Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Internet, budaya baca baru, Dan tantangan bagi perpustakaan Paulus Ari Subagyo
Info Persadha Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadirnya internet di Indonesia sebenarnya ironis secara ekonomis dan kultural. Internet masih merupakan barang mahal, apalagi budaya baca masyarakat Indonesia juga masih rendah. Namun, kehadiran internet di Indonesia merupakan keniscayaan yang tak terelakkan sehingga internet perlu dimanfaatkan secara maksimal sebagai sarana dan sumber belajar, sebagaimana buku.Internet telah melahirkan budaya maya (cybercultures). Sebagai sarana dan sumber belajar, internet pun melahirkan budaya baca baru dengan empat modus, yakni (1) membaca di layar komputer (screen-reading), (2) mampu memahami gejala multisemiotis (banyak tanda), (3) memiliki kemampuan berbahasa asing terutama bahasa Inggris, dan (4) memiliki keberaksaraan digital (digital literacy). Seturut dengan modus budaya baca baru itu, muncul tantangan-tantangan bagi pengelolaan perpustakaan, yaitu (1) penyediaan fasilitas terutama yang berorinetasi cyber, (2) pengembangan layanan, serta (3) penciptaan kultur belajar.
BAHASA INDONESIA RAGAM BAKU: SESAT PIKIR, KEKURANGPATUHAN, DAN REKOMENDASI Paulus Ari Subagyo
Sintesis Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v9i1.1030

Abstract

Artikel ini membahas tiga hal. Pertama, sesat pikir tentang bahasa Indonesia (BI) dan BI ragam baku (BIRB). Kedua, kekurangpatuhan masyarakat kepada BIRB. Ketiga, beberapa rekomendasi tentang pembelajaran BIRB. Ada dua sesat pikir tentang BI dan BIRB, yaitu (a) BI disalahpahami sebagai bahasa yang sudah tua dan mapan dan (b) BIRB disalahpahami hanya berurusan dengan kaidah ejaan yang disempurnakan (terlalu sempit) atau justru dengan semua penggunaan bahasa (terlalu luas). Kekurangpatuhan masyarakat, termasuk masyarakat akademik, kepada kaidah BIRB disebabkan (a) latar kesejarahan bahasa Indonesia, (b) inkonsistensi acuan, (c) rendahnya mutu pembelajaran bahasa, (d) rendahnya minat baca dan tulis masyarakat Indonesia, serta (e) mentalitas bangsa Indonesia yang suka gandrung pada budaya luar, termasuk bahasa asing. Dalam artikel ini juga direkomendasikan (a) pembentukan kepribadian (karakter) mahasiswa melalui perilaku ber-BIRB pada struktur makro hingga mikro, (b) pembelajaran/perkuliahan BI yang mampu mengasah kemampuan berpikir kritis, (c) keterpaduan langkah semua dosen mata kuliah apa pun untuk bersama-sama patuh pada BIRB, serta (d) keterpaduan kuliah BI dan kebiasaan ber-BIRB dengan tradisi menulis pada dosen.Kata kunci: bahasa Indonesia, ragam baku, pembakuan, kaidah, kepribadian.
BEBERAPA PERMAINAN BAHASA DAN PERMAINAN LOGIKA DALAM HUMOR SMS Paulus Ari Subagyo
Sintesis Vol 6, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v6i2.2705

Abstract

Humor SMS merupakan manifestasi manusia sebagai homo ludens (makhluk bermain). Dalam humor SMS dijumpai beberapa permainan bahasa: (a) pemendekan, (b) pemanjangan, (c) persajakan, (d) pelesetan, (e) pelesapan, (f) penambahan bertahap, (g) nama, dan (h) fitur-fitur bahasa lain. Di samping itu, juga ditemukan beberapa permainan logika yang meliputi: (a) praanggapan, (b) kesimpulan, (c) implikatur, (d) analogi, dan (e) perbandingan.KATA KUNCI humor, SMS, permainan bahasa, permainan logika