Royanto, Lucia Retno Mursitolaksmi
Universitas Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Adaptasi Alat Ukur Keterlibatan Pembelajar Daring Pada Mahasiswa Di Indonesia Sakina Rahmania; Lucia Retno Mursitolaksmi Royanto
Edcomtech Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um039v6i12021p173

Abstract

Abstrak: Pembelajaran daring merupkan metode pembelajaran yang ‘normal’ sejak diberlakukannya kebijakan sekolah dari rumah oleh pemerintah. Keterlibatan pelajar dalam pembelajaran daring perlu diteliti untuk mengukur efektivitas kegiatan belajar mengajar yang telah diselenggarakan, namun sejauh ini belum ada alat ukur ketelibatan pelajar daring di Indonesia. Terdapat alat ukur bernama Online Student Engagement Scale yang dikembangkan oleh Dixson (2010) dan telah teruji reliabilitas dan validitasnya dalam mengukur keterlibatan pelajar daring pada mahasiswa di Amerika. Oleh karenanya, untuk dapat digunakan pada konteks pembelajaran daring di Indonesia, peneliti bertujuan untuk mengadaptasi alat ukur tersebut sesuai dengan panduan dan metode adaptasi alat ukur lintas budaya oleh Beaton dkk (2000) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu (1) penerjemahan awal, (2) sintesis hasil terjemahan, (3) penerjemahan kembali, (4) kaji komite ahli, (5) uji coba, (6) pengumpulan dokumentasi alat ukur. Berdasarkan uji coba terhadap 156 mahasiswa di berbagai universitas negeri dan swasta Indonesia, diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,936. Validitas konstruk dari alat ukur ini dilakukan dengan metode analisis faktor konfirmatori dengan hasil koefisien validitas berkisar 0,453-0,949. Selain itu, peneliti juga melakukan uji kesesuaian model dengan teknik structural equation modeling (SEM) dan mendapat hasil model fit yang moderat. Dengan demikian, hasil adaptasi alat ukur keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran daring ini valid dan reliabel untuk digunakan dalam penelitian mendatang guna mengevaluasi tingkat keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran daring. Abstract: Online learning is a ‘new normal’ learning method since the policy of school from home has been established by the government due to Covid-19 pandemic. Student engagement in online learning environment needs to be evaluated to measure the effectiveness of teaching and learning activities. So far, there has not been any measuring tool for online student engagement in Indonesia. There is a measuring tool called Online Student Engagement (OSE) developed by Dixson (2010) and has been proved for its reliability and validity in measuring online student engagement among American Students. Hence, to be used in the context of online learning in Indonesia, this reaserch is aimed to adapt the OSE by following the guidelines and methods of cross-cultural adaptation of self-report measures by Beaton et al. (2000) which include (1) translation, (2) synthesis, (3) back translation, (4) expert committee review, (5) pretesting, (6) submission and appraisal of all written reports. This instrument consists of 19 items that represent the four dimensions of student engagement. Based on pretesting on 156 college students from various university in Indonesia, the reliability coefficient of this adapted instrument is 0,936. The confirmatory factor analysis (CFA) of this measurement shows its validity coefficient ranging from 0,453-0,949.  The structural equation modeling also shows that the adapted instrument obtained a moderate model fit. Thus, the Online Student Engagement Scale adaptation are valid and reliable for use in future research to evaluate the level of student engagement in online learning environment.
Kontribusi Father Attachment dan Self Esteem terhadap Peer Victimization pada Remaja Karin Carolina; Lucia Retno Mursitolaksmi Royanto

Publisher : Ilmu Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/jip.v10i1.2633

Abstract

Usia remaja merupakan masa yang krusial karena merupakan masa peralihan dari usia anak-anak menuju dewasa. Usia dimana terjadi perubahan fisik dan hormon ini memberikan tantangan sendiri bagi remaja untuk menyelesaikan tugas perkembangannya dalam menentukan identitas diri. Remaja menghadapi banyak dinamika dalam interaksi sosial dengan teman sebaya yang beresiko tinggi dalam pengalaman peer victimization. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah father attachment sebagai faktor eksternal dan self esteem sebagai faktor internal dapat berkontribusi dalam mengurangi resiko peer victimization pada remaja. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah remaja laki-laki dan perempuan berusia antara 12-14 tahun dengan total sampel berjumlah 129 remaja yang diambil di kota Depok dan Jakarta. Uji hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda menggunakan program SPSS 25. Hasil analisis secara umum menunjukkan bahwa father attachment dan self esteem berkorelasi secara signifikan dengan peer victimization (p=0.001>0.05) dengan kontribusi sebesar 22.4%. Selanjutnya, diketahui bahwa remaja perempuan memiliki resiko pengalaman peer victimization yang lebih tinggi dibanding remaja laki-laki, dan remaja laki-laki memiliki skor rata-rata kelekatan dengan ayah yang lebih baik serta skor self esteem yang lebih baik dibanding dengan remaja perempuan.
Pendekatan kognitif dalam membuat keputusan karier pada mahasiswa Rosyidah, Fairuz Syifa; Royanto, Lucia Retno Mursitolaksmi
Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi Vol. 12 No. 2 (2024): Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/procedia.v12i2.30732

Abstract

As soon as individual reach emerging adulthood (18-25 years old), making career decision is one of his development tasks. Career decisions are influenced by an individual's knowledge about himself and the career options available. Based on cognitive approach, there are three categories of individuals when making decisions, namely decided, undecided, and indecisive. The undecided category need help to get information to make career choices. In this study, the respondent is still in undecided category. The assessment for respondent was carried out by observation, interviews, tests on intelligence, personality, and interests. Based on the assessment results, subject has a high readiness to make career decisions. This underlies the provision of intervention through career counseling based on cognitive information processing (CIP) theory. Through career counseling, the subject could successfully make a career decision and created an action plan to implement the chosen career. Ketika individu mencapai usia dewasa awal (18-25 tahun), pengambilan keputusan karir merupakan salah satu tugas perkembangannya. Keputusan karir dipengaruhi oleh pengetahuan individu tentang dirinya dan pilihan karir yang tersedia. Berdasarkan pendekatan kognitif, terdapat tiga kategori individu dalam mengambil keputusan, yaitu memutuskan, ragu-ragu, dan ragu-ragu. Kategori ragu-ragu membutuhkan bantuan untuk mendapatkan informasi untuk menentukan pilihan karir. Dalam penelitian ini responden masih berada pada kategori ragu-ragu. Penilaian terhadap responden dilakukan dengan observasi, wawancara, tes kecerdasan, kepribadian, dan minat. Berdasarkan hasil penilaian, subjek memiliki kesiapan yang tinggi dalam mengambil keputusan karir. Hal ini mendasari pemberian intervensi melalui konseling karir berdasarkan teori pemrosesan informasi kognitif (CIP). Melalui konseling karir, subjek dapat berhasil mengambil keputusan karir dan membuat rencana tindakan untuk melaksanakan karir yang dipilih.