Bambang Tri Raharjo
Postgraduate Program, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Role of Leaf Characters of Peanuts on Whitefly (Bemisia tabaci Genn.) Infestation Kurnia Paramita Sari; Nurul Aini; Bambang Tri Raharjo
Buletin Palawija Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v19n1.2021.p10-21

Abstract

Kutu kebul Bemisia tabaci Genn. merupakan salah satu hama utama pada tanaman kacang tanah. Karakter morfologi tanaman merupakan pertahanan awal suatu tanaman dalam menghadapi serangan hama. Kesesuaian antara karakter morfologi daun dengan perilaku serangga hama menentukan peletakan telur oleh imago kutu kebul B. tabaci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi daun kacang tanah yang menentukan kepadatan populasi kutu kebul. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca pada Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) mulai bulan Nopember 2019 hingga Februari 2020. Penelitian menggunakan 10 genotipe kacang tanah yang disusun berdasar rancangan acak kelompok (RAK) dan diulang tiga kali. Variabel pengamatan adalah karakter daun, tebal lapisan lilin, epidermis, mesofil, dan daun total, luas daun, kerapatan trikoma, panjang trikoma, jumlah vena, warna daun, kandungan klorofil, dan populasi imago pada 50, 60, dan 70 hari setelah tanam (HST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tebal mesofil daun, tebal daun total, jumlah vena, dan panjang trikoma berbeda nyata antargenotipe serta menunjukkan korelasi positif dengan populasi kutu kebul. Sebagian besar genotipe kacang tanah mempunyai warna daun kuning kehijauan dengan kode 2880 U, dengan kandungan klorofil a, klorofil b, dan karotenoid pada daun masing-masing antara 86,65 – 160,73 mg/m2, 64,43 – 99,70 mg/m2, dan 690,82 – 1290,65 mg/m2. Sidik Lintas menunjukkan bahwa tebal daun, tebal mesofil, dan panjang trikoma berpengaruh langsung pada populasi kutu kebul, sedangkan jumlah vena berpengaruh tidak langsung. Dengan demikian, daun yang tebal dengan mesofil tebal, memiliki lapisan lilin dan trikoma panjang serta jumlah vena rapat lebih disukai imago kutu kebul untuk meletakkan telur.
The Role of Leaf Characters of Peanuts on Whitefly (Bemisia tabaci Genn.) Infestation Kurnia Paramita Sari; Nurul Aini; Bambang Tri Raharjo
Buletin Palawija Vol 19, No 1 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 1, 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v19n1.2021.p10-21

Abstract

Kutu kebul Bemisia tabaci Genn. merupakan salah satu hama utama pada tanaman kacang tanah. Karakter morfologi tanaman merupakan pertahanan awal suatu tanaman dalam menghadapi serangan hama. Kesesuaian antara karakter morfologi daun dengan perilaku serangga hama menentukan peletakan telur oleh imago kutu kebul B. tabaci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi daun kacang tanah yang menentukan kepadatan populasi kutu kebul. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca pada Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) mulai bulan Nopember 2019 hingga Februari 2020. Penelitian menggunakan 10 genotipe kacang tanah yang disusun berdasar rancangan acak kelompok (RAK) dan diulang tiga kali. Variabel pengamatan adalah karakter daun, tebal lapisan lilin, epidermis, mesofil, dan daun total, luas daun, kerapatan trikoma, panjang trikoma, jumlah vena, warna daun, kandungan klorofil, dan populasi imago pada 50, 60, dan 70 hari setelah tanam (HST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tebal mesofil daun, tebal daun total, jumlah vena, dan panjang trikoma berbeda nyata antargenotipe serta menunjukkan korelasi positif dengan populasi kutu kebul. Sebagian besar genotipe kacang tanah mempunyai warna daun kuning kehijauan dengan kode 2880 U, dengan kandungan klorofil a, klorofil b, dan karotenoid pada daun masing-masing antara 86,65 – 160,73 mg/m2, 64,43 – 99,70 mg/m2, dan 690,82 – 1290,65 mg/m2. Sidik Lintas menunjukkan bahwa tebal daun, tebal mesofil, dan panjang trikoma berpengaruh langsung pada populasi kutu kebul, sedangkan jumlah vena berpengaruh tidak langsung. Dengan demikian, daun yang tebal dengan mesofil tebal, memiliki lapisan lilin dan trikoma panjang serta jumlah vena rapat lebih disukai imago kutu kebul untuk meletakkan telur.
The Increase of Arthropods Biodiversity in Paddy Field Ecosystem Managed by Using Integrated Pest Management at South Borneo Samharinto Samharinto; Abdul Latief Abadi; Bambang Tri Raharjo; Hakimah Halim
Journal of Tropical Life Science Vol. 2 No. 3 (2012)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

We have studied the arthropods biodiversity in two paddy field ecosystems, namely, paddy field ecosystem using Integrated Pest Management (IPM) system and non-IPM paddy field ecosystem. This study was conducted from April 2011 - November 2011 in three locations, that is, Pasar Kamis village and Sungai Rangas village in Banjar regency, and Guntung Payung village in Banjarbaru city, South Borneo Province. In this study, we used insect nets, yellow sticky traps, light trap and pitfall trap to get the sample or catch the arthropods in one period of planting season. The arthropods caught were then classified into some classes: pest (herbivore), natural enemy (parasitoid and predator), and other arthropods. After that, the Species Diversity Index was determined using its Shannon-Wiener Index (H), Evenness (e), Species Richness (R), and Species Similarity Index (IS). The sum of arthropods which have the characteristic of pest and parasitoid were higher in the IPM paddy fields than in the non-IPM paddy fields, and the sum of other arthropods were the same. The highest H and e values were in the IPM paddy field in Pasar Kamis village. The IS value for each three locations were 77.5% in Pasar Kamis village, 93.42% in Guntung Payung village, and 78.76% in Sungai Rangas village.Keywords: diversity, arthropods, ecosystem, and SLPHT