Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Substitusi Parsial Batu Apung Sebagai Agregat Kasar Pada Campuran Beton Abdul Gaus; Mufti Amir Sultan; Raudha Hakim; Imran Imran; Inggrayani Anggreni waiola
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil & Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.501 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v6i2.2743

Abstract

This article discusses lightweight concrete that uses pumice as a substitute for a portion of normal coarse aggregate. The pumice used comes from the Rum quarry of North Maluku Tidore Island. Discussion of research results based on the results of testing in the laboratory. The test aims to find out the optimum composition of the use of pumice as a lightweight concrete aggregate. Tests are carried out on cylindrical specimens 15 x 30 cm with pumice composition compared to normal coarse aggregate of 0:100, 25:75, 50:50, 75:25, and 100: 0. The compressive strength test results obtained the optimum composition of pumice substitution at 25% with a compressive strength of 14,72 MPa with the optimum composition. Density of concrete with pumice aggregate which is included in lightweight concrete at a composition of 75% by weight of pumice against normal aggregate with a concrete weight of 1828,73 kg / m3 lighter 14,40% compared to normal concrete.
EVALUASI KINERJIA GEDUNG BETON BERTULANG DENGAN METODE PUSHOVER (Studi Kasus Bangunan Gedung di Ternate) Novia Zulfasti Mangoda; Mufti Amir Sultan; Imran Imran
JURNAL SIPIL SAINS Vol 9, No 17 (2019)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.445 KB) | DOI: 10.33387/sipilsains.v9i17.952

Abstract

Gempa bumi menyebabkan kerusakan bangunan dan korban jiwa. Kota Ternate tercatat telah terjadi gempa bumi yang belum lama terjadi, yaitu pada 15 November 2014 berkekuatan 7,3 skala richter (SR), pada 25 Januari 2015 berkekuatan 5,4 SR, pada 8 Juni 2016 berkekuatan 6,6 SR dan masih banyak lagi gempa-gempa yang telah terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur analisis pushover untuk mengevaluasi kinerja struktur gedung dan untuk mengetahui pola keruntuhan struktur gedung setelah dianalisis dengan pushover. Penelitian ini menggunakan metode Static Pushover Analysis menggunakan aturan FEMA356, 2000. Penelitian menunjukan bahwa ada beberapa kesimpulan. Pertama, perpindahan hasil pushover maksimum ( max) arah XZ = 52,046 mm target perpindahan ( t) = 42,874 mm. Kedua, max arah YZ = 10,693 mm t =42,874 mm. Ketiga, evaluasi pada arah XZ masih dalam keadaan aman walaupun max t, karena skema distribusi sendi-plastis tidak memperlihatkan komponen struktur melewati Immediate Occupany (IO), tapi ada kemungkinan terjadi balok kuat-kolom lemah apabila diperbesar step pembebanan, hal ini ditandai dengan adanya beberapa kolom yang duluan mencapai kinerja IO sebelum balok. Keempat, Kinerja komponen struktur arah YZ masih dalam keadaan aman karena max t dan skema distribusi sendi-plastis tidak memperlihatkan komponen struktur yang melewati kinerja IO.
KARAKTERISTIK KUAT TEKAN BETON UNTUK RIGID PAVEMENT YANG DIPENGARUHI LINGKUNGAN LAUT Imran Imran; Mufti AMIR Sultan; Irnawaty Irnawaty
JURNAL SIPIL SAINS Vol 9, No 17 (2019)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.464 KB) | DOI: 10.33387/sipilsains.v9i17.893

Abstract

Beton yang berada pada daerah pantai atau lingkungan laut akan mengalami proses penurunan kekuatan dan kemampuan apabila tidak ditangani dengan baik. Salah satu penanganan beton pada daerah tersebut yaitu dengan inovasi perubahan sifat beton, salah satunya dengan penambahan abu vulkanik. Penambahan abu vulkanik gamalama sebanyak 15,582% dari berat semen menghasilkan mutu beton yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton setelah perlakuan dengan lingkungan laut selama 1 bulan dan 6 bulan. Pengujian kuat tekan beton normal dan beton abu vulkanik gamalama dilakukan setelah umur 28 hari, kemudian benda uji ditempatkan didalam air laut dan pada daerah pasang surut dengan waktu pengujian kuat tekan selama 1 bulan dan 6 bulan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kuat tekan beton normal dan beton abu vulkanik gamalama umur 28 hari sebesar 309,43 kg/cm2 dan 414,89 kg/cm2, persentasi kenaikan beton abu vulkanik gamalama sebesar 34,08% dari kuat tekan beton normal. Kemudian kuat tekan beton normal air laut dan beton normal pasang surut mengalami peningkatan selama 1 bulan, beton normal air laut sebesar 353,47 kg/cm2 dan beton normal pasang surut sebesar 392,87 kg/cm2 dan perlakuan selama 6 bulan beton normal air laut mengalami penurunan sehingga nilai kuat tekannya menjadi 328,20 kg/cm2,sedangkan beton normal pasang surut masih terjadi peningkatan dengan nilai kuat tekan sebesar 398,43 kg/cm2. Kemudian kuat tekan beton abu vulkanik Gamalama masih mengalami peningkatan selama 1 bulan dan 6 bulan, beton abu vulkanik pada air laut selama 1 bulan menghasilkan kuat tekan sebesar 449,66 kg/cm2 dan 6 bulan sebesar 538.20 kg/cm2, untuk beton abu vulkanik pasang surut selama 1 bulan dan 6 bulan menghasilkan kuat tekan sebesar 440,39 kg/cm2 dan 514,56 kg/cm2.
Penggunaan Bahan Tambah Abu Vulkanik Gunung Gamalama Terhadap Perilaku Beton pada Daerah Lingkungan Laut Imran Imran; Mufti Amir Sultan; Julfikra Sastra Tuahuns
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 6, No 01 (2017): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tk.v6i01.550

Abstract

AbstrakBeton yang terpengaruh lingkungan laut dapat mengalami penurunan kemampuan yang lebih cepat dari beton yang di darat. Penambahan abu vulkanik sebanyak 15,6% dari berat semen dalam adukan beton menghasilkan mutu beton yang lebih baik dan diharapkan juga dapat memberikan ketahanan yang lebih baik pada beton terhadap efek lingkungan. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui perubahan pada beton setelah 1(satu) bulan dan setelah 6(enam) bulan diletakkan pada lingkungan laut. Hasil yang diperoleh dari kuat tekan beton normal dan beton abu vulkanik dari gunung Gamalama umur 28 hari yaitu sebesar 309,43 kg/cm2 dan 414,89 kg/cm2. Setelah 1(satu) bulan, kuat tekan beton normal yang terendam air laut dan yang terpengaruh pasang surut mengalami peningkatan menjadi 353,47 kg/cm2 dan 392,87 kg/cm2, tetapi setelah 6(enam) bulan beton normal yang terendam air laut mengalami penurunan menjadi 328,20 kg/cm2,sedangkan beton normal pada lingkungan pasang surut meningkat menjadi 398,43 kg/cm2. Hasil untuk kuat tekan beton abu vulkanik masih mengalami peningkatan setelah 1(satu) bulan dan 6(enam) bulan, beton abu vulkanik yang terendam air menghasilkan kuat tekan sebesar 449,66 kg/cm2 dan 538.20 kg/cm2, dan untuk beton abu vulkanik pada lingkungan pasang surut selama 1(satu) bulan dan 6(enam) bulan menghasilkan kuat tekan sebesar 440,39 kg/cm2 dan 514,56 kg/cm2. Kata kunci: lingkungan laut, abu vulkanik gamalama, kuat tekan. AbstractConcrete influenced by marine environment could experience a faster decrease in its ability than those on land. The addition of volcanic ash of 15.6% of the cement weight in the concrete mixture produces better quality of concrete and it is expected that it could give better endurance to the concrete toward the environmental effects. The test was aimed to find out the change in the concrete after 1 (one) and 6 (six) months kept in the marine environment. Result obtained that compression strength of normal concrete and concrete with addition of volcanic ash from Gamalama Mountain with lifespan of 28 days was 309.43 kg/cm2 and 414.89 kg/cm2, respectively. After 1 (one) month, the compression strength of normal concrete submerged in sea water and influenced by tidal wave experienced an increase into 353.47 kg/cm2 and 392.87 kg/cm2, respectively. However, after 6 (six) months normal concrete submerged in sea water experienced a decrease into 328.20 kg/cm2, whereas normal concrete in tidal environment increased into 398.43 kg/cm2. The result for the compression strength of volcanic ash concrete still experienced an increase after 1 (one) month and 6 (six) months. Volcanic ash concrete submerged in the water produced compression strength of 449,66 kg/cm2 and 538.20 kg/cm2, and for volcanic ash concrete in tidal environment for 1 (one) month and 6 (six) months produced compression strength of 440.39 kg/cm2 and 514.56 kg/cm2, respectively. Keyword: sea environment, Gamalama volcanic ash, compression strength.
Kapasitas Lentur Balok Beton dengan Bahan Tambah Abu Vulkanik Gunung Gamalama Mufti Amir Sultan; Imran Imran; Siswoko Siswoko
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 6, No 01 (2017): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tk.v6i01.552

Abstract

AbstrakBeton merupakan bahan konstruksi yang mempunyai peranan yang semakin luas seiring dengan laju pembangunan saat ini. Dalam pelaksanaan beton di lapangan kadang digunakan bahan tambah (admixture) untuk memperbaiki sifat atau kinerjia beton. Bahan tambah dapat berupa bahan kimia, serat dan bahan buangan non kimia yang dicampurkan dengan perbandingan tertentu. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan durabilitas beton melalui penggunaan berbagai jenis bahan tambah seperti fume silica, slag, fly ash ataupun natural pozzolan (volcano ash). Bahan tambah yang digunakan yaitu Abu Vulkanik Gamalam (AVG). Penelitiana ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh AVG terhadap kuat lentur beton. Benda uji yang digunakan adala balok berukuran (15x15x60) cm, Mutu beton K-225 dengan variasi penambahan AVG 20% terhadap berat semen. Pengujian kuat lentur dilakukan pada umur beton 28 hari. Hasil penelitian diperoleh bahwa pada beton dengan bahan tambah AVG kuat lentur balok sebesar 38,509 kg/cm², sedangkan untuk beton tanpa campuran Abu Vulkanik Gamalama (AVG) sebesar 29,448 kg/cm² atau terjadi kenaikan kuat lentur sebesar 23,53% Kata kunci: abu vulkanik, AVG, kuat lentur, beton.  AbstractConcrete is a construction material where its role is broader along with the current development. In field, concrete is sometimes used as an admixture to improve the nature or performance of the concrete. Admixture can be in form of chemical material, fiber and non-chemical waste material that mix with certain ratio. Efforts conducted to improve the performance and durability of concrete through the use of various types of admixture, such as fume silica, slag, fly ash or natural pozzolan (volcano ash). Admixture used was Gamalama Volcanic Ash (AVG). The research aimed to find out the influence of AVG on concrete flexural strength. Testing materials used were concretes with size of (15x15x60) cm, K-225 concrete quality with variation of AVG addition of 20% against the cement weight. Flexural strength test was conducted on 28 days concrete. The research result found that concrete with admixture of AVG the concrete flexural strength was 38.509 kg/cm², whereas for concrete without Gamalama Volcanc Ash (AVG) mixture was 29.448 kg/cm² or an increase in the flexural strength of 23.53%.Keywords: volcanic ash, AVG, flexural strength, concrete.
ANALISA LETAK DINDING GESER (SHEAR WALL) TERHADAP PERILAKU STRUKTUR GEDUNG AKIBAT BEBAN GEMPA Nurul Anggraini Usmat I; Imran Imran; Mufti Amir Sultan
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 8, No 2 (2019): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tk.v8i2.1327

Abstract

Wilayah kota ternate pada peta gempa SNI 1726-2012 berada pada zona dengan pecepatan 0,4 – 0,5 g (PGA, MCEG) dan percepatan 1,0 -1,2 g (SS, MCER) dengan frekuensi aktivitas seismik yang tinggi. Untuk itu pada setiap desain struktur bangunan di kota Ternate wajib untuk memperhitungkangaya gempa pada beban rencana. Memasang shear wall (SW) pada struktur gedung sebagai Sistem Ganda Rangka Pemikul Momen Khususmerupakan solusi untuk menahan gaya lateral gempa. Penelitian ini mengkaji posisi yang optimum untuk penempatan SW pada gedung yang menerima beban gempa statik dan dinamik. Gedung yang ditinjau adalah gedung bertingkat 6 lantai memiliki Panjang 45 m dan lebar 25 m dengantinggi tiap lantai 5 m. Penempatan SW menggunakan 4 variasi layout. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layout-2 adalah mode penempatan yang terbaik untuk penempatan SW pada struktur gedung sistem ganda dan SRPMK.
Penggunaan Fly Ash Sebagai Bahan Tambah Pada Proses Pembuatan Mortar dengan Bahan Dasar Pasir Apung Dahri Kabir; Imran Imran; Mufti Amir Sultan
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 7, No 2 (2018): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/tk.v7i2.725

Abstract

Sumber daya alam yang terdapat di Kota Tidore Kepulauan, salah satunya berupa ketersediaan batu apung,yang telah dimanfaatkan untuk membuat bata pres. Di Kota Tidore juga terdapat abu batubara (fly ash) yang berasal dari PLTU yang dapat menggangu kenyamanan masyrakat sehingga batu bara ini di coba untuk bahan campuran bata semen untuk mengurangi beret semen dalam pembuatan bata semen. Tinjauan pada penelitian ini berupa sifat-sifat mekanis bata batu apung dan tahapan yang dilakukan antara lain : pengujian karakteristik material, perencanaan komposisi campuran 1PC : 4PS, dan variasi  limbah batu bara fly ash yang digunakan yaitu 0%, 10%, 20%, 30, 40% dan 50% dengan jumlah sampel 60 buah. Hasil dari penelitian ini adalah semakin besar bahan tambah fly ash semakin tinggi nilai kuat tekan, untuk bahan tambah fly ash sebagai bahan tambah semen menghasilkan kuat tekan bata 133,88 kg/cm², 150,87 kg/cm², 161,06 kg/cm², 196,40 kg/cm², 243,29 kg/cm², dan 243,29 kg/cm². Dalam syarat-syarat fisis menunjukan bata semen pasir apung berada pada tingkat mutu bata semen mutu I.
Sosialisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kepada Kelompok Sadar Wisata di Kelurahan Kastela – Kota Ternate Imran Imran; Abdul Gaus; Raudha Hakim
Journal Of Khairun Community Services Vol 2, No 1 (2022): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v2i1.4457

Abstract

Pengembangan kawasan wisata di Kota Ternate manjadi salah satu program pemerintah kota saat ini. Beberapa destinasi wisata terutama wisata pantai telah dikelola secara berkelompok oleh masyarakat setempat dengan membentuk kelompok sadar wisata. Namun demikian pengetahuan dan pemahaman kelompok ini masih terbatas terutama terkait dengan keselamatan dan Kesehatan kerja. Oleh karena itu kegiatan pengabdian dalam bentuk sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat dan menumbuhkan peran komunitas masyarakat dalam mewujudkan ketangguhan masyarakat menghadapi kecelakaan. Luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan wawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi peserta pengelola kawasan wisata pantai Kastela Kota Ternate