Sahadi Humaedi
Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial & Pemberdayaan Masyarakat, Universitas Padjadjaran

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KELOMPOK RENTAN DAN KEBUTUHANNYA (Sebuah Kajian Hasil Pemetaan Sosial CSR PT Indonesia Power UPJP Kamojang) Sahadi Humaedi; Budi Wibowo; Santoso Tri Raharjo
Share : Social Work Journal Vol 10, No 1 (2020): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v10i1.29014

Abstract

Kelompok rentan adalah masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam menikmati kehidupan yang layak. Faktor aksesibilitas terhadap sumber-sumber pemenuhan kesejahteraan sosial merupakan salah satu hal baik sebagai penyebab juga menjadi akibat. Memetakan populasi dan kondisi kelompok rentan secara tapat dan partisipatif merupakan awal dalam menentukan kegiatan dalam rangka penanganan untuk membantuk kelompok ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelompok rentan dan kebutuhuannya yang ada di Desa Sukalilah Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut Jawa Barat. Kelompok rentan yang ada di Desa Sukalilah seperti anak yatim/piatu, lansia, fakir miskin atau masyarakat kurang mampu, anak putus sekolah, disabilitas dan penyakit berat, masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak huni dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Kelompok rentan tersebut memiliki kebutuhannya masing-masing seperti jaminan sosial, kesehatan serta jaminan pendidikan. Dengan diberikan bantuan berupa charity, diharapkan kelompok rentan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Keterlibatan berbagai pihak dalam membantu kelompok rentan termasuk perusahaan menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Vulnerable groups are people who have limitations in enjoying a decent life. The accessibility factor for the fulfillment of social welfare sources is one of the good things as a cause as well as an effect. Mapping the population and condition of vulnerable groups in an appropriate and participatory manner is the beginning in determining activities in the context of handling to help this group. This study aims to examine vulnerable groups and their needs in Sukalilah Village, Sukaresmi District, Garut Regency, West Java. Vulnerable groups in Sukalilah Village such as orphans / orphans, the elderly, the poor or underprivileged people, school dropouts, disabilities and serious illnesses, people living in uninhabitable houses and people living in disaster-prone areas. These vulnerable groups have their respective needs, such as social security, health and education security. With assistance in the form of charity, it is hoped that vulnerable groups can meet their daily needs. The involvement of various parties in assisting vulnerable groups including companies is an important part of this activity.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI PROGRAM BERBAGI SEHAT OLEH PT UNILEVER Aida Nurbaiti; Intania Ihsani; Santoso Tri Raharjo; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i3.26212

Abstract

ABSTRAK  Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran program Coorporate Social Responsibility (CSR) Lifebuoy Berbagi Sehat dalam memberikan pemahaman dan juga sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan sejak dini, pembangunan fasilitas kesehatan dan revitalisasi dokter kecil. Tujuan utama program ini untuk menggugah dan membangun kesadaran masyarakat terutama generasi muda tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fokus utamanya cuci tangan pakai sabun secara baik dan benar menggunakan air bersih mengalir sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. “Bersih Pangkal Sehat, Sehat Pangkal Lifebuoy,” mengulas kampanye Lifebuoy Berbagi Sehat (LBS) sebagai program untuk berbagi citra dan memperlihatkan kepedulian sosial perusahaan. Lifebuoy menyisihkan Rp10,- dari setiap penjualan sabun untuk pengadaan sarana mandi, cuci dan kakus (MCK) dan air bersih. Program ini menggambarkan LBS sebagai program edukasi kesehatan pada masyarakat tentang pentingnya memiliki lingkungan yang bersih melalui sarana MCK. LBS merupakan contoh penerapan konsep pemasaran berdimensi sosial (cause - related marketing) , yakni program pemasaran yang diarahkan untuk memecahkan salah satu masalah di masyarakat yakni kebersihan atau kesehatan. ABSTRACT   This article aims to find out how the role of the Lifebuoy Corporate Sharing Corporate Social Responsibility (CSR) Healthy Sharing program in providing understanding and also the s ocialization of the importance of maintaining health from an early age, the construction of health facilities and the revitalization of small doctors. The main purpose of this program is to inspire and build public awareness, especially the younger generat ion, about the importance of a clean and healthy lifestyle in their daily activities. "Bersih Pangkal Sehat, Sehat Pangkal Lifebuoy," reviewed the LBS campaign as a program to share images and show corporate social care. Lifebuoy has set aside Rp10 from ea ch sale of soap for the provision of bathing, washing and toilet facilities and clean water. This program describes LBS as a health education program for the community about the importance of having a clean environment through toilet facilities. LBS is an example of the application of the concept of social dimension marketing (cause - related marketing), which is a marketing program that is directed to solve one of the problems in the community namely hygiene or health . 
PROGRAM LOCAL FARMER EMPOWERMENT OLEH PT SRIBOGA RATURAYA (PIZZA HUT) DI LEMBANG BANDUNG JAWABARAT Ade Nugrahani; Devie Lestari Hayati; Santoso Tri Raharjo; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i3.26209

Abstract

Abstrak Dalam menjalankan bisnis secara etis, bahwa suatu perusahaan sangat perlu memedulikan tanggung jawab sosial dan lingkungannya. Perusahan perlu memperhatikan kebutuhan karyawan dan juga masyarakat yang berada di tempat perusahaan beroperasi. Perusahaan perlu memiliki Programprogram yang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi kesejahteraan sosial. Salah satunya dengan memiliki program peningkatan taraf hidup petani lokal menjadi salah satu hasil akhir dari pemberdayaan petani lokal telah dilakukan Sriboga Raturaya dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bersifat sustainability. Untuk mendukung suksesnya program tersebut diperlukan modal serta pemahaman untuk menggarap sejumlah tanaman holtikultura yang memiliki kualitas unggul. Sriboga Raturaya telah membentuk pemberdayaan masyarakat tani yang disebut Local Farmer Empowerment khususnya di lembang bandung. Perusahaan selalu berupaya untuk meningkatkan taraf hidup para petani lokal dengan menyediakan sebuah marketplace untuk memasarkan seluruh hasil pertanian mereka yang memiliki kualitas terbaik sesuai dengan standar GAP ( Good Agricultural Practises ) dan GHP ( Good Handling Practices ). Bekerja sama dengan dua kelompok petani lokal yang berlokasi di daerah Lembang dan sekitarnya, para petani memenuhi kebutuhan sayursayuran seperti paprika merah, paprika hijau, romaine lettuce, buncis dan tomat untuk 29 outlet Pizza Hut Restoran dan PHD di area Bandung.  Abstact In conducting business ethically, that a company really needs to care about its social and environmental responsibilities. The company needs to pay attention to the needs of employees and also the people in the company where they operate. Companies need to have programs that aim to have a positive impact on social welfare. One of them is by having a program to improve the standard of living of local farmers to be one of the final results of empowering local farmers by Sriboga Raturaya in the Corporate Social Responsibility (CSR) program that is sustainable. To support the success of the program, capital and understanding are needed to work on a number of horticultural crops that have superior quality. Sriboga Raturaya has formed a community empowerment called the Local Farmer Empowerment, especially in Lembang Bandung. The company always strives to improve the lives of local farmers by providing a marketplace to market all of their agricultural products of the highest quality in accordance with the standards of GAP (Good Agricultural Practices) and GHP (Good Handling Practices). In collaboration with two groups of local farmers located in the Lembang and surrounding areas, farmers meet the needs of vegetables such as red peppers, green peppers, romaine lettuce, beans and tomatoes for 29 Pizza Hut Restaurant and PHD outlets in the Bandung area. 
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH Indrihastuti Rizkia Ramada; Adilla Nur Fitria Dewi; Audina Rahayu O.G; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v7i1.28560

Abstract

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu komitmen usaha yang dilakukan secara etis serta beroperasi secara legal. Disamping itu, perusahaan juga berkontribusi untuk peningkatan kesejahteraan yang diikuti dengan peningkatan kualitas hidup karyawan hingga masyarakatnya. Adanya tanggung jawab sosial perusahaan ini dapat memberikan sebuah perubahan positif di dalam kehidupan masyarakat atau komunitas. Pelaksanaan program corporate social responsibility oleh perusahaan seharusnya dapat memunculkan kemandirian masyarakat, karena dalam corporate social responsibility sendiri terdapat tipe implementasi pemberdayaan. Pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu upaya dan metode yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menciptakan kondisi masyarakat yang aktif, partisipatif dan mandiri.  CSR sendiri sangat berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan ( Sustainable Development ) dimana perusahaan tersebut sebelum melakukan suatu kegiatan, harus berdasarkan atas keputusan yang tak hanya memikirkan atau terorientasi pada aspek ekonomi, melainkan juga harus memikirkan dampak sosial serta lingkungan yang bisa ditimbulkan oleh keputusan tersebut. Hal ini dikarenakan dalam pemberdayaan masyarakat mendorong terciptanya masyarakat yang aktif dan partisipatif untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, jika sebuah perusahaan merancang program-program corporate social responsibility yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat maka perusahaan harus menggunakan metode pemberdayaan masyarakat agar tercapainya pelaksanaan program corporate social responsibility yang membuat masyarakat menjadi berdaya, mandiri dan tidak ketergantungan. Corporate social responsibility is a commitment that is done ethically and legally operate. In addition, the company also contributes to economic improvement followed by improving the quality of life of employees to society. Their corporate social responsibility can provide a positive change in the life of society or community. Implementation of the program of corporate social responsibility by companies should be able to bring up the independence of the community, because in their own corporate social responsibility are the type of empowerment implementation. Community empowerment into one of the ef forts and methods that can be used by the company in creating an active community conditions, participatory and self - reliant. CSR itself is closely linked to sustainable development (Sustainable Development) where the company before doing an activity, must be based on a decision that is not only thought of or oriented to economic aspects, but also have to think about social and environmental impacts that can be generated by the decision. This is because in empowering communities encourage the creation of an active and participatory society to achieve the goals to be achieved. Thus, if sebauh companies design programs aimed at corporate social responsibility for the community's independence, the company should make use of methods of empowering communities to implement the program for corporate social responsibility that makes people become empowered, independent and not dependency.
PROGRAM KAMPUNG KONSERVASI OTSUKA SEBAGAI BENTUK CSR PT. AMERTA INDAH OTSUKA Adik Maulana Santang; Hana Hanifah; Santoso Tri Raharjo; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i3.26210

Abstract

ABSTRAK Pembangunan berkelanjutan bukan suatu hal yang tidak dapat dilakukan, tetapi mimpi besar yang dapat dicapai ketika seluruh pihak kesatuan negara yang terlibat dalam pelaksanaan CSR terjalin dalam usaha kolaborasi yang kuat. Corporate Social Responsibility merupakan suatu operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial tetapi untuk membantu pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, PBB menetapkan SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebagai agenda untuk pembangunan berkelanjutan dengan menerapkan prinsip universal, terintegrasi dan inklusif. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode studi literatur dengan mencari relevansi antara teori yang sesuai dengan kasus atau permasalahan yang dikaji. Hasil kajian menunjukkan bahwa pelaksanaan CSR dianggap sebagai bagian integral dari pembangunan berkelanjutan, yang mana pembangunan berkelanjutan bukan hanya dijalankan oleh perusahaan dan pemerintah saja namun semua stakeholder yang terlibat menjadi partisipan dalam setiap pelaksanaan program tanggungjawab sosial suatu perusahaan. Untuk itu dalam upaya mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SGDs), PT. Amerta Indah Otsuka membuat Kampung Konservasi Otsuka sebagai bentuk CSR yang berprinsip pada pembangunan berkelanjutan. Kampung Konservasi Otsuka merupakan program jangka panjang. Diharapkan dengan Kampung Konservasi Otsuka ini terbentuknya masyarakat yang mampu melakukan upaya konservasi mandiri, dan mampu meningkatkan pendapatan/penghasilan secara ekonomi. Keberhasilan program diharapkan juga dapat memberikan dampak yang dapat mendorong setiap orang lebih peduli dengan lingkungannya.  ABSTRACT Sustainable development is not something that cannot be done, but a big dream that can be done by a compilation of all parties involved in implementing CSR is established in a strong collaborative effort. CSR is a business operation that is approved not only to increase the company's profitability financially but also to support the socio - economic development, institutionalized and sustainable. To realize sustainable development, the U nited Nations sets the SDGs (Sustainable Development Goals) as an agenda for sustainable development by applying universal, integrated and inclusive. The method used in this article is the method of studying literature by looking for relevance between theo ries that correspond to the case or problem being studied. The results of the study show how the implementation of CSR is considered an integral part of sustainable development. PT. Amerta Indah Otsuka created the Otsuka Conservation Village as a form of C SR that is based on sustainable development. Otsuka Conservation Village is a long - term program. It is hoped that with this Otsuka Conservation Village, communities will be able to provide independent assistance, and be able to increase income. The sustain ability program is expected to produce results that can encourage everyone to be more concerned with their environment.  
UPAYA PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Ema Triana Mutmainah; Anisa Anisa2; Santoso Tri Raharjo; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i3.26215

Abstract

ABSTRAK Salah satu tujuan dari corporate social responsibility (CSR) adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat khususnya yang berada di sekitar perusahaan, tak terkecuali para kaum perempuan. Masih banyak masyarakat yang memandang wajar perempuan sebagai kaum yang marginal, yang dapat dikuasai, dieksploitasi dan diperbudak oleh kaum laki-laki. Salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan yang banyak terjadi adalah kekerasan dalam lingkup rumah tangga. Setiap tahun masalah tersebut terus mengalami peningkatan. Isu ini telah menjadi perhatian dari berbagai lembaga nasional maupun internasional. Kekerasan terhadap perempuan dalam lingkup rumah tangga menimbulkan ketidakadilan, kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis kepada korban. Hal tersebut menyebabkan kecenderungan korban untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya, yang kemudian membuat korban sulit untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau menjalankan kembali keberfungsian sosialnya. Menyadari adanya masalah tersebut, untuk itu beberapa perusahaan telah ikut berperan aktif dalam upaya mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan dalam lingkup rumah tangga dengan melakukan kegiatan pemberdayaan perempuan, melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR). Program tersebut berupaya menciptakan wadah sekaligus dukungan bagi para kaum perempuan agar lebih berdaya dan kuat sehingga dapat mengubah stereotipe masyarakat terhadap mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan hasil pengumpulan data melalui studi literatur yang bertujuan untuk menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, situasi, atau fenomena realistis yang menggambarkan sejauh mana pengaruh dari program CSR tersebut terhadap pemberdayaan perempuan ABSTRACT One of the goals of corporate social responsibility (CSR) is to improve the welfare of all walks of life, especially those around the company, including women. There are still many societies that see women as marginal, who can be controlled, exploited and enslaved by men. One form of violence against women that is common is violence in the household sphere. every year the problem continues to increase. This issue has come to the attention of various national and international institutions. Violence against women in the home sphere causes injustice, physical or sexual misery or suffering to victims. This causes the victim's tendency to withdraw from her social environment, which then makes it difficult for victims to fulfill their personal needs or re - establish their social functioning. Aware of this problem, for this reason several companies have played an active role in efforts to overcome the problem of violence against women in the household sphere by carrying out women's empowerment activities, through the Corporate Social Responsibility (CSR) program. The program seeks to create a platform as well as support for women to be more empowered and strong so that they can change the stereotypes of society towards them. This research uses a descriptive qualitative method based on the results of data collection th rough literature studies that aim to describe and summarize various conditions, situations, or realistic phenomena that illustrate the extent of the influence of the CSR program on women's empowerment.
PEKERJA SOSIAL INDUSTRI DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PHK DI DUNIA INDUSTRI INDONESIA D. Anisa Sunija; Septia Febriani; Santoso Tri Raharjo; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i3.26206

Abstract

ABSTRAK World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) membatasi Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu komitmen berkelanjutan dari dunia perusahaan untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi pada komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup karyawan beserta seluruh keluarganya. Sementara itu sasaran, bidang praktik, dan intervensi pekerjaan sosial semakin luas seiring berkembangnya masyarakat secara kompleks. Globalisasi dan industrialisasi telah membuka kesempatan bagi pekerja sosial untuk terlibat dalam dunia industri. Dalam praktiknya, dengan pendekatan sosialnya, pekerja sosial industri juga dapat berperan sebagai pihak yang dapat membantu memperbaiki kesehatan fisik maupun mental karyawan, termasuk ketika terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), pekerja sosial juga dapat mengantisipasi maupun mengatasi ketika terjadinya masalah yang terjadi pada diri klien dan juga keluarganya. Tulisan berusaha menggali dan memaparkan secara singkat mengenai ketenagakerjaan di Indonesia, serta peran dan keberadaan pekerja sosial industri. Pelayanan-pelayanan dalam menangani hal yang berkaitan dengan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta tindakan preventif dalam penanganan masalah PHK baik bagi pekerjanya maupun dampaknya terhadap keluarga pekerja. Kurangnya pemahaman dan kesadaran dari perusahaan dan stakeholder terkait dengan keberadaan dan kebutuhan pekerja sosial di dunia industri sehingga tidak banyak pekerja sosial industri di Indonesia. Sosialisasi pekerja sosial di dunia industri perlu terus diupayakan. Undang-Undang no 14 /2019 tentang Pekerja Sosial menegaskan secara legal yang harus diikuti dengan bukti nyata praktik profesi ini di berbagai ranah praktik di Indonesia. Abstract The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) Corporate Social Responsibility (CSR) is a continuing commitment from the corporate world to act ethically and contribute to economic development in the local community or the wider community, together with improving the lives of employees and their entire families. Meanwhile targets, areas of practice, and social work interventions are expanding as society develops in a complex way. Globalization and industrial ization have opened opportunities for social workers to get involved in the industrial world. In practice, with its social approach, industrial social workers can also play a role as a party that can help improve the physical and mental health of employees , including when layoffs (Termination of Employment), social workers can also anticipate or overcome when problems occur to clients. and also his family. The article seeks to explore and briefly describe employment in Indonesia, as well as the role and pre sence of industrial social workers. Services in handling matters relating to welfare, health and safety at work, as well as preventive measures in dealing with layoff problems both for workers and their impact on the worker's family. Lack of understanding and awareness of companies and stakeholders related to the existence and needs of social workers in the industrial world so that not many industrial social workers in Indonesia. The socialization of social workers in the industrial world needs to be contin ued. Law no 14/2019 on Social Workers legally affirms that must be followed by concrete evidence of this professional practice in various realms of practice in Indonesia.
Fungsi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Pemenuhan Hak Karyawan Terdampak Bencana Dalam Lingkungan Perusahaan Gillian Aldi Ghifari; Cecep Cecep; Santoso Tri Raharjo; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i3.26216

Abstract

Abstrak Bencana adalah suatu peristiwa yang dapat merugikan seseorang baik itu dalam bentuk benda maupun dalam bentuk jiwa. Bencana sendiri dapat disebabkan baik oleh manusia itu sendiri maupun terjadi karena alam. Bukan hanya di alam saja yang dapat terjadi bencana, ketika kita dalam lingkungan kerja pun dapat terjadi bencana, atau bisa disebut dengan kecelakaan dalam bekerja. Kecelakaan dalam bekerja adalah sebuah peristiwa yang tidak diinginkan oleh seseorang yang dapat menimbulkan kematian, kerusakan, dan luka-luka ringan maupun luka berat. Bencana dalam bekerja adalah sebuah peristiwa yang dapat menyebabkan kerusakan fisik maupun kerusakan emosional yang dapat menyebabkan rasa trauma yang mengakibatkan kualitas seseorang dapat menurun dalam bekerja. Dengan adanya dampak tersebut, membuat hilangnya kepercayaan seseorang terhadap kemampuan mereka sebagai pekerja. Untuk mengatasi hal tersebut sangat diperlukan konseling bagi para korban bencana dalam bekerja tersebut. Agar mereka, dapat menjalankan sebagaimana mestinya mereka bekerja dalam sebuah organisasi ataupun dalam sebuah perusahaan. Konseling ini berguna untuk mengatasi rasa trauma yang dialami oleh mereka agar, mereka dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Rasa trauma tersebut dapat dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya adalah : trauma ringan, trauma sedang dan yang terakhir adalah trauma berat. Untuk meminimalisir hal tersebut maka, di suatu perusahaan harus adanya tanda-tanda atau keterangan kita terjadinya bencana, dan mereka yang bekerja di perusahaan tersebut haruslah mengetahui apa dampak yang akan diterima. Maka dari itu, membuat mereka lebih berhati-hati lagi dalam bekerja. Dan dari itu mereka dapat merasa aman ketika dalam bekerja setelah adanya tanda-tanda saat menjalankan tugas tersebut. Sehingga, mereka dapat menunjukkan kemampuannya secara maksimal dan efisien.  A disaster is an event that can harm a person both in the form of objects and in the form of a soul. Disasters themselves can be caused both by humans themselves and by natural causes. Not only in nature can disasters occur, when we in the work environment can also occur disasters, or can be called an accident at work. An accident at work is an undesirable event by someone that can cause death, damage, and minor injuries or serious injuries. Disaster at work is an event that can cause physical damage as wel l as emotional damage that can cause a sense of trauma that results in a person's quality can decrease at work. With this impact, it makes someone lose confidence in their abilities as workers. To overcome this, counseling for disaster victims is needed in the work. So that they can run as they should work in an organization or in a company. This counseling is useful to overcome the trauma experienced by them so that they can carry out their duties as they should. The trauma can be divided into 3 parts, including: mild trauma, moderate trauma and the last is severe trauma. To minimize this, then in a company there must be signs or information about our occurrence of disaster, and those who work in the company must know what impact will be received. Therefore , making them more careful in working. And from that they can feel safe when working after the signs when carrying out the task. So, they can show their abilities optimally and efficiently. 
STRATEGI TANGGUNG JAWAB SOSIAL STARBUCK DALAM MEWUJUDKAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN Alima Fikri Shidiq; Fitri Hajar Purnama; Santoso Tri Raharjo; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v6i3.26207

Abstract

ABSTRAK Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan ke 17 tujuan SDG ini dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat Indonesia mulai dari masyarakat itu sendiri, akademisi, pemerintahan hingga pihak swasta. Dengan melibatan pihak swasta dalam mewujudkan SDGs diharapkan akan membawa dampak lebih luas terhadap masyarakat, mengingat bahwa di Indonesia banyak terdapat perusahaan yang bergerak di bidang usaha pelayanan baik barang ataupun jasa kepada masyarakat Indonesia. Salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam mewujudkan tujuan tersebut yaitu melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Hal ini ditanggapi positif oleh berbagai pihak, salah satunya Starbucks Coffee Company yang mengusung tujuan SDGs ke dalam program CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan. Sebagai green company Starbuck mengambil peran dalam pembangunan lingkungan berkelanjutan sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya melalui program CSR yang diintegrasikan dengan strategi marketing. Adapun program CSR tersebut dilakukan baik secara langsung kepada masyarakat, bermitra dengan lembaga sosial ataupun kepada konsumennya.  ABSTRACT The Government of Indonesia is committed to realizing these 17 SDG objectives by involving all components of Indonesian society from the community itself, academics, government to the private sector. By involving the private sector in realizing SDGs, it is expected to have a wider impact on the community, given that in Indonesia there are many companies engaged in the business of providing goods or services to the people of Indonesia. One way companies can do in realizing thes e goals is through corporate social responsibility (CSR) programs. This was positively responded by various parties, one of which was Starbucks Coffee Company which brought the SDGs goals into the company's CSR (Corporate Social Responsibility) program. As a green company Starbuck takes a role in the development of environmentally sustainable as a form of social responsibility through CSR programs that are integrated with marketing strategies. The CSR program is carried out either directly to the community, in partnership with social institutions or to consumers.