Lia Kurniawati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PEKERJAAN DAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN USIA PERKAWINAN PERTAMA WANITA DI KELURAHAN KOTALAMA KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG Lia Kurniawati; Siti Nurrochmah; Septa Katmawanti
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.484 KB) | DOI: 10.17977/um044v1i2p210-219

Abstract

Abstract: The high age of first marriage of woman in Village Kotalama, especially in the age group <20 years old and the age group >30 years of having an effect on maternal and infant health cover, the risk of pregnancy, childbirth, infant and perinatal mortality circumstances. Therefore, the research entitled "Relationship between Level of Education, Employment Status and Income Level by Age Marriage First Women in Village Kotalama District of Kedungkandang Malang." The purpose of this study was to determine the relationship of education level, employment status, and income level with age The first marriage of women. This research was an explanatory survey, with Cross-Sectional Study design. Subjects in this study as many as 125 people. Data analysis using Chi-square test cell incorporation. The data collection technique using the enclosed questionnaire. The results showed that: (1)The value of Chi-Square (X2 count) level of education 27.22> The value X2Table 9.488, (2)The value of Chi-Square (X2 count) level of income 10.47> The value of X2 Table 9.488 (3)The value of Chi-Square (X2 count) employment status 2.16< The value of X2 table 5.991. The conclusions are:(1)There is a significant correlation between levels of education and income with women's first marriage age, (2)There is no significant relationship between employment status with the age of the first marriage of women. Advice can be given that is, the relevant authorities can perform communication, information and education to society through the medium of local television in Malang, especially to the younger generation through compulsory education.Keywords: level of education, employment status, income level, the age of first marriage, village kotalamaAbstrak: Tingginya usia perkawinan pertama wanita di Kelurahan Kotalama, terutama pada kelompok usia <20 tahun dan kelompok usia >30 tahun yang berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayi meliputi, resiko kehamilan, proses persalinan, keadaan bayinya dan kematian perinatal. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Tingkat Pendidikan, Status Pekerjaan dan Tingkat Pendapatan dengan Usia Perkawinan Pertama Wanita di Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.” Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan tingkat pendapatan dengan usia perkawinan pertama wanita. Penelitian ini termasuk penelitian survey bentuk explanatory, dengan rancangan Cross-Sectional Study. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 125 orang. Analisis data menggunakan uji Chi-square penggabungan sel. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)Nilai Chi-Square (X2 Hitung) tingkat pendidikan 27.22 > nilai X2 Tabel 9.488, (2)Nilai Chi-Square (X2 Hitung) tingkat pendapatan 10.47 > nilai X2 Tabel 9.488, (3)Nilai Chi-Square (X2 Hitung) status pekerjaan 2.16 < nilai X2 Tabel 5.991. Diperoleh kesimpulan, (1)Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan usia perkawinan pertama wanita, (2)Tidak ada hubungan yang signifikan antara status pekerjaan dengan usia perkawinan pertama wanita. Saran yang dapat diberikan yaitu, Dinas terkait dapat melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui media televisi lokal di Kota Malang, terutama kepada generasi muda melalui program wajib belajar.Kata Kunci: tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan, usia perkawinan pertama, kelurahan kotalama
Perceraian dalam Persepsi Psikologi Komunikasi di Kota Bandung serta Penanggulangannya Lia Kurniawati; Milla Mustikawati Sugandi
Jurnal Soshum Insentif Vol 2 No 2 (Oktober, 2019): Jurnal Soshum Insentif
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.353 KB) | DOI: 10.36787/jsi.v2i2.89

Abstract

Faktor Personal Angka Perceraian dalam Kajian Psikologi Komunikasi pada hakekatnya merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga dan pihak-pihak pemerintah sebagai kontrol sosial kemasyarakatan. Dalam rangka mendukung pemberdayaan pengurangan angka perceraian di beberapa kecamatan di Kota Bandung, strategi yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain adalah pertama mengoptimalkan peran konsultan akademik dalam melakukan pendampingan para kader PKK dan pemuda pemudi yang akan memasuki jenjang pernikahan (Mahasiswa tingkat akhir). Kedua, mensosialisasikan pemberdayaan diri pada kedua target di atas, ketiga Meningkatkan peran serta lembaga pemerintah seperti akademisi (bidang psikologi komunikasi), KUA Kecamatan dan Disdukcapil. Diharapkan dengan melaksanakan strategi-strategi diatas dapat mengurangi tingkat angka perceraian di kota Bandung selama kurun waktu penelitian dan tidak lagi mengalami kesulitan dalam beradaptasi dalam memberdayakan dan mengenali potensi diri. Tujuan akhir dari penelitian ini sebagai bahan dasar untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia terutama setiap pribadi yang akan memasuki jenjang pernikahan sehingga berimbas pada efek kebahagiaan dan hidup yang berkualitas dari satu keluarga inti. Perubahan besar seorang individu secara personal berdampak pada perubahan sosial, budaya dan terlebih perekonomian. Fakte dilapangan bahwa angka perceraian menurut data statistik dari beberapa institusi disdukcapil dan Kantor Urusan Agama ternyata peran permasalahan kepribadian terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya faktor ekonomi yang paling mendominasi. Sedangkan metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah memberikan pembinaan berupa seminar manajemen diri, workshop menjadi pribadi berkualitas sesuai dengan capaian target materil dan imateril dengan target sasaran setiap individu berusia 20-40 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat kota Bandung dari beberapa kecamatan dengan adanya optimalisasi peran akademisi dan peran KUA serta disukcapil mendapatkan pendekatan secara psikologis sehingga dapat mengurangi angka perceraian di Kota Bandung.