Ridawati Sulaeman
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kompres Hangat Mengurangi Nyeri Dismenore Ridawati Sulaeman; Risma Yanti
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 1, No 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.119 KB) | DOI: 10.32807/jkt.v1i2.34

Abstract

Latar Belakang : Dismenore adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah selama  menstruasi. Rasa nyeri dapat disertai perasaan kram, mual, muntah, diare dan pusing.  Dismenorea merupakan masalah umum dan dapat mempunyai dampak produktivitas wanita menurun, 50 % Wanita yang  menstruasi mengalami dismenorea  dan sekitar 10 % nya mengalami gejala yang hebat sehingga tidak dapat melakukan aktifitas atau harus beristirahat di tempat tidur (Hacker & Moore, 2001). Penelitian yang dilakukan Kurniawati & Kusumawati (2011) di SMK Batik I Surakarta menunjukkan bahwa 34 % siswa yang mengalami dismenorea tidak mengikuti kegiatan sekolah, 34 % hanya tiduran dan 34 % sulit belajar. Hasil studi pendahuluan di MTs Nurul Islam Dasan Baru, terhadap 10 siswi kelas VII, VIII dan IX dari 10 orang siswi yang diwawancara, 9 diantaranya mengaku mengalami nyeri ketika haid, 8 diantaranya mengalami nyeri ringan sampai dengan sedang, sedangkan 1 orang lainnya mengalami nyeri berat. Tujuan penelitian ini untuk mengukur pengetahuan remaja putri tentang tindakan kompres hangat mengurangi  nyeri dismenore. Metode Penelitian : Desain penelitian deskriptif. Populasi 50 siswi di MTs Nurul Islam Dasan Baru. Cara pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner.Hasil: penelitian menunjukkan pengetahuan remaja putri tentang kompres hangat mengurangi dismenorea kurang  33 orang (66%), cukup 12 orang (24 %) dan kurang 5 orang (10 %).Kesimpulan :penelitian ini menunjukkan yaitu sebagian besar responden berpengatahuan kurang. Bagi responden agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang dismenore dan cara penanganannya melalui berbagai sumber informasi.
Pengaruh Brisk Walking Exercise Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Masadah Masadah; Dinda Ayu Wiantari; Ridawati Sulaeman
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v3i2.225

Abstract

Penyakit jantung dan pembuluh darah (Kardiovaskular) merupakan masalah kesehatan utama di Negara maju maupun Negara berkembang dan menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang banyak disandang masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuipengaruh Brisk Walking Exercise terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental (tidak ada variabel control dan sampel tidak dipilih secara random) dengan rancangan One Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalahJumlah pederita hipertensi yang berusia ≥18 – 45 tahun. Jumlah sampel sebanyak 32 sampel dengan purposive Sampling. Hasil uji statistic menggunakan Uji Wilcoxone Match Test diperoleh nilai ρ-value = 0,000 < α = 0,05. Ada pengaruhBrisk Walking Exercise terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian Ini disarankan agar dapat dikembangkan lagi untuk memperkaya ilmu pengetahuan keperawatan mandiri dan menjadi inspirasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar.
Policy Study on Optimizing Family Posyandu Functions to Accelerate Stunting Reduction Made Darawati; Ni Putu Dian Ayu Anggraeni; Yopi Harwinanda Ardesa; Ridawati Sulaeman; Irianto Irianto; Muh Johansyah
Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal) Vol 9, No 1 (2024): Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jgp.v9i1.494

Abstract

Background: Based on data from the 2022 Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI), the prevalence of stunting in West Nusa Tenggara reached 32.7%. Efforts to overcome stunting using a holistic approach must be carried out, including through the Family Posyandu. Various policies have been issued, one of which is the instruction of the Governor of West Nusa Tenggara No. 050.13/01/KUM of 2022 concerning the Optimization of Family Posyandu to accelerate stunting reduction in West Nusa Tenggara Province, but its implementation has not been widely evaluated. Therefore, it is necessary to study the effectiveness of its implementation to provide constructive suggestions for policymakers.Research Objective: This research aims to identify the implementation of family posyandu, identify factors that influence its success and hinder its implementation, and produce a policy brief related to optimizing family posyandu to accelerate stunting reduction.Research Methods: The research was conducted based on the criteria for an active posyandu, a stunting locus located in the Family Posyandu in the Parampuan Health Center Working Area, West Lombok Regency. Data was collected through Focus Group Discussions (FGD), in-depth interviews, and observations of the implementation of family posyandu.Research Result: The research results show that there needs to be more disclosure regarding foster parents' involvement in optimizing family posyandu to support efforts to accelerate stunting reduction. Several parties' roles involved in implementing family posyandu could be more optimal. Not all targets come to Posyandu, especially teenagers because it is held in the morning when teenagers are at school. Not all family posyandu cadres have received training that meets standards to meet cadre competencies. Monitoring and evaluation of the implementation of family posyandu have yet to be carried out systematically and routinely. Optimizing the role of all parties involved in family posyandu needs to be carried out through increasing the number and capacity of family posyandu cadres on an ongoing basis, massive socialization through various media, systematic and routine monitoring and evaluation accompanied by follow-up efforts, and a well-developed family posyandu information system integrated to be implemented, starting from several pilot family posyandu, so that it can initiate the creation of a village health profile.