This Author published in this journals
All Journal Kultivasi
Tino Mutiarawati Onggo
Unpad

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Respon pertumbuhan dan hasil panen rebung periode pertama lima kultivar asparagus pada berbagai konsentrasi larutan garam Zalora Sanchenia; Tino Mutiarawati Onggo; Wawan Sutari
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.075 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i3.14440

Abstract

Rebung asparagus (Asparagus officionalis L.) termasuk salah satu sayuran yang bernilai ekonomi tinggi di dunia juga di Indonesia. Kultivar asparagus yang ditanam di Indonesia umumnya merupakan kultivar introduksi dari daerah subtropis, sehingga pertumbuhan dan produksinya di Indonesia kurang optimal. Indonesia memiliki suhu dan kelembaban yang cukup tinggi sehingga dapat menyebabkan serangan berbagai penyakit pada tanaman asparagus. Aplikasi larutan garam pada media tanam mampu mengendalikan penyakit akar sehingga asparagus akan tumbuh dengan baik. Percobaan bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi larutan garam dan kultivar asparagus yang cocok untuk dataran medium Jatinangor supaya diperoleh pertumbuhan dan hasil rebung asparagus yang baik. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Terkendali Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor Kabupaten Sumedang pada ketinggian tempat sekitar 730 mdpl, sejak bulan Januari sampai Juli 2016. Penanaman dilakukan di bawah naungan plastik transparan. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) atau Split-Plot Design dengan dua ulangan. Petak utama adalah kultivar asparagus yang terdiri dari lima taraf yaitu kultivar Atlas F1, De Paoli F1, Jing Green F1, San Knight F1 dan Jaleo. Anak petak adalah konsentrasi larutan garam yang terdiri dari tiga taraf yaitu 1 g/L, 2 g/L dan 3 g/L. Hasil percobaan menunjukkan tidak terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara lima kultivar asparagus dan konsentrasi larutan garam terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas rebung. Pertumbuhan dan kualitas rebung asparagus dari lima kultivar yang di uji tidak berbeda nyata. Kultivar Atlas dan Jaleo mampu  menghasilkan persentase jumlah dan bobot rebung layak pasar lebih tinggi dibandingkan kultivar De Paoli. Perbedaan konsentrasi larutan garam tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan, hasil panen dan kualitas rebung. Kata kunci: tinggi tanaman, jumlah batang, bobot brangkasan, bobot rebung, jumlah rebung
Pertumbuhan, hasil dan kualitas tomat cv. Marta-9 pada berbagai sistem budidaya dalam rumah plastik di dataran medium Jatinangor Tino Mutiarawati Onggo; Sumadi Sumadi; R. Fauziah
Kultivasi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.591 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v14i1.12092

Abstract

Penanaman tomat dalam rumah plastik dengan sistem budidaya hidroponik, meng-0hasilkan buah dengan kuantitas dan kualitas baik serta dapat dilakukan secara kontinu, namun kekurangan sistem tersebut adalah bahan kimia yang digunakan untuk hara tanaman mahal, sehingga perlu dicarikan sistem budidaya alter-natif yang dapat mengimbangi hasil dan kualitas hasil sistem hidroponik. Tujuan dilaku-kannya penelitian ini adalah untuk mempelajari berbagai sistem budidaya tanaman tomat dalam rumah plastik yang dapat diaplikasikan di dataran medium dengan biaya yang lebih murah serta menguji jumlah batang produksi yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman serta kualitas tomat yang baik. Penelitian dilakukan dari bulan Juni sampai dengan Oktober 2013 di rumah plastik Laboratorium Kultur Terkendali Fakultas Pertanian Universitas Padja-djaran, dengan ketinggian tempat  730 m di atas permukaan laut.Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor dan empat ulangan. Faktor pertama adalah sistem budidaya yang terdiri dari tiga taraf (hidroponik, semi hidroponik dan non hidroponik) dan faktor kedua adalah jumlah batang produksi yang terdiri dari dua taraf (batang tunggal dan batang ganda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi pengaruh interaksi antara sistem budidaya dan jumlah batang produksi terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas hasil tomat cv. Marta-9. Sistem budidaya semi hidroponik dan non hidroponik menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih rendah dicirikan dengan tinggi tanaman, diameter batang,serta ukuran daun yang lebih rendah dibanding sistem budidaya hidroponik. Tingginya jumlah buah yang terkena blossom end rot pada sistem budidaya semi dan non hidroponik berimbas pada jumlah buah dan bobot buah per tanaman yang lebih rendah serta persentase bobot buah kualitas A yang lebih rendah dibandingkan sistem budidaya hidroponik. Perlakuan batang tunggal menghasilkan tanaman dengan tinggi tanaman serta ukuran daun yang lebih besar dibanding penggunaan batang produksi ganda, namun baik perlakuan batang tunggal atau ganda menghasilkan persentase jumlah dan bobot buah layak pasar serta persentase bobot dan jumlah buah kualitas A yang sama. Kata kunci : Hidroponik ∙ Non hidroponik ∙ Semi hidroponik ∙ Jumlah batang produksi ∙ Tomat kultivar Marta-9
Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat kultivar ‘Valouro’ hasil sambung batang Tino Mutiarawati Onggo; Kusumiyati Kusumiyati; A. Nurfitriana
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.419 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i1.11716

Abstract

Tanaman tomat beef merupakan komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi yang peka terhadap penyakit tular-tanah. Penerapan teknologi sambung batang dilakukan untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit tersebut sehingga dapat menghasilkan buah dengan kualitas yang optimal. Penanaman dalam polybag dimaksudkan agar rumah plastik dapat digunakan untuk penanaman tomat secara kontinyu. Arang sekam sebagai salah satu bahan pembenah tanah diaplikasikan untuk perbaikan tanah Inceptisol Jatinangor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi penambahan bahan pembenah arang sekam dan ukuran polybag yang berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat beef kultivar Valouro hasil sambung batang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai Januari 2016 di dalam rumah plastik Laboratorium Kultur Terkendali, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu ukuran polybag: 30cm x 35cm, 35cm x 35cm, dan 35cm x 40cm; faktor kedua yaitu penambahan bahan pembenah arang sekam: tanpa penambahan (kontrol), 10% (v/v) arang sekam, dan 20% (v/v) arang sekam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan ukuran polybag dan penambahan arang sekam terhadap semua parameter pengamatan. Ukuran polybag terbesar (35cm x 40cm) berpengaruh meningkatkan tinggi tanaman dan persentase jumlah dan bobot buah kualitas A sebaliknya menurunkan persentase jumlah dan bobot buah kualitas C, sedangkan pada penambahan arang sekam 20% (v/v) diameter batang menjadi lebih kecil.Kata kunci : tomat beef, pertumbuhan, hasil, kualitas buah