Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI TEORI RENAISSANCE PADA BANGUNAN KOMERSIAL DI KOTA MANADO Bawembang, Fransisca J.; Makainas, Indradjaja
MEDIA MATRASAIN Vol 10, No 3 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori Arsitektur terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Teori Renaissance memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang berasal dari paham Arsitektur Pra-Modern Eropa yang sudah dimodernisasi sehingga menjadikan bentukan dan gaya Arsitektur Renaissance sebagai salah satu konsep perancangan yang megah karena hanya bagian dari Arsitektur Pra-Modern dan menjadikannya sebagai bagian dari Arsitektur Modern. Namun, karena ada berberapa unsur yang diambil dari Arsitektur Pra-Modern, maka walaupun sudah dimodernisasi, teori zaman Renaissance tetaplah menjadi teori yang terbatas pada Klasikisme.Teori Renaissance disebut sebagai harmoni di dunia karena aspek rasio dan keindahan klasikal di dalamnya. Simetris dan konstruktif didalam arsitektur zaman Renaissance membuktikan bahwa zaman dimana Renaissance itu lahir merupakan kelahiran kembali budaya-budaya klasik yang mempengaruhi intelektualitas di zaman itu untuk bangkit, sehingga ilmu pengetahuan, ketatanegaraan, kesenian, dan keagamaan berkembang dengan baik.Penerapan konsep kolaborasi Klasikisme dan Modernisme untuk bangunan komersial di kota Manado merupakan sebuah terobosan dalam dunia perancangan properti komersial di kota Manado, mengingat kerdua teori ini sangat bertolak belakang dan sulit untuk dipadupadankan pada objek perancangan satu sama lain.Perancangan bangunan komersial yang bergaya Renaissance merupakan tujuan dari konsep perpaduan teori Klasikisme yang diterapkan pada properti yang cenderung bergaya Kontemporer-Modern. Prinsip perancangan yang rumit dan memiliki tingkat kesulitan tinggi merupakan tantangan bagi para perancang untuk bisa berinovasi dengan teori dan objek perancangan yang ada, sehingga dalam kajian ini mampu menghadirkan Implementasi Teori Renaissance Pada Bangunan Komersial yang dimaksud.Kata kunci: Teori Renaissance, Bangunan Komersial
GEDUNG LATIHAN DAN PERTUNJUKANPADUAN SUARA DI MANADO Bawembang, Fransisca J.; Siregar, Frits O. P.; Takumansang, Esli D.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksistensi pelaku seni paduan suara dari berbagai usia meningkat drastis dari tahun ke tahun, dibuktikan dengan lahirnya berbagai kelompok sanggar, Paduan Suara Mahasiswa, dan Paduan Suara Gerejawi. Jumlah kelompok paduan suara di dunia semakin hari semakin bertambah dengan kebutuhan yang meningkat pula. Paduan suara adalah seni bernyanyi secara kelompok dengan memadukan lebih dari satu jenis dan warna suara manusia. Pesatnya perkembangan paduan suara berdampak baik bagi pelaku aktifitas seni ini karena bernyanyi adalah suatu kegiatan positif yang selayaknya didukung dan difasilitasi. Kebutuhan yang paling mendasari aktifitas seni ini mengacu pada teknis dan non teknis. Secara teknis, pelatihan adalah yang terpenting, dan membutuhkan wadah untuk berlatih secara non teknis. Seni paduan suara tidak akan pernah dinikmati jika tidak ditampilkan dalam suatu bentuk pertunjukan. Inilah yang membuat paduan suara istimewa, karena semua hal yang berbau seni identik dengan show. Sebagai kota yang sedang berkembang dari berbagai sektor termasuk seni dan kebudayaan, Manado memiliki potensi yang terbilang unggul dari kota-kota lainnya di Indonesia dalam hal menggali bakat bernyanyi, apakah itu individual maupun berkelompok seperti vocal group dan/atau paduan suara. Sebagai ‘sarang paduan suara’ di Indonesia, Manado menjadi unik dan menarik. Semakin lengkap rasanya karena didukung penuh oleh pihak Pemerintah dalam menjadikan seni paduan suara sebagai aset Kota. Perancangan wadah untuk memfasilitasi aktifitas seni paduan suara di Manado merupakan tujuan dari perpaduan geometri dan teknologi yang mengacu pada tema simbiosis. Merasa tetantang dengan konsep perancangan tematik, perancang berinovasi dengan objek perancangan konseptual yang merupakan kebutuhan yang paling dicari di Kota saaat ini, sehingga dalam kajian ini mampu menghadirkan Gedung Latihan dan Pertunjukan Paduan Suara di Manado seperti yang dimaksud. Kata kunci : Paduan Suara, Simbiosis Latihan–Pertunjukan
IMPLEMENTASI TEORI RENAISSANCE PADA BANGUNAN KOMERSIAL DI KOTA MANADO Fransisca J. Bawembang; Indradjaja Makainas
MEDIA MATRASAIN Vol. 10 No. 3 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v10i3.4122

Abstract

Teori Arsitektur terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Teori Renaissance memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang berasal dari paham Arsitektur Pra-Modern Eropa yang sudah dimodernisasi sehingga menjadikan bentukan dan gaya Arsitektur Renaissance sebagai salah satu konsep perancangan yang megah karena hanya bagian dari Arsitektur Pra-Modern dan menjadikannya sebagai bagian dari Arsitektur Modern. Namun, karena ada berberapa unsur yang diambil dari Arsitektur Pra-Modern, maka walaupun sudah dimodernisasi, teori zaman Renaissance tetaplah menjadi teori yang terbatas pada Klasikisme.Teori Renaissance disebut sebagai harmoni di dunia karena aspek rasio dan keindahan klasikal di dalamnya. Simetris dan konstruktif didalam arsitektur zaman Renaissance membuktikan bahwa zaman dimana Renaissance itu lahir merupakan kelahiran kembali budaya-budaya klasik yang mempengaruhi intelektualitas di zaman itu untuk bangkit, sehingga ilmu pengetahuan, ketatanegaraan, kesenian, dan keagamaan berkembang dengan baik.Penerapan konsep kolaborasi Klasikisme dan Modernisme untuk bangunan komersial di kota Manado merupakan sebuah terobosan dalam dunia perancangan properti komersial di kota Manado, mengingat kerdua teori ini sangat bertolak belakang dan sulit untuk dipadupadankan pada objek perancangan satu sama lain.Perancangan bangunan komersial yang bergaya Renaissance merupakan tujuan dari konsep perpaduan teori Klasikisme yang diterapkan pada properti yang cenderung bergaya Kontemporer-Modern. Prinsip perancangan yang rumit dan memiliki tingkat kesulitan tinggi merupakan tantangan bagi para perancang untuk bisa berinovasi dengan teori dan objek perancangan yang ada, sehingga dalam kajian ini mampu menghadirkan Implementasi Teori Renaissance Pada Bangunan Komersial yang dimaksud.Kata kunci: Teori Renaissance, Bangunan Komersial