Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN BAKAT DENGAN PRESTASI BELAJAR SANTRI DI TKA/TPA AL MUHAJIRIN UNIT. 769 PALEMBANG Widesti Awliah; Musnur Hery
PAI RAFAH Vol 1 No 2 (2019): Jurnal PAI Raden Fatah
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.112 KB) | DOI: 10.19109/pairf.v1i2.3236

Abstract

Manusia mengenal “Empat Karunia Ilahi” (4 Human Endowment), atau bakat alami, yakni kesadaran diri, imajinasi, hati nurani, dan kehendak bebas. Dalam hal ini bakat merupakan interseksi dari faktor bawaan dan pengaruh lingkungan. Jadi apabila seseorang terlahir dengan suatu bakat khusus, jika dididik dan dilatih, bakat tersebut dapat berkembang dan dimanfaatkan secara optimal. Pradigma tentang bakat sudah saatnya dirombak. Contoh konkret tersebut tak terkecuali juga melanda dunia pendidikan. Berapa persen siswa suatu sekolah punya kesempatan mengeksplorasi bakat-bakatnya. Paling-paling tak lebih dari 10 hingga 25 persen, selebihnya dipendam atau mengembangkan dengan cara sendiri yang belum tentu terarah dengan baik, hingga manfaatnya tidak terasa. Skripsi ini membahas tentang hubungan bakat dengan prestasi belajar santri di TKA/TPA Al Muhajirin Unit. 769 Palembang. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu bakat (X) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar (Y) sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah santri TKA/TPA Al Muhajirin Unit. 769 Al Muhajirin yang berjumlah 118 santri. Dalam pengambilan sampel ditentukan 40% dari populasi penelitian ini diambil sebanyak 46 santri dan dalam pengambilan sampel tersebut menggunakan tratifed random sample berdasarkan ciri-ciri yang telah ditetapkan peneliti. Metode pengumpulan data menggunakan analisis statistik untuk mengetahui bakat dengan prestasi belajar santri dan mencari hubungan menggunakan rumus person product moment. Hasil analisis data yaitu Hubungan bakat dengan prestasi belajar santri di TKA/TPA Al Muhajirin Unit. 769 Palembang “r”; df = N-nr = 46-2 = 44. Dengan memeriksa tabel nilai “r” product moment ternyata bahwa dengan df sebesar 44, pada taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel = 0,297, sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh rtabel = 0,384. Maka dapat diketahui bahwa rxy lebih besar dari pada rtabel, baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf 1% atau 0,297 < 17,60> 0,384. Jadi Hipotesa Nol (Ho) ditolak. Berarti terdapat hipotesis alternatif (Ha) terbukti dapat diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak artinya ada hubungan yang signifikansi antara bakat dengan prestasi belajar santri di TKA/TPA Al Muhajirin Unit. 769 Palembang.
PEMBINAAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SANTRI MELALUI BUDAYA ORGANISASI PELAJAR ORPPENDA Ahmad Lubadhul Fikri Ar Rifai; Musnur Hery; Abu Mansur
PAI RAFAH Vol 1 No 4 (2019): Jurnal PAI Raden Fatah
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.423 KB) | DOI: 10.19109/pairf.v1i4.3587

Abstract

This study examines the character building of students' responsibility through the organizational culture of ORPPENDA students in Pondok Modern Daarul Abroor Banyuasin. The background problem of this research is the fact that there are some members of the organization who are less committed to carrying out the mandate, which should set an example to the “santri” and vice versa because they feel arrogant or pretentious to have authority. The main problem arises because of the lack of participation, communication and coordination between members of the organization's management in following the activities in the cottage. This research is a type of qualitative research. Data collection techniques used were observation, interviews and documentation. While the qualitative descriptive data analysis technique uses three steps namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study indicate that with their culture in organization their character of responsibility becomes better. In these organizations they embrace one another like family. In the process of fostering the character of santri responsibility through several stages of understanding; train; guide; example; getting used to; and provide penalties for students who violate and provide prizes for exemplary and outstanding students. While the cultural elements include the values, norms, and climate of the organization written in Teng Komando (TENGKO) which is an outline of the rules that exist in the modern daarul abroor huts as well as the daily, weekly, monthly and yearly routine activities that have become their habits. Through this culture the character of the students' responsibility is truly fostered and directed as the goal of the organization of student organizations is to support discipline and train the leadership of students as provisions when they are involved in society.
LEARNING ACTIVITY RASULULLAH (STUDI HERMENEUTIK-FILOSOFIS) Musnur Hery; Zuhdiyah Zuhdiyah; Nurlaila Nurlaila
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 1 (2017): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Tadrib.v3i1.1381

Abstract

Dalam perjalanannya, terdapat stigma diametral penggambaran Rasulullah Muhammad SAW yang mendekorasi historisitas manusia. Pada satu sisi rame-rame orang memuji Rasulullah SAW sebagai sosok dan tokoh yang sangat mempengaruhi perjalanan umat manusia dan peradaban di dunia. Pada sisi lain, terdapat gambaran minor tentang Rasulullah, yang sesungguhnya bila diteliti lebih seksama, gambaran minor tersebut akan meruntuhkan stigma positif sebagaimana yang digambarkan sebelumnya. Sebagai seorang Nabi yang menjadi patron dan cermin posistif bagi manusia khususnya dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan, maka gambaran diri rasulullah harus memiliki makna positif bagi manusia lainnya khususnya dalam konteks pengetahuan dan pendidikan.Kegelisahan akademik yang muncul dari personifikasi minor Rasulullah Adalah bagaimana mungkin Rasulullah akan menginstruksikan sebuah komando pembelajaran, padahal ia sendiri tidak mengalami pembelajaran tersebut atau tidak melakukannya (padahal al-Qur’an mencerca perbutan menyuruh sesorang melakukan sesuatu sementara ia sendiri tidak melakukannya). Dalam tataran yang lebih fundamental, epistemologis, gambaran reduktif tentang pengetahuan Rasul, mengisyaratkan bahwa Rasulullah secara epistemologis hanya menempuh atau melalui salah satu varian epistemologis semata, intuisi misalnya, tanpa melalui rasionalisme, empirisme, eksistensialisme, fenomenologi bahkan hermeneutika sekalipun. Sementara di sisi yang lain, dari perspektif pengembangan ilmu pengetahuan, tertutupnya kajian tentang proses pembelajaran Rasulullah. Di sinilah letak signifikansi penelitian terhadap pembelajaran Rasulullah untuk memperoleh jawaban yang memadai bagaimana sebenarnya sosok Rasulullah dalam konteks pendidikan.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan penelaahan terhadap kepustakaan yang berkenaan dengan kegiatan belajar mengajar Rasulullah. Dengan kata lain, penelitian ini adalah kepustakaan murni. Penelitian ini menggunakan metoda content analysis. Data yang didapatkan di analisa melalui perbandingan dengan bacaan-bacaan atau pemikiran lain. Pada akhirnya, terutama dalam analisa data, dilakukan pula kritisisme baik dari komparasi tersebut maupun melalui pemberian interpretasi dari peneliti sendiri.