Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KESELARASAN ANTARA KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN IPA-KIMIA SMP oktariani oktariani; andhika baruri
Journal of Research and Education Chemistry Vol. 1 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.453 KB) | DOI: 10.25299/jrec.2019.vol1(2).3500

Abstract

ABSTRACT This study was conducted to: (1) analyze the level of alignment between curriculum and science-chemistry learning in Junior High School and (2) describe the discrepancies between curriculum and science-chemistry learning in Junior High School in term of cognitive demands as well as subject content covered. This study was descriptive research which combined survey method and content analysis. The survey was conducted on 25 Junior High School science teacher in Bandung. Content analysis conducted on curriculum science-chemistry document. To determine the degree of alignment criteria, this study used the method developed by Porter. The results showed that alignment index between chemistry content on TIMSS and science-chemistry learning in Junior High School was 0.572 (middle level). This imperfect of alignment is characterized by the discrepancies in term of subject content covered and cognitive demands. This can affect certainly toward the achievement of students and quality of education in Indonesia. Keywords: Alignment Index, alignment, curriculum, science-chemistry learning in Junior High School,. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk: (1) menganalisis keselarasan antara kurikulum dan pembelajaran IPA-Kimia SMP, dan (2) mendeskripsikan perbedaan cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif antara kurikulum dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggabungkan metode survei dan analisis konten. Survei dilakukan terhadap 25 orang guru IPA SMP di kota Bandung. Penentuan subjek penelitian ini dilakukan dengan teknik stratified sampling. Analisis konten dilakukan terhadap kurikulum IPA-Kimia SMP. Untuk menentukan kriteria tingkat keselarasan, metode yang digunakan adalah metode yang dikembangkan oleh Porter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keselarasan antara kurikulum dengan pembelajaran IPA-Kimia SMP sebesar 0,572 (tingkat sedang). ketidaksempurnaan tingkat keselarasan ini ditandai dengan adanya perbedaan cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif. Ini tentu mempengaruhi pencapaian siswa dan mutu Pendidikan di Indonesia Kata-kata kunci: indeks keselarasan, keselarasan, kurikulum, pembelajaran IPA-Kimia SMP
Analisis Kebutuhan Instrumen Penilaian Keterampilan Abad 21 bagi Calon Guru Oktariani Oktariani; Nurul Fauziah; Andhika Baruri; Adinda Fathia
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 8 No 2 (2023): Volume 8 Nomor 2, Mei 2023
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/briliant.v8i2.1276

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan instrumen penilaian keterampilan abad 21 bagi calon guru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah 60 orang mahasiswa dari Fakultas Keguruan yang merupakan calon guru. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) 100% responden menyatakan keterampilan abad 21 penting untuk dikuasai oleh calon guru; (2) 86,7% responden keterampilan abad 21 calon guru perlu untuk dievaluasi; (3) 76% responden menyatakan bahwa belum pernah ada penilaian secara khusus terkait keterampilan abad 21 yang dimilikinya; (4) 100% responden menjawab perlu adanya instrumen penilaian keterampilan abad 21 bagi calon guru; (5) 83,3% responden menjawab bahwa salah satu bentuk instrument penilaian keterampilan abad 21 yang sesuai adalah penilaian dengan instrument elektronik atau e-assesment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu segera dikembangkan instrumen penilaian keterampilan abad 21 bagi calon guru dan menjadi masukan untuk perancangan pembuatan instrumen. 
Edukasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Oktariani, Oktariani; Fauziah, Nurul; Sari, Yelfira; Baruri, Andhika; Ardiansyah, Imam
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.708

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi yang menarik dan terkini bagi guru tingkat SD, SMP dan SMA di Lingkungan salah satu sekolah swasta di Pekanbaru terkait pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan implikasinya terhadap proses pembelajaran. Edukasi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yaitu; ceramah, diskusi, tanya jawab. Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan salah satu sekolah swasta dan diikuti oleh 65 orang guru dan karyawan sekolah, pada 18 September 2023. Diakhir kegiatan dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan kuisioner. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan mitra dan kualitas kegiatan yang dilakukan sebagai umpan balik bagi tim pengabdian. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman guru terkait pelaksanaan AKM dan tingginya antusias guru dalam mengikuti kegiatan ini. Dengan bertambahnya pemahaman guru ini, diharapkan dapat berimplikasi terhadap pembelajaran dan penilaian yang berorientasi pada peningkatan literasi dan numerasi siswa. The aim of this community service program is to provide an interesting and up-to-date education for teachers at the elementary, secondary and high school levels in private school environment regarding the implementation of AKM and its implications for the learning process. In this program, education is carried out using various methods: lectures, discussions, questions and answers. The event took place in private School and was attended by 65 teachers and school employees, on September 18, 2023. At the end of the activity, an evaluation is carried out using a questionnaire. The evaluation is conducted to determine the level of partner satisfaction and the quality of the activities carried out as feedback for the community service team. The evaluation results showed that there is an increased teacher understanding regarding the implementation of the AKM and the high enthusiasm of teachers in this activity. By increasing teacher understanding of this, it is expected to have implications for learning and assessment that are oriented toward to the improvement of student literacy and numeracy.
Implementation of The Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka Curriculum to Improve The Quality of Prospective Chemistry Teachers Oktariani, Oktariani; Rochintaniawati, Diana; Riandi, Riandi; Nahadi*, Nahadi; Munawarah, Heli Siti Halimatul; Baruri, Andhika; Virijai, Febrian; Sari, Yelfira
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 13, No 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpsi.v13i2.43875

Abstract

Curriculum is a plan used to guide teaching and learning activities. This study aimed to identify the alignment of the Chemistry Education Study Program curriculum documents at University X with the merdeka belajar kurikulum merdeka (MBKM) policy, evaluate its implementation, and assess lecture and student perceptions regarding MBKMs impact on prospective teachers competencies. A case study approach was employed, utilizing analysis of curriculum document, observation of course, questionnaires, and interviews. Data collected through triangulation were then analyzed descriptively. The results indicated that the curriculum documents were aligned with the higher education curriculum development guide-MBKM, including the formulation of graduate profiles, learning outcomes, curriculum maps, and course plans. These elements supported prospective teachers in developing competencies relevant to field demands and enabled student participation in MBKM activities. The MBKM implementation in this study program showed active involvement of lecture and students in activities such as kampus mengajar and wirausaha merdeka, which positively impacted prospective teachers' competencies. Institutional support was a key factor in the programs success. However, areas for improvement remained, particularly in the use of innovative learning methods such as problem based learning, project-based learning, discovery, and inquiry to help enhance prospective chemistry teachers' critical thinking skills