Agatha Winda Setyarinata
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

WORKSHOP PUBLIC SPEAKING BAGI WARGA PAROKI JUANDA SIDOARJO Anastasia Yuni Widyaningrum; Agatha Winda Setyarinata; Yuli Nugraheni; Nanang Krisdinanto
ABDIMAS ALTRUIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.631 KB) | DOI: 10.24071/aa.v3i1.2944

Abstract

Citra politik Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo di media sosial Theresia Intan Putri Hartiana; Agatha Winda Setyarinata; Yuli Nugraheni
PRofesi Humas Vol 4, No 2 (2020): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 10/E/KPT/2019
Publisher : LP3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.023 KB) | DOI: 10.24198/prh.v4i2.21319

Abstract

Penelitian ini mengenai penerimaan masyarakat mengenai citra Jokowi dan SBY dalam meme Hambalang. Satir ini muncul di berbagai media sosial, salah satunya Twitter sejak 18 Maret 2018 dikarenakan peristiwa kunjungan Presiden Joko Widodo dan Tour De Java Susilo Bambang Yudhoyono yang banyak diperbincangkan khalayak. Ada yang menyebut bahwa kedua peristiwa tersebut adalah gambaran rivalitas antara Presiden Joko Widodo dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Media mulai membicarakan keberkaitan antara kedua peristiwa ini. Warganet juga mulai muncul dengan konten-konten satirnya guna membicarakan peristiwa ini, yaitu dengan mengkolase foto Tour De Java dan kunjungan ke Hambalang. Kendati sudah ada tanggapan dari Susilo Bambang Yudhoyono, konten-konten satir tentang peristiwa ini tetap viral. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerimaan tokoh politik mengenai meme Hambalang. Penelitian ini dilaksanakan secara kualitatif dengan melibatkan enam informan dikumpulkan dalam sebuah sesi Focus Group Discussion. FGD dilaksanakan menggunakan pertanyaan semi-terstruktur sebagai cara pengumpulan data. Metode penelitian dilakukan dengan analisis resepsi audiens. Hasil penelitian dipaparkan bahwa informan satir tersebut menunjukkan sebagai cerminan realita bahwa disejajarkannya foto SBY dan Jokowi dalam meme sebagai bentuk rivalitas keduanya. Di sisi lain, kemunculan satir tersebut dimaknai sebagai humor dalam ranah internet, dan juga meme tersebut sebagai eksploitasi media sosial untuk kepentingan tersebut. Untuk penerimaan informan mengenai citra politik SBY Jokowi dalam meme Hambalang berada pada posisi contesting reading. Simpulan penelitian ini adalah ada pemaknaan yang beragam yang dimiliki oleh informan mengenai munculnya satir tentang Hambalang.
Peta Literasi Media Pemilih Pemula di Surabaya Agatha Winda Setyarinata; Theresian Intan
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v10i1.3156

Abstract

This research aims to map the level of media literacy among first voters in Surabaya. 300 first-time voters were participated in this research. They are range 17 to 20 years old. The result shows that majority of first-time voters are in technical skill level. This means that they are savvy in seeking information about election through browser (2.99) as well as in saving the webpage (3.11). They are also savvy in sharing information about election (3.04) as well as in reporting the false content (3.03). The first-time voters are also literate to content about election that spread all over the internet (critical abilities). They are able to distinguish the election news which contain hoax (3.20). They are also able to verify the credibility of the news they read (2.89). The first-time voters have remark the credible sources that they trust (2.98). Although they are savvy in technical skills level and in critical abilities level, they do not adopt the communicative abilities. This means they do not participate in creating written content (1.74) and visual/audio-visual content (1.68) about the election. They tend to not repost and add caption to a content about election (1.98).