Victor Christianto
Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A re-introduction of Pancasila from Neutrosophic Logic perspective: In search of the root cause of deep problems of modern societies Victor Christianto; Robby Igusti Chandra; Florentin Smarandache
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 2, No 2 (2021): December
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.528 KB) | DOI: 10.47900/nptrs.v2i2.37

Abstract

The present economic crises induced by covid pandemic have called our attention toreconsider where we are heading as a global community; because as we know withthe emergence of ubiquitous Internet, then the world has become a global village inreal sense.. Shall we lend ourselves to directive and -at times- insistence to move tonew economy called the industrial revolution 4.0? Or is there another way, even if itseems like a less traveled path for now? In this article, we also re-introduce Pancasilafrom Indonesian weltanschauung (fundamental tenets) to become one of these lesstravelled path available at our table. The essence of the Indonesian Five Principles(Pancasila) is to return to spirit of communal values, but in a peaceful way, not viarevolution. That is a path that in Indonesia, is called as “gotong royong” (or to put itin a more scientific term: cooperative collective dynamics).
Menggunakan Logika Sente(n)sial untuk Memahami Yesus sebagai (Sang) Manunggaling Kawula Gusti: Suatu Awal Penelusuran Victor Christianto; Robby Chandra
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 2, No 1 (2021): June
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.943 KB) | DOI: 10.47900/nptrs.v2i1.22

Abstract

Artikel ini menelusuri penggunaan konsep logika Aristotelian yaotu either-or atau logika dualis dibandingkan dengan penggunaan logika sentensial untuk menjelaskan kesatuan hakekat kemanusiaan dan keilahian dalam diri Kristus yang termuat dalam konsep Manunggaling Kawula Gusti dari Budaya Jawa. Pertama, artikel akan meneliti dimensi-dimensi mengenai kestauan manusia-ilahi dalam diri Yesus dalam konsep manunggaling kawula gusti yang berasal dari konsep spiritualitas Kejawen. Kedua, akan dibandingkan fitur penyatuan keilahian dan kamanusiaan Kristus dalam Manunggaling Kawula Gusti dan pandangan teologi Kristen Barat pada umumnya.  Ketiga, artikel ini meneliti bagaiman logika sentensial dapat menjelaskan Kawula Manunggaling Gusti dengan lebih rinci dibandingkan dengan logika either-or. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa logika sentensial lebih efektif menjelaskannya karena, dalam konsep dan alatnya terdapat konsep “antara”, “bukan ini atau itu,” dan “ini serta itu.” Metode yang dipergunakan dalam studi ini adalah riset kualitatif berupa tafsir teks dan eksplorasi filosofi logika. Sebagai hasilnya, terbukti bahwa dengan menggunakan logika sentensial, penyatuan antara kemanusiaan dan keilahian Kristus dalam konsep Manunggaling Kawula Gusti dapat lebih dijelaskan dan masuk akal. Hasil ini berguna untuk memperkaya proses dialog atau kontekstualisasi ke dalam Budaya yang terbiasa dengan logika non dualis dan konsep Manunggaling Kawula Gusti seperti Budaya Jawa.