Budi Santoso
Universitas Dian Nuswantoro

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Model Pendidikan Keluarga Bagi Wanita Lokal Istri Ekspatriat dalam Menanamkan Nilai Budaya Lokal dan Nilai Positif Budaya Asing pada Anak Sarif Syamsu Rizal; Budi Santoso; R. Arief Nugroho
Semantik Vol 3, No 1 (2013): Semantik 2013
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.273 KB)

Abstract

Makalah yang membahas model pendidikan keluarga bagi wanita lokal istri ekspatriat dalam menanamkan nilai budaya lokal dan nilai budaya asing pada anak  ini merupakan  hasil  penelitian kualitatif ethnografis. Paradigma kualitatif  ethnografis digunakan untuk  mendapatkan gambaran fenomena pendidikan keluarga wanita lokal Indonesia yang bersuamikan ekspatriat secara alamiah dan sesuai dengan latar tempat dan budayanya  dan  digunakan  untuk mendapatkan deskripsi menyeluruh tentang cara wanita lokal istri ekspatriat memberikan pendidikan keluarga kepada anak serta  melihat cara pandang dan bertindak masyarakat sesuai dengan kondisi tempat mereka, melalui pengamatan dan wawancara yang mendetil.   Hasil penelitian adalah  rancangan  model pendidikan keluarga bagi wanita lokal istri ekspatriat untuk menanamkan nilai budaya lokal dan nilai positif budaya asing pada anak  adalah  model konseptual dan model prosedural. Model  konseptual  merupakan deskripsi verbal sebuah pandangan atas realitas. Model  ini  bersifat deskriptif yang mendeskripsikan peristiwa relevan berdasarkan proses deduktif dari logika atau analisis dan juga kesimpulan dari observasi.  Model prosedural  berbentuk preskriptif yang didefinisikan dengan aturan yang jelas tentang kegiatan-kegiatan,tindakan, tugas, dan hasil kerja yang diperlukan untuk mengembangkan softskill berkualitas tinggi.
IKONISITAS BUNYI SUKU KATA ZHI DALAM BAHASA CINA Budi Santoso
LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 5, No 2 (2009): September
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.209 KB) | DOI: 10.33633/lite.v5i2.464

Abstract

Iconicity of sound means a relationship between sound and meaning. The relationship results in index or icon. This study discusses the sound iconicity of zhi syllable in Chinese. The data were taken from Kamus Besar Tionghoa-Indonesia published in 1995. The result shows that the sound iconicity of zhi syllable is formed by 16 semantic categories in which diminutive semantics is dominant. The fair distribution of symbolic words in every semantics category shows that there is no element of syllable that distinguishes the diminutivesemantics category as the largest category. In addition, there are three factors that cause iconicity of sound, namely sound imitation, word etymology, and minimal amount of syllable.Key words: Chinese, Iconicity of sound, Icon, Index, Zhi syllable
SIMBOLISME FONETIS NAMA BINATANG DALAM BAHASA MANDARIN Budi Santoso
LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 4, No 1 (2008): March
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.479 KB) | DOI: 10.33633/lite.v4i1.445

Abstract

Chinese society represent their idea, concept, and values through certain symbol realized in picture or other things. Animal, as one of symbols, plays an important role compared to plant. The use ofanimal as a symbol is determined not only because of the similarity of its characteristics but also because of the similarity of phonetic sound. This kind of symbol is called phonetic symbol. The use of phonetic symbol in animal’s name occurs because Chinese language has a few syllables. It causes Chinese language have a number of homophone, so one syllable represents several concepts. Because of the similarity of phonetic sound, Chinese society, then, use an animal to symbolize a certain concept due to the similarity of sound between the name of the animal and the concept.Keywords: Chinese Culture, Phonetic Symbol, Homophone, Animal’s Name, Chinese Language.
Analisis Semiotika Puisi Yogorecchimatta Kanashimini Karya Nakahara Chuya Budi Santoso; Tri Mulyani Wahyuningsih
Japanese Research on Linguistics, Literature, and Culture Vol 1, No 2 (2019): May
Publisher : Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.724 KB) | DOI: 10.33633/jr.v1i2.2501

Abstract

Makalah ini membahas analisi semiotika puisiYogorecchimatta kanashimini karya nakahara  Chuya. Sebagai sumber data adalah puisi Yogorecchimatta kanashimini. Ancangan penelitian menggunakan semiotika puisi Riffatere dengan fokus penelitian pada analisis pembacaan heuistik dan hermeneutik, analisis ketidaklangsungan ekspresi, serta analisis matrik, model dan varian. Hasil analisis pembacaan heuristik dan hermeneutik menunjukkan bahwa puisi menggambarkan kondisi jiwa penyair yang dilanda sedih sehingga membuatnya putus asa dan tak berdaya serta dihantui rasa takut. Ketidaklangsungan ekspresi terjadi melalui penggantian arti yang berupa penggunaan metaforo, penyimpangan arti melalui ambiguitas, serta penciptaan arti melalui asonansi dan pengulangan baris. Kesedihan mendalam yang dirasakan penyair menjadi matrik puisi, sedangkan kesedihan yang kotor ini menjadi model puisi. Terdapat tiga varian yaitu kesedihan membuat penyairhanyut dalam guyuran butiran salju, kesedihan membuat penyair putus asa, dan kesedihan membuat penyair tak berdaya.