Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Design Thinking Problems in Determining Solution for Creative Gift Orders M. Azman Maricar; Dian Pramana; Edwar Edwar
Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi Vol 11, No 1 (2022): Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3629.148 KB) | DOI: 10.32520/stmsi.v11i1.1666

Abstract

Selda Design has a business selling custom merchandise or creative gifts that use social media and Whatsapp to serve customers. During its implementation, it was tiring because you have to repeatedly send detailed product information to each customer. The owner wants to develop his digital-based business. Therefore it is necessary to research to find out how the response of the admin team who handles orders from customers, and customers as product orders to the solutions provided. The design thinking method is used to provide solutions that can overcome the problems at hand. Design thinking has two processes, namely, problem space and solution space. This research focuses on problem space design thinking which includes the stages of empathy, defines, and ideate. From these stages, a solution is generated in the form of a wireframe. To determine whether the given wireframe can solve the problem, the wireframe is made in two variations. These were tested directly to the user with the A/B Testing method. The results of the wireframe test for the owner and admin team are 100% choosing version A, because of efficiency, data management, and menu selection. Wireframe intended for customers has obtained results, 77.78% chose version A, and 22.22% chose version B. Version A was chosen because of its efficiency, ease of use, and ease of access to the menu provided. Based on these results, it was determined that the wireframe version A for each user would be used as the next stage of product development. From these results, problem space design thinking can answer the problems faced by providing solutions for users.
Evaluasi Penggunaan SLiMS pada E-Library dengan Menggunakan User Experience Question (EUQ) M. Azman Maricar; Dian Pramana; Dian Rahmani Putri
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 8 No 2: April 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.2021824443

Abstract

Pembuatan produk harus didasari oleh kebutuhan dan dievaluasi untuk memperoleh data yang baik dari pengalaman pengguna. User Experience Questionnaire (UEQ) sebagai metode evaluasi memiliki enam skala penilaian yaitu daya tarik, kejelasan, efisiensi, ketepatan, stimulasi, dan kebaruan. Selain itu metode evaluasi ini memiliki 26 pertanyaan berupa pasangan atribut yang bertolak belakang. E-library Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali menggunakan sistem otomasi perpustakaan SLiMS (Senayan Library Management System) yang penggunaannya belum dilakukan evaluasi. Hal ini penting guna mengetahui user experience dari produk tersebut serta memberikan saran perbaikan yang diperlukan. Secara rata-rata telah didapatkan hasil yang positif dari 75 responden. Berdasarkan nilai daya tarik (0,85), efisiensi (0,96), ketepatan (0,85), dan stimulasi (1,08), memiliki nilai rata-rata impresi di atas 0,8. Nilai kejelasan (0,71) dan kebaruan (0,71) memiliki hasil netral karena memiliki nilai rata-rata impresi yang berada diantara -0,8 hingga 0,8. Hasil perbandingan benchmark dengan data 246 produk dari UEQ, yang dinilai berdasarkan daya tarik, efisiensi, ketepatan, dan stimulasi, menunjukkan produk tersebut berada di antara 25% produk dengan penilaian lebih baik dan 50% produk dengan penilaian yang menurun. Sudut pandang lainnya, nilai kejelasan dan kebaruan berada di antara 50% produk dengan penilaian lebih baik dan 25% produk dengan penilaian yang menurun. Perbaikan yang disarankan pada nilai kebaruan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi guna menghasilkan sesuatu yang berbeda dari produk sejenis namun tetap menghasilkan user experience yang baik. Kejelasan tampilan dinilai sudah cukup baik namun disarankan untuk lebih ditingkatkan dan perbaikan pada kata-kata petunjuk yang terdapat pada interface. Tampilan diupayakan lebih sederhana sehingga produk mudah untuk dipahami dan dipelajari serta dapat lebih memudahkan pengguna dalam penggunaannya. AbstractProduct manufacture must be based on needs and evaluated to obtain appropriate data from the user experience. The User Experience Questionnaire (UEQ) as an evaluation method has six rating scales: attractiveness, clarity, efficiency, accuracy, stimulation, and novelty. Besides, this evaluation method has 26 questions in the form of pairs of different attributes. E-library InstitutTeknologi dan Bisnis STIKOM Bali uses the SLiMS (Senayan Library Management System) library automation system, of which the users have not evaluated. The evaluation is necessary to obtain data about the user experience and provide suggestions for improvements. On average, there have been positive results from 75 respondents. Based on the value of attraction (0.85), efficiency (0.96), accuracy (0.85), and stimulation (1.08), it has an average impression value above 0.8. The value of clarity (0.71) and novelty (0.71) has a neutral result because it has an average impression value, between -0.8 to 0.8. The benchmark comparison results consist of 246 data products UEQ, based on attractiveness, efficiency, accuracy, and stimulation were among the 25% products with better ratings and 50% products with lower ratings. On the other points of view, clarity and novelty scores range from 50% of products with a better rating and 25% of the products with a lower rating. The suggested improvements to the novelty value are to increase creativity and innovation to produce something different from similar products but still produce a good user experience. The clarity of the display is acceptable. However, improvement is recommended, especially on the wording instructions contained in the interface. A simple appearance is necessary so that the product is easy to understand and learn and can make it easier for users to use it.
Pelatihan Desain Kartu Ucapan Pada Usaha Florist Dian Pramana; Lilis Yuningsih; Wayan Agus Suka Dana
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 2 No. 3 (2020): Juli
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30864/widyabhakti.v2i3.207

Abstract

AVA Flowers & Gift adalah salah satu toko florist yang ada di seputaran Kota Denpasar. Pelanggan utama dari florist ini adalah para remaja. Segmen pelanggan tersebut telah menjadikan usaha ini fokus pada penggunaan Instagram sebagai media pemasaran utamanya. Pendapatan rata-rata tiap bulan dari usaha florist ini mencapai Rp 2.000.000,- dan biasanya selalu meningkat pada hari-hari tertentu, seperti pada Hari Valentine atau pada Hari Ibu. Salah satu kendala yang dihadapi oleh mitra adalah dalam pembuatan kartu ucapan. Usaha florist ini harus menyiapkan biaya lebih untuk pembelian kartu terutama apabila pelanggan tidak menyukai desain kartu ucapan yang telah disiapkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan dalam bentuk pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mitra dalam desain grafis. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain adalah sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, serta evaluasi. Sebagai hasil dari kegiatan, saat ini usaha florist sudah mampu mendesain dan menghasilkan berbagai macam kartu ucapan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan.
Sistem Informasi Pemesanan Jasa Fotografi pada Julian Photography Menggunakan Framework Laravel Ketut Pradipta Wistika; Dian Pramana; Ni Wayan Setiasih
Jurnal Informasi dan Teknologi 2023, Vol. 5, No. 1
Publisher : SEULANGA SYSTEM PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37034/jidt.v5i1.301

Abstract

Julian Photography merupakan salah satu usaha jasa fotografi yang berlokasi di Kabupaten Jembrana, Bali. Selain menyediakan jasa fotografi, julian photography juga melayani jasa video, printing dan penjualan bingkai foto. Saat ini, proses pemesanan pada Julian Photography masih dilakukan secara konvensional dimana pemesanan dilakukan oleh pelanggan dengan datang langsung ke toko. Hal ini mengakibatkan pelanggan kesulitan dalam melakukan transaksi dan pegawai kesulitan dalam mengelola data transaksi. Oleh karena itu, pada penelitian ini dikembangkan aplikasi sistem pemesanan fotografi menggunakan Laravel sebagai framework dari PHP. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan dapat membantu Julian Photography dalam mengelola data pemesanan, mengelola data pelanggan, dan memberikan info kepada pelanggan terkait produk dan jasa yang disediakan. Terdapat 5 tahapan dalam penelitian ini. Tahap pertama yakni pengumpulan data melalui observasi langsung pada objek yang diteliti, studi literatur serta wawancara kepada pemilik usaha. Tahapan kedua adalah analisis dari sisi pengguna, yakni analisis data yang dibutuhkan dan proses manajemen pengguna. Tahapan ketiga yaitu perancangan sistem menggunakan desain basis data konseptual, diagram konteks serta arsitektur web. Tahapan keempat yaitu implementasi sistem menggunakan bahasa pemrograman php dengan Laravel pada bagian front-end maupun back-end. Tahapan terakhir adalah pengujian sistem menggunakan metode Blackbox testing yang berfokus pada pengujian fungsional dari sistem. Hasil penelitian ini menghasilkan sistem pemesanan jasa fotografi berbasis website dengan akses pengguna yang telah ditentukan menggunakan Laravel.