Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pola Spasial Permukiman Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta Kustianingrum, Dwi; Embunpagi, Bening; Azizah, Riska Nur; Indraswari, Dyah
REKA KARSA Vol 3, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1263.3 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i1.630

Abstract

Abstrak Permukiman merupakan wujud dari kebudayaan manusia untuk hidup, berkembang, dan bertahan hidup. Manusia menciptakan tempat tinggal sesuai kepentingannya dalam suatu lingkungan. Proses pembentukan permukiman dipengaruhi oleh faktor fisik dan non fisik berupa sistem sosial budaya, ekonomi, pemerintahan, pedidikan maupun teknologi. Kelurahan Laweyan, Surakarta, merupakan salah satu permukiman yang dalam proses pembentukannya dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Masyarakat Kampoeng Batik Laweyan RW 02 yang sudah menjadi pedagang batik sejak abad ke-15 sehingga membentuk pola spasial permukiman khusus dan membentuk karakteristik yang menarik untuk diteliti dengan metoda deskriptif kualitatif. Area permukiman terbangun dan tidak terbangun membentuk pola permukiman grid-linear. Area permukiman tidak terbangun berfungsi sebagai sirkulasi dan ruang terbuka. Sirkulasi yang terbentuk berupa jalan sempit dan ruang terbuka yang terbentuk berupa ruang terbuka publik pada simpul permukiman dan ruang terbuka privat berada di dalam kavling rumah tinggal. Terdapat pula elemen pembentuk citra kawasan yaitu simpul dan tetenger. Simpul sebagai perpotongan aktivitas masyarakat dan tengaran berupa tugu batik dan Langgar Al-Makmoer. Kata kunci: permukiman, pola spasial, Kampoeng Batik Laweyan Abstract Settlement is an entity from culture and existence of human to live, grow and survive. Man creates house in an environment as they need. Forming process of the settlement affected by physical and non-physical thing, such as social culture system, economy, government, education, or technology. Laweyan Village, Surakarta, is one of settlement which in its forming process affected by these factors. The society that has became batik workers and seller since 15th century form a special spatial pattern and settlement characteristic make it interesting to be researched with qualitative-descriptive method. The built and unbuilt areas of the settlement formed grid-linear settlement pattern. The un built areas are used for circulation as narrow streets or public squares. Public squares in settlement‟s nodes and private squares inside the dwellings kavling. The city image elements are nodes and landmarks. Settlement node as activity intersection. Batik statue and Al-Makmoer mosque as landmarks. Keyword: Settlement, spatial pattern, Kampoeng Batik Laweyan
PENERAPAN METODE DRILL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PERAWATAN TANAMAN HIAS PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VII SMPLB DI SLB PURNAMA ASIH Azizah, Riska Nur; Tarsidi, Iding; Martasuta, H.M. Umar Djani
JASSI ANAKKU Vol 19, No 2 (2019): JASSI Anakku: Volume 19, Issue 2, 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.624 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v19i2.22722

Abstract

Penelitian ini menyangkut tetang penerapan metode drill terhadap peningkatan keterampilan perawatan tanaman hias anthurium. Penelitian ini dilakukan di SLB Purnama Asih Kota Bandung. Pengambilan subjek penelitian adalah 6 orang siswa tunagrahita kelas VII SMPLB dan dibagi menjadi dua kelompok 3 orang kelompok eksperimen dan 3 orang kelompok kontrol. Tujuan  dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran keterampilan perawatan tanaman hias sebelum dan setelah diberikan keterampilan perawatan tanaman hias anthurium melalui penerapan metode drill. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan desain Control group pretest-test post- test. Eksperimen dilakukan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan dan kelompok kontrol sebagai kelompok pembanding yang tidak mendapat perlakuan.Tes berupa tes kinerja diantaranya tes menunjukkan alat- alat untuk perawatan tanaman hias anthurium,menunjukkan bahan- bahan untuk merawat tanaman hias anthurium, mempraktekkan langkah- langkah merawat tanaman hias anthurium. Hasil Penelitian menunjukkan adanya peningkatan skor mulai7 sampai 10 skor. Skor terendah anak kelas SMPLB saat pre test adalah 29 , setelah diberi perlakuan menjadi 39. Skor tertinggi pada saat pre test adalah 36 dan setelah diberi perlakuann skor tertinggi menjadi 43. Kelompok yang diberikan penerapan metode drill  memperoleh skor yang lebih besar dibandingkan kelompok siswa yang tidak diberikan penerapan metode drill.Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode drill dapat meningkatkan terhadap keterampilan perawatan tanaman hias anthurium pada siswa tunagrahita. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti merekomendasikan agar pihak guru dan peneliti selanjutnya. Sebagai alternatif dalam pembelajaran vokasional, guru dapat menerapkan metode drill  dalam pembelajaran vokasional kepada siswa dan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan metode ini dalam pembelajaran yang lain.
Pola Spasial Permukiman Kampoeng Batik Laweyan, Surakarta Dwi Kustianingrum; Bening Embunpagi; Riska Nur Azizah; Dyah Indraswari
REKA KARSA Vol 3, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i1.630

Abstract

Abstrak Permukiman merupakan wujud dari kebudayaan manusia untuk hidup, berkembang, dan bertahan hidup. Manusia menciptakan tempat tinggal sesuai kepentingannya dalam suatu lingkungan. Proses pembentukan permukiman dipengaruhi oleh faktor fisik dan non fisik berupa sistem sosial budaya, ekonomi, pemerintahan, pedidikan maupun teknologi. Kelurahan Laweyan, Surakarta, merupakan salah satu permukiman yang dalam proses pembentukannya dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Masyarakat Kampoeng Batik Laweyan RW 02 yang sudah menjadi pedagang batik sejak abad ke-15 sehingga membentuk pola spasial permukiman khusus dan membentuk karakteristik yang menarik untuk diteliti dengan metoda deskriptif kualitatif. Area permukiman terbangun dan tidak terbangun membentuk pola permukiman grid-linear. Area permukiman tidak terbangun berfungsi sebagai sirkulasi dan ruang terbuka. Sirkulasi yang terbentuk berupa jalan sempit dan ruang terbuka yang terbentuk berupa ruang terbuka publik pada simpul permukiman dan ruang terbuka privat berada di dalam kavling rumah tinggal. Terdapat pula elemen pembentuk citra kawasan yaitu simpul dan tetenger. Simpul sebagai perpotongan aktivitas masyarakat dan tengaran berupa tugu batik dan Langgar Al-Makmoer. Kata kunci: permukiman, pola spasial, Kampoeng Batik Laweyan Abstract Settlement is an entity from culture and existence of human to live, grow and survive. Man creates house in an environment as they need. Forming process of the settlement affected by physical and non-physical thing, such as social culture system, economy, government, education, or technology. Laweyan Village, Surakarta, is one of settlement which in its forming process affected by these factors. The society that has became batik workers and seller since 15th century form a special spatial pattern and settlement characteristic make it interesting to be researched with qualitative-descriptive method. The built and unbuilt areas of the settlement formed grid-linear settlement pattern. The un built areas are used for circulation as narrow streets or public squares. Public squares in settlement‟s nodes and private squares inside the dwellings kavling. The city image elements are nodes and landmarks. Settlement node as activity intersection. Batik statue and Al-Makmoer mosque as landmarks. Keyword: Settlement, spatial pattern, Kampoeng Batik Laweyan
Analysis of Factors Influencing Trust and its Impact on Repurchase Intention in C2C E-Commerce in Indonesia Azizah, Riska Nur; Pramukti, Wahyoe; Utami, Winda Putri
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i7.16808

Abstract

The use of the internet has transformed individual shopping behaviors, shifting from traditional shopping patterns or visiting physical stores to shopping through online platforms or e-commerce. This behavioral change has undeniably had a significant impact on the retail industry and consumers at large. With the increasing number of e-commerce users, especially in the C2C (consumer to consumer) sector, market competition is becoming more intense. This study focuses on analyzing certain factors such as website appearance, ease of use, free shipping policy, return policy, POD mode of payment, and security that can influence customer trust and its impact on repurchase intention. Data collection was conducted through the distribution of online questionnaires in the Jabodetabek area to customers who had made online purchases in the last three months, using a purposive sampling method with a total of 228 respondents. The research method analysis used the PLS-SEM method. The results of this study indicate that website appearance, free shipping policy, return policy, and security have a positive and significant effect on trust. Meanwhile, ease of use and POD mode of payment have a positive but not significant effect on trust. Furthermore, trust has a positive and significant impact on repurchase intention. This study plays a role for C2C e-commerce management in increasing consumer trust, especially among the millennial generation, and its impact on repurchase intention.