M. Rusli Alibasyah
Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Degradasi Lahan Akibat Erosi pada Areal Pertanian di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar Rusdi Rusdi; M. Rusli Alibasyah; Abubakar Karim
Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan Vol 2, No 3 (2013): Volume 2, Nomor 3, Juni 2013
Publisher : Program Studi Magister Konservasi Sumberdaya Lahan, Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.424 KB)

Abstract

The Evaluation of Land Degradation by Erosion in Agricultural Area at Lembah Seulawah Sub-distrik Aceh Besar Abstract: Land has a large potential in supporting human life activities. It can be used as agricultural areas or settlements; however, by the time it changed functionally. This research was aimed at finding out levels of agricultural land degradation treatment caused by erosion on agricultural land and defining the proper conservation measures for sustainable land utilization, and especially analyzing levels of land degradation caused by erosion in agricultural land on Lembah Seulawah, Aceh Besar District. Land mapping unit was developed based on land utilization map, soil type map, and topography map with scale 1 : 60.000, then overlaid to find out Land Utilization Type (LUT), based on uniformity of land-forming variables. Results showed that there were 4 classifications of erosion hazard levels, i.e. light hazard erosion level (L) found in LUT 5,6,7 and 8, medium hazard erosion level (M) found in LUT 4, heavy hazard erosion level (H) found in LUT 2 and 3, and very heavy hazard erosion level (VH) found in LUT 1. Land use referrals in maintaining preservation actions are by applying vegetative and mechanical methods of conservation. Selection and management of planting pattern, cover crop planting, and uses of plant waste as mulch are recommended on the L and M levels. Development of tree crops (estate and industrial crops) and no agricultural uses are recommended on H and VH levels, respectively.Abstrak: Lahan memiliki potensi besar dalam menunjang aktivitas hidup manusia. Lahan tersebut bisa dijadikan sebagai areal pertanian maupun pemukiman penduduk, sering kali dalam perkembangannya terjadi perubahan fungsi-fungsi lahan dimaksud. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat degradasi lahan akibat erosi pada lahan pertanian dan menentukan arahan korservasi yang tepat sehingga pemanfaatan lahan dapat berkelanjutan di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Satuan peta lahan ditetapkan berdasarkan peta penggunaan tanah, peta jenis tanah dan peta kelerengan dengan skala 1 : 60.000, kemudian dioverlay untuk mendapatkan peta Tipe Penggunaan Lahan (TPL) yang didasarkan pada keseragaman peubah pembentuk lahan. Hasil penelitian terdapat 4 klasifikasi tingkat bahaya erosi yaitu tingkat bahaya erosi ringan (R) masing-masing terdapat pada TPL 5, 6, 7 dan 8, erosi sedang (S) terdapat pada TPL 4, erosi berat (B) terdapat pada TPL 2 dan 3, sedangkan klasifikasi tingkat bahaya erosi yang sangat berat (SB) terdapat pada TPL 1. Arahan penggunaan lahan yang sesuai dalam menjaga kelestariannya adalah menerapkan tindakan konservasi metode vegetatif dan metode mekanis. Pada lahan dengan tingkat bahaya erosi ringan (R) dan sedang (S) pemilihan dan pengaturan pola tanam, penanaman penutup tanah, penggunaan sisa tanaman sebagai mulsa, pada lahan tingkat bahaya erosi berat (B) dengan cara mengembangkan usaha tani tanaman tahunan (tanaman perkebunan dan tanaman industri), sedangkan pada lahan dengan tingkat bahaya erosi sangat berat (SB) tidak digunakan untuk lahan pertanian. 
Reklamasi Gambut dengan Abu Sekam dan Tanah Mineral Yuliatul Muslimah; M. Rusli Alibasyah; Muyassir Muyassir
Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Nomor 2, Desember 2012
Publisher : Program Studi Magister Konservasi Sumberdaya Lahan, Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21.689 KB)

Abstract

Peat Reclamation With Rice of Waste and Soil MineralAbstract: The objectives of the research were to study deeply changes of several physical and chemical characteristics of peat and yield of peanut due to amelioran of chaff ash and Andisol. The experiment was conducted in Village Suak Ni, Sub District of Johan Pahlawan, District of Aceh Barat, from June to August 2010.  Soil analysis was carried out in Laboratory Soil and Plant Analysis, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University, Darussalam Banda Aceh. Variables observed were physical (porosity and bulk density) and chemistry (pH, N-total, P-available, K-available, CEC, and base saturation) characteristics and yield of peanut. Results showed that chaff ash and mineral soil (Andisol) was highly significantly interacted on pH, and significantly interacted on N-total, P-available, K-available, CEC, and base saturation, but not significantly interacted on other variables. Chaff ash exerted significant effects on total porosity, bulk density, pH, N-total, P-available, K-available, CEC, base saturation of peat, plant height 30 and 45 DAP (day after planting), filled pod percentage, empty pod percentage, weight of 100 dried grains, dried grain weight per net plot and dried grain weight per hectare, but no significant effect on plant height 15 DAP. Mineral soil exerted significant effects on porosity, bulk density, pH, N-total, P-available, K-available, CEC, base saturation, but no effects on growth and yield of peanut.Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji secara mendalam perubahan beberapa sifat fisika dan kimia tanah gambut serta hasil tanaman kacang tanah akibat pemberian amelioran abu sekam dan Andisol. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suak Ni, Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat dan analisis tanah awal dilakukan di Laboratorium Analisis Tanah dan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2010 sampai dengan Agustus 2010. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sifat fisika (porositas dan bulk density) dan kimia (pH, N-Total, P-tersedia, K-tersedia, KTK dan KB) serta hasil kacang tanah pada tanah. Hasil penelitian menunjukkan pemberian abu sekam dan tanah mineral secara interaksi berpengaruh sangat nyata terhadap pH, berpengaruh nyata terhadap N-total, P-tersedia, K-dd, berpengaruh sangat nyata terhadap NTK, dan sangat nyata terhadap KB, sedangkan parameter tidak nyata.  Faktor tunggal abu sekam berpengaruh sangat nyata terhadap porositas total, dan Bulk  density, berpengaruh sangat nyata terhadap pH, N-total, P-tersedia, K-tersedia, NTK dan KB tanah gambut, tinggi tanaman 30 dan 45 HST, persentase polong bernas, persentase polong hampa, berat 100 biji kering, berat biji kering per plot netto serta berat biji kering per hektar, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kacang tanah umur 15 HST.  Pemberian tanah mineral berpengaruh sangat nyata terhadap porositas,  berpengaruh sangat nyata terhadap bulk  density, berpengaruh sangat nyata terhadap  pH, tidak nyata terhadap N-total, sangat nyata terhadap P-tersedia, K-dd, NTK dan KB. Namun berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah
Dampak Ekologi, Sosial dan Ekonomi Masyarakat Akibat Reklamasi Pantai Tapaktuan Aceh Selatan Nurul Husna; M. Rusli Alibasyah; Indra Indra
Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Nomor 2, Desember 2012
Publisher : Program Studi Magister Konservasi Sumberdaya Lahan, Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.918 KB)

Abstract

Impact of Tapaktuan Beach Reclamation on Ecological, Social and Economic changes of Coastal Community at Gampong Pasar Aceh Selatan DistrictAbstract. The study was aimed to assess the impacts of beach reclamation on ecological, social and economic changes of coastal communities at Gampong Pasar, Aceh Selatan District. The study used quantitative and qualitative descriptive methods.  Primary data were collected from respondents. Ecological and social data were analyzed by a descriptive method, while economic data were analyzed using paired t test method. The results showed that coastal reclamation affected ecological changes such as crab, shrimp, fish and coral reef.  Those marine biota’s amount prior to the reclamation and lower after the reclamation. On the other hand, terrestrial biota’s such as terrestrial fauna (butterflies, dragonflies, grasshoppers and birds) were more abundant after the reclamation than before the reclamation. Likewise, terrestrial vegetation (palm, grass and wild plants) were more abundant after the reclamation than before the reclamation. For social changes, factors studied were social security, togetherness, friendship, community care, and custom marine receptions, excursions of outsider, employment, health, education and information.  Those social factors were poor prior to the reclamation and better after the reclamation. Economic changes influenced by incomes, living needs, and expenditures were better after the reclamation, compared to prior to the reclamation.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak reklamasi pantai terhadap perubahan ekologi, sosial dan ekonomi masyarakat pesisir Gampong Pasar Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Aspek ekologi dan sosial dianalisis secara deskriptif, sedangkan variabel ekonomi dianalisa dengan menggunakan uji t berpasangan atau paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan ekologi seperti biota laut yaitu kepiting, udang, jenis ikan karang dan terumbu karang sebelum reklamasi keberadaannya dalam jumlah sedang dan sesudah reklamasi keberadaannya menjadi sedikit. Untuk biota darat seperti fauna darat (kupu-kupu, capung, belalang dan burung) setelah reklamasi lebih banyak dijumpai bila dibandingkan sebelum reklamasi. Begitu juga dengan vegetasi darat (kelapa, rumput-rumputan dan tanaman liar) setelah reklamasi lebih banyak tumbuh di lahan yang direklamasi apabila dibandingkan sebelum reklamasi. Untuk perubahan sosial faktor-faktor yang diteliti adalah jaminan rasa aman, gotong royong, keakraban dan kepedulian masyarakat, kebiasaan kenduri laut, kunjungan masyarakat luar daerah, kesempatan kerja, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan dan tingkat informasi didapat bahwa sebelum reklamasi kurang baik sedangkan sesudah reklamasi menjadi lebih baik. Perubahan ekonomi dipengaruhi oleh pendapatan, kebutuhan hidup dan pengeluaran yang lebih baik sesudah adanya reklamasi dibandingkan sebelum reklamasi.
Partisipasi Perempuan Nelayan dalam Konservasi Wilayah Pesisir di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Dewi Fithria; Indra Indra; M. Rusli Alibasyah
Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Juni 2012
Publisher : Program Studi Magister Konservasi Sumberdaya Lahan, Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.651 KB)

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat partisiasi perempuan nelayan dalam konservasi wilayah pesisir di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dalam konservasi wilayah pesisir. Analisis data menggunakan nilai skor dengan kategori rendah sampai tinggi, sedangkan Regresi Linier Berganda digunakan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi perempuan nelayan dalam konservasi wilayah pesisir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi tinggi sebesar 32,5%, sedang 32,5%, rendah 35% dan secara parsial faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi perempuan nelayan dalam konservasi wilayah pesisir yaitu pengetahuan, pendidikan, status perkawinan, pendapatan suami dan insentif. Adapun strategi intervensi untuk meningkatkan partisipasi perempuan nelayan dalam konservasi wilayah pesisir dilakukan dengan dua cara yaitu dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi serta pengembangan strategi partisipatif sesuai dengan potensi lokal.Fisherwoman Participation on Conservation of Coastal Areas in Meureubo Sub District, West Aceh DistrictABSTRACT. This study was aimed at assessments of fisherwoman participation in conservation of coastal areas in Sub District Meureubo, West Aceh, and the factors affecting woman participation in conservation of coastal areas. Data analysis used in this study was by using scores, where score one for low category, two for medium category, and three for high category, while Multiple Linear Regression was used to examine factors that affect level fisherwoman participation in conservation of coastal areas. The results showed that woman participation was categorized a low level by 35%.  Partially, factors affecting woman participation in conservation of coastal areas were knowledge, education, marital status, husband income and incentive. Intervention strategies to increase woman participation in conservation of coastal areas could be done by two ways, namely by taking into account factors that affect participation and carrying out development participatory strategies appropriate to the local potentials.
Prediksi Erosi Padang Pengembalaan Kawasan Pengembangan Peternakan Kabupaten Aceh Besar Mahendra Mahdi; M. Rusli Alibasyah; M. Yunus
Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Juni 2012
Publisher : Program Studi Magister Konservasi Sumberdaya Lahan, Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.847 KB)

Abstract

Abstrak. Penelitian bertujuan untuk mengkaji tingkat bahaya erosi pada ladang pengembalaan dengan berbagai jenis hijauan pakan ternak di Kecamatan Indrapuri dan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar. Metode penelitian menggunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilokasi penelitian terdapat 10 Satuan Peta Lahan (SPL) dengan total luas areal 175,36 hektar. Erosi aktual terbesar terdapat pada SPL 4 yaitu sebesar 279,89 ton  ha ­-1 th ­­­­-1  dan SPL 6 yaitu sebesar 85,77 ton  ha ­­­­-1 th ­­­­-1  sedangkan erosi potensial tertinggi juga terdapat pada SPL 4 yaitu sebesar 699,74 ton  ha ­­­­-1 th ­­­­-1  dan SPL 8 yaitu sebesar 259,58 ton  ha ­­­­-1 th ­­­­-1. Terdapat 5 (lima) tingkat bahaya erosi yaitu sangat ringan masing-masing terdapat pada SPL 5 dan 9, ringan terdapat pada SPL 1,2,3 dan 7,  sedang terdapat pada SPL 10, berat terdapat pada  SPL 6 dan 8, sangat berat terdapat pada SPL 4. Rumput Bracharia decumben  dengan bentuk wilayah berombak sampai bergelombang terdapat bahaya erosi sangat ringan hingga ringan, rumput alam pada bentuk wilayah sama terdapat tingkat bahaya erosi ringan sampai berat.  Rumput alang-alang mempunyai tingkat bahaya erosi ringan sampai berat, rumput alam dan lamtoro pada wilayah berombak mempunyai tingkat bahaya erosi ringan.Erosion Prediction on Rifle Range of Development Area in Aceh Besar DistrictAbstract. This research was aimed at profound assessment of erosion hazard levels at grazing fields with various types of forage in Indrapuri and Kuta Malaka Sub-District, Aceh Besar District. The research used a descriptive method with 5 stages, including (1) approach, (2)preparation of working maps, (3)field activities, (4)data collection, (5)analysis and tabulation of data. Results showed that there were 10 units of Land Map (LMU) existed, with a total area of 175,36 hectares at the research locations. The largest actual erosion was found in LMU 4, and LPU 6, up to 279,89 tons ha-1yr-1 and 85,77 tons ha-1yr-1, respectively.  The largest potential erosion was found in LMU 4 and LMU 8, up to 699,74 tons ha-1yr-1and 259,58 tons ha-1yr-1, respectively.   There existed 5 levels of erosion hazard;  a very mild erosion existed in LMU 5 and 9; a mild erosion in LMU 1,2, 3 and 7; medium erosion in LMU 10, heavy erosion in LMU 6 and 8, and very heavy erosion in LMU 4. At grass of Bracharia decumben with undulate to wavy areas, there existed erosion hazard at rates of very mild to mild.  At natural grass with undulate, wavy, and hilly areas, there were erosion hazard of mild to severe intensity. At coarse grass with undulate to wavy areas, there were erosion hazard at the rate of mild to heavy levels.  At natural grasses and lamtoro with undulate area, the rate of erosion hazard was mild, while at elephant grass with undulate to wavy areas, the rates of erosion were mild to medium.