrul; Bisa, Gerarda Anastasya; Nabila, Anandia
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 5, No 1 (2025): April
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/transformasi.v5i1.29789

Abstract

A Geographic Information System (GIS) is a set of systems that can be used for agricultural purposes, presenting a geospatial database of agricultural land. This database can be created using field survey data, collected using the Avenza Maps application installed on a smartphone. The data can then be presented as maps using ArcGIS software. Agricultural extension workers, Indonesia's primary agricultural development agents, must be equipped with the requisite skills to operate geospatial surveying and mapping tools. This is essential for the continuous updating of the agricultural database. The methodology employed in this service is a survey method utilizing a participatory geospatial approach, wherein farmers own the paddy fields and agricultural extension workers act as mappers. The data obtained from geotagging survey results is a crucial input for producing a map of paddy fields in each Banjarmasin City, South Kalimantan urban village. The value of this mapping lies in its potential to enhance the abilities and skills of agricultural extension workers in Food Security, Agriculture, and Fisheries Office of Banjarmasin City and initiate the procurement of a geospatial database of agricultural extension workers and a geospatial database of agricultural land at the local government level. Furthermore, the information and maps of rice fields in Banjarmasin City can be made available to the public and updated as needed.
Pelatihan survei dan pemetaan dalam pengelolaan data spasial dan digitalisasi pertanian di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan Ayuningtyas, Efrinda Ari; Kahfi, Aman Nurrahman
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): Februari
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v7i1.1784

Abstract

Digitalisasi pertanian memang menjadi tantangan di era sekarang, terlebih dihadapkan pada keterbatasan tenaga dan sumberdaya manusia di lingkup instansi bidang pertanian. Sejalan dengan perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) diharapkan menjadi solusi terbaik untuk memudahkan SDM yang tersedia agar lebih terampil dan mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman. Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh penyuluh pertanian adalah survei dan pemetaan pada Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP). Keterampilan ini mendukung tugas pemerintahan pusat yaitu menyediakan data geospasial yang terstruktur dan mutakhir. Melalui kegiatan ini, penyuluh pertanian diharapkan dapat memiliki tambahan kemampuan dan keterampilan dalam mengumpulkan data di lapangan, mengolah data spasial, dan menyajikan peta digital. Dengan memanfaatkan aplikasi Avenza Maps dan ArcGIS 10.8, penyuluh pertanian akan semakin berdaya saing dan kompeten.