Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Median Arsitektur dan Planologi

URGENSI INFRASTRUKTUR TRASNPORTASI DALAM MEMBENTUK KOTA YOGYAKARTA Mochamad Hilmy
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 3 No 01 (2013): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.888 KB)

Abstract

Keterkaitan antara land use dan infrastruktur transportasi saling berpengaruh dalam membentuk spasial sebuah kota. Infrastruktur dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sebuah perkotaan. Infrastruktur perkotaan merupakan fasilitas fisik yang dibutuhkan oleh masyarakat kota guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara garis besar infrastruktur dapat diklasifikasikan menjadi hard infrastructure dan soft infrastructure. Hard infrastructure meliputi infrastruktur transportasi, energi, tata kelola air, komunikasi, persampahan dan jaringan yang berfungsi sebagai pemantau kondisi lingkungan. Berdasarkan yang telah disampaikan oleh Kevin Lynch, bentuk dari sebuah kota harus memenuhi lima elemen, yaitu paths, edges, districts, nodes and landsmark. Infrastruktur transportasi merupakan jalur penghubung antar daerah serta membentuk konsentrasi di Kota Yogyakarta. Perhatian khusus harus ditingkatkan pada jaringan infrastruktur transportasi adalah jalur transportasi massal dengan bentuk yang menyebar atau sistem ring road. Transportasi massal yang patut menjadi perhatian adalah transportasi yang semaksimal mungkin dalam mengangkut penumpang serta efisien dan efektif dalam konsumsi energi serta tepat waktu, sehingga masyarakat terbantu dengan keberadaan transportasi tersebut. Bentuk spasial land use di Kota Yogyakarta berkembang secara organis dengan mengikuti infrastruktur jalan sehingga bentuk spasialnya cenderung tidak teratur. Infrastruktur transportasi memiliki dampak yang besar pada pembangunan kota, dan hal ini berdampak pada sektor perekonomian di Kota Yogyakarta.
Kajian Brak Sebagai Bangunan Vernakular yang Berkelanjutan Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Kudus dan Sleman (Study Brak as Vernacular Sustainable Bulding Study: Kudus and Sleman Region) Mochamad Hilmy
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 2 No 02 (2012): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.383 KB)

Abstract

Bangunan vernacular memiliki kebijakan pembangunan dalam menyesuaikan dengan lingkungan masing-masing daerahnya. Beraneka ragamnya bentuk, dan teknik pengerjaan yang dilakukan pada beberapa daerah yang berbeda, sehingga perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut pada tingkat vernacular dan keberlanjutan bangunan tersebut. Kajian ini bertujuan untuk melakukan pengujian bahwa brak merupakan bangunan vernacular sustainable building. Metode yang dilakukan pada pengkajian kali ini adalah dengan metode deduktif dengan dasar-dasar teori yang ada sebagai landasannya. Penggalian data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil yang didapatkan dilakukan analisa dan pembahasan meliputi verifikasi antara teori terhadap kondisi yang terjadi pada kedua wilayah yang dianggap mewakili perbedaan tersebut disebabkan perbedaan tempat dan budaya yang berbeda meliputi bahan dan teknik pengerjaan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa brak yang ada di Kabupaten Kudus maupun Sleman memiliki kesamaan mendasar sebagai bangunan vernakular serta bangunan-bangunan tersebut juga dapat dikatakan sebagai sustainable building. Tingkat keberlanjutan brak di Kabupaten Sleman lebih tinggi karena selain bahan-bahan alami dan cepat tumbuh yang dimanfaatkan, mereka juga mengenal reuse pada bahan bangunan utamanya.