Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir

NILAI-NILAI HUMANISME DALAM ETIKA PEPERANGAN (KAJIAN AYAT-AYAT QITAL) M. Toyib; Ahmad Bastari; Masruchin Masruchin
Jurnal Semiotika Quran Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir
Publisher : Program Magister Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.784 KB) | DOI: 10.19109/jsq.v2i2.15058

Abstract

Kajian Ilmiah ini membahas kaitannya nilai pada humanisme mengenai etika dalam peperangan (Kajian mengenai ayat Qital). Adanya pembaharuan kontektual humanisme yang menjadi unsur pokok dalam pengembangan baru untuk terkhusus umat Islam. Dengan terlihat keadaan yang terjadi, dengan terindikasi pemahaman yang belum terperinci dalam memahami ayat-ayat peperangan, sehingga menimbulkan masalah seperti pahami megenai ayat jihad. Jelaslah teruntuk seseorang yang hanya memahami dengan satu aspek justru akan memunculkan yang fatal dalam memahi konteks dari pada ayat-ayat qital yang dimaksud. Hal tersebut menjadikan wawasan baru, untuk menemukan relevansi dan menciptakan harmoni sosial seperti yang diharapkan Islam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan. Untuk itu digunakan bahan-bahan kepustakaan dengan sumber utama primer yakni kitab tafsir ibnu katsir persi indnesia, Fī Zilâl Qur’an, tafsir Al-Azhar. dan mengenai sumber primer contohnya tesis, skripsi, dan artikel ilmiah. Dalam mengolah data, penulis lebih dulu mengumpulkan ayat-ayat dalam Al-Qur‟an yang menyebut dan membahas qitâl dalam Al-Qur‟an. Kemudian penulis terkumpulnya mengenai ayat yang menyebut kata qitâl diringkas dan dikorelasikan dengan perpekstif humanisme. Demikian dapat diperoleh beberapa kesimpulan termasuk diantaranya; bahwasanya masalah yang ada menjangkiti masyarakat dunia pada umumnya lebih dikarenakan pudarnya rasa peduli terhadap sesama insan atas dasar kepentingan pribadi dan kelompok. Kemudian kontekstual perang saat ini bukan mendasar pada peperangan pada umumnya yang terjadi pada zaman nabi, akan tetapi rusaknya sebuah peradaban karena tidak mampu memerangi pembaharuan teknologi yang menurunkan keimanan.
Textual Preferences for the Interpretation of Verses on Social Equality: Study of Wahbah al-Zuhaili's Interpretation in Tafsir al-Munir Ahmad Bastari
Jurnal Semiotika Quran Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir
Publisher : Program Magister Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jsq.v4i1.22622

Abstract

This article aims to find out Wahbah al-Zuhaili’s interpretation of the verses on social equality. This is motivated by the fact that al-Zuhaili, who lives in contemporary times, who should interpret contextually, has analyzed the verses on social equality textually. By using qualitative methods and descriptive-analytical data analysis, this article concludes that al-Zuhaili’s interpretation of verses relating to social equality tends to use a textual approach to verses. This can be found in the three examples of al-Zuhaili’s interpretation regarding the verses on social equality, namely equality between the people and leaders (referring to QS. al-Maidah [5]: 42), equality between the rich and poor (referring to QS. al-Nisa' [4]: ​​135), and equality between men and women (referring to QS. al-Hujurat [49]: 13). In interpreting these three main themes, al-Zuhaili reviews the verses textually in a coherent manner and does not discuss the importance of being fair, equal, moderate and not comparing people in the current context. Al-Zuhaili’s interpretation shows that even though he lived in contemporary times, in interpreting the Qur'an he did not adapt it to the social conditions that surrounded his life.
Pesan-Pesan Al-Qur’an untuk Ulul Albab: Studi Tematik dengan Pendekatan Munasabah Bastari, Ahmad
Jurnal Semiotika Quran Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir
Publisher : Program Magister Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jsq.v4i2.24480

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pesan-pesan al-Qur’an untuk Ulul Albab dengan mengacu pada ayat-ayat al-Qur’an tentang Ulul Albab yang disebutkan sebanyak 16 kali. Penelitian ini melakukan kajian dengan menggunakan metode kualitatif, jenis penelitian kepustakaan dan teknik anlisis data berupa deskriptif-analitis. Dengan menelaah ayat-ayat Ulul Albab dengan metode tematik dan pendekatan munasabah, hasil penelitian menunjukkan bahwa Ulul Albab merupakan sosok yang memiliki wawasan yang luas dan tajam dalam menganalisis setiap masalah serta tidak menutup diri dari semua masukan yang datang dari orang lain. Ulul Albab mampu menggunakan akalnya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mengingat (dzikr) serta memikirkan (tafakkur) semua keindahan dan rahasia-rahasia ciptaan-Nya. Secara khusus, al-Qur’an memberikan pesan kepada mereka agar senantiasa dipedomani dan diamalkan dalam kehidupannya, yakni (1) mengambil i’tibar dari kisa-kisah nabi terdahulu, yang secara implisit disebutkan kisah Nabi Yusuf, kisah Nabi Ayyub, dan kisah Nabi Musa, (2) berpedoman pada ayat-ayat al-Qur’an, (3) senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah, dan (4) menegakkan amr ma’ruf nahi munkar. Meskipun pesan ini ditujukan kepada Ulul Albab secara khusus, tetapi dapat juga dipedomani dan diamalkan oleh umat Muslim agar menjadi insan yang lebih baik.