This study aims to obtain information about the form of empowerment of neglected children of school age, obtain information about the impact on neglected children after empowerment activities at orphanages and underprivileged in Al Abqo Aziyadah Cinere, Depok and obtain information about the factors that support and hinder the implementation of child empowerment activities of neglected school age. This research is a descriptive research with a qualitative approach. The research subjects were neglected children, empowerment participants, and halfway house managers. Data was collected using the methods of observation, interviews, and documentation. The techniques used in data analysis are data reduction, data display, and conclusion drawing. This research model describes the form of empowerment of shelter homes for neglected children, namely child counseling, education, training and skills, as well as the impact for abandoned children after empowerment in terms of economy, namely abandoned children are able to meet their needs by using the skills acquired for work. Also from a social perspective, where children can mingle with society in their lives, as well as from a psychological perspective, where neglected children are motivated to change their lifestyle to become regular and have the spirit to live independently. Supporting factors in the implementation of the empowerment of street children, namely the support from the community and students, facilities and infrastructure assistance from the local government, and the spirit of abandoned children who want their lives to change, progress and be independent. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai bentuk pemberdayaan anak terlantar usia sekolah, memperoleh informasi mengenai dampak untuk anak terlantar paska kegiatan pemberdayaan di Rumah Yatim dan Dhuafa Al Abqo Aziyadah di Cinere, Depok dan memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan anak terlantar usia sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah anak-anak terlantar, peserta pemberdayaan,dan pengelola rumah singgah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara,dan dokumentasi.Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Model penelitian ini menggambarkan bentuk pemberdayaan rumah singgah bagi anak terlantar yakni konseling anak, pendidikan, pelatihan dan keterampilan, serta dampak untuk anak terlantar paska pemberdayaan dalam segi ekonomi, yaitu anak terlantar mampu memenuhi kebutuhan dengan menggunakan keterampilan yang diperoleh untuk bekerja. Juga dari segi sosial, dimana anak dapat berbaur dengan masyarakat dalam kehidupannya, serta dari segi psikologis, dimana anak terlantar termotivasi untuk mengubah pola hidupnya menjadi teratur dan mempunyai semangat untuk hidup mandiri. Faktor pendukung dalam pelaksanaan pemberdayaan anak jalanan, yaitu adanya dukungan dari masyarakat dan mahasiswa, bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah daerah, serta semangat dari anak terlantar yang ingin hidupnya berubah, maju dan mandiri.