Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KETERSEDIAAN LAHAN PERMUKIMAN DI KOTA KOTAMOBAGU Umamit, Praditia Supanji; Warouw, Fella; Takumansang, Esli D.
SPASIAL Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota – Kotamobagu adalah kota yang tergolong kecil dan memiliki empat kecamatan, serta  33 desa/kelurahan dari empat kecamatan. Kotamobagu mempunyai luas wilayah 6.811 Ha, dengan luas permukiman sebesar 1.434,82 Ha,sebagian lahan yang belum terbangun. Bagaimanakah kondisi kawasan permukiman, serta ketersediaan lahan permukiman di Kota-Kotamobagu. Tujuan penelitian menganalisis ketersediaan lahan permukiman di Kota-Kotamobagu. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan tenik analisis spasial  overlay. Analisis spasial ini dilakukan untuk melihat kondisi eksisting permukiman Kota – Kotamobagu, serta ketersediaan lahan permukiman berdasarkan kemampuan lahan yang melalui satuan kemampuan lahan (SKL).  Hasil penelitian ini menunjukan ketersediaan lahan permukiman yang paling banyak adalah Kec. Kotamobagu Selatan 2602,3 Ha, Kec. Kotamobagu Timur 1116,45 Ha, Kec. Kotamobagu Utara 888,67 Ha, dan yang terakhir 768,79 Ha. Total keseluruhan kemampuan lahan untuk permukiman sebersar 5376,21 Ha.Kata Kunci: Permukiman, Ketersediaan, Kemampuan Lahan, Kota-Kotamobagu 
GRAHA PEMUDA DI MANADO (BIOPHILIC DESIGN) Sutrisno, Brawid; Tarore, Raymond Ch.; Takumansang, Esli D.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuh kembang anak muda saat ini sangat berpengaruh pada factor factor lingkungan dan pergaulan mereka. Saat ini juga di Manado semakin banyak anak muda yang memiliki bakat dan potensi baik di bidang seni dan olahraga. Narkoba, free sex, dan kejahatan lainnya adalah beberapa contoh hal yang sering menjebak anak muda. Dalam hal ini Peran orang tua nyatanya tidak lagi bisa membendung hasrat anak muda untuk coba - coba pada hal yang kurang baik terhadap mereka. Faktor pergaulan dan pertemanan yang “tidak sehat” seringkali lebih besar pengaruhnya dari pada peran orang tua. Oleh sebab itu perlu adanya peranan penting dari pemerintah kota Manado  untuk membuat sebuah wadah atau tempat dalam hal ini Graha pemuda  yang bisa memfasiliitasi kegiatan para anak muda untuk mengembangkan bakat mereka dalam bidang seni, olahraga dan pendidikan positif yang bersifat non formal.  Sehingga para anak muda di manado  mendapatkan suatu lingkup pergaulan yang positif yang berguna untuk masa depan mereka.selain itu graha pemuda yang akan di buat menggunakan tema biophilic design dimana tema ini membuat terjadinya keselarasan anta objek arsitektur dan lingkungan alam sekitanya. Penggunaan tema ini juga di harapkan mampu menggugah kesadaran anak muda untuk menjaga alam sekitar mereka dari sekarang . Kata Kunci : Biophilic,Graha,Pemuda
RESORT NUSA INDAH DI LOBBO (BAMBU SEBAGAI ELEMEN GUBAHAN BENTUK DAN RUANG ARSITEKTURAL) Sumallea, Yakobus; Sondakh, Julianus A. R.; Takumansang, Esli D.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 No.2 November 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Nusa Indah merupakan salah satu obyek wisata bahari yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud, yang menjadi obyek utama bagi para wisatawan ketika berlibur di kabupaten ini. potensi yang di miliki  oleh pulau tersebut yaitu perairan yang jernih, pantai berpasir putih, serta terdapat beberapa spot indah untuk diving dan snortkling yang memamerkan akan keindahan terumbu karang dan keindahan biota laut lainya. Melihat potensi dan kekuatan nusa indah yang sangat luar biasa sehingga mendorong adanya perancangan sebuah Resort untuk menjadi salah satu akomodasi di pulau nusa indah, sehingga dapat menampung semua aktifitas yang ada di dalamnya serta dapat memperkenalkan pada dunia potensi wisata bahari yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud. Dalam perancangan ini bambu sendiri menjadi material utama dalam perancangan resort, karna bambu sendiri merupakan material yang ramah lingkungan, harganya murah dan muda didapat di daerah ini, sehingga  sangat cocok untuk di hadirkan di Resort Nusa Indah. Bambu ini akan di desain sedemikian rupa agar dapat menghadirkan nilai esteika yang tinggi dalam rancangan resort, sehingga resort ini memiliki daya tarik tersendiri. Kata Kunci : Resort Nusa Indah, Bambu, Ruang Arsitektural.
PASAR SENI DI MANADO ‘PENERAPAN PRINSIP MANIERA MENURUT ARATA ISOZAKI’ Buloglabna, Stevi; Tinangon, Alvin J.; Takumansang, Esli D.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni merupakan suatu bentuk ekspresi seniman yang memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu melahirkan kreasi-kreasi baru, mengikuti nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Kurangnya sarana kesenian atau akses yang sulit dijangkau di Kota Manado, mengakibatkan hasil-hasil karya sulit dikomersilkan lagi. Selain itu, tingginya tingkat pengangguran dan jumlah masyarakat miskin di Kota Manado memacu meningkatnya permasalahan sosial dalam masyarakat. Demi mewujudkan kota Manado menjadi kota yang Semarak dan berbudaya, maka masalah sosial seperti ini sudah seharusnya diatasi. Pasar Seni di kota Manado hadir dan bertujuan untuk mewadahi kegiatan Seni dan mewujudkan suatu fungsi komersil dalam memenuhi kebutuhan para seniman dan masyarakat, sekaligus tempat hiburan serta sebagai sarana pembelajaran yang lebih mengarah pada pengembangan diri. Tema perancangan yang digunakan yaitu Penerapan Prinsip “Maniera” Menurut Arata Isozaki, dengan menggunakan beberapa Metode konsep, yaitu Konsep Organis, Metabolism dan Geometris.Pada hasil perancangan Pasar Seni ini, tiga metode desain yang nampak baik pada interior, ruang luar maupun fasade bangunan, menawarkan fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan jual-beli serta kegiatan seni yang turut mengangkat kota Manado sebagai kota yang semarak dan berbudaya. Kata kunci : Pasar Seni, Geometris, Metabolisme, Organis.
GRAHA PECINTA ALAM (GRAPALA) ‘SIMBIOSIS DALAM ARSITEKTUR, KISHO KUROKAWA’ Wuaten, Leonardy V.; Siregar, Frits O. P.; Takumansang, Esli D.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 No.2 November 2014
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan yang berhubungan dengan alam terlebih khusus Pendakian dan Penyelaman akhir-akhir ini nampaknya bukan lagi merupakan suatu kegiatan yang langka, artinya tidak lagi hanya dilakukan oleh orang tertentu yang menamakan diri sebagai kelompok Pencinta Alam, Penjelajah Alam dan semacamnya. Melainkan telah dilakukan oleh orang-orang dari kalangan umum. Dengan banyaknya komunitas- komunitas pecinta alam yang mencakup kegiatan pendakian & penyelaman yang berada khususnya di Sulawasi Utara maka dianggap perlu untuk menyediakan fasilitas yang dapat mewadahi penyediaan perlengkapan serta pengetahuan materi akan kegiatan pecinta alam yang selanjutnya di sebut Graha Pecinta Alam (GRAPALA). Graha Pecinta Alam hadir guna memberi solusi akan kemudahan informasi dan koordinasi antar setiap lapisan masyarakat yang ingin tahu akan kegiatan pecinta alam khususnya pendakian dan penyelaman. Dengan pendekatan tema Simbiosis dalam Arsitektur’ Kisho Kurokawa, sebagai upaya penyatuan beberapa fasilitas guna menambah kelengkapan akan kebutuhan yang diperlukan sebelum memulai kegiatan pendakian dan penyelaman. Kata kunci : Grapala, pendakian dan penyelaman, simbiosis
BALAI KOTA TAHUNA (Arsitektur Art Deco) Binilang, Artahsasta B. P.; Sela, Rieneke L. E.; Takumansang, Esli D.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No.1 Mei 2015
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam periode perkembangan ini, dipengaruhi juga oleh perubahan terhadap sistem administratif pemerintahan kota, yaitu dengan adanya Undang-undang desentralisasi (desentralisasiewet) yang awal mulanya dilaksanakan pada tahun 1905. Undang-undang ini pada prinsipnya ingin memberikan hak kuasa pada kota-kota yang telah di tentukan untuk pemerintah kotanya sendiri di bawah pimpinan seorang walikota. Maka dengan disahkan Undang-Undang desentralisasi,  Kepulauan Sangihe sudah bisa membangun suatu objek yang dapat menjadikan kota Tahuna lebih mandiri, dan objek yang sangat tepat yaitu Balai Kota Tahuna. Balai Kota Tahuna bertujuan untuk memperbaiki kegiatan pemerintahan sehingga akan mudah menyelesaikan segala kegiatan masyarakat serta bisa membuat masyarakat lebih mandiri. Proses perancangan yang digunakan adalah Art Deco yaitu Seni dan Dekorasi yang akan menampilkan suatu bentuk kesenian dari kota Tahuna Baik dalam lukisan, Ukiran, 0rnamen. Sehingga bisa menampilkan bentuk yang indah, dan sesuai gaya hidup masyarakat. Serta memiliki ruang luar dan ruang dalam yang berciri khas. Kata Kunci :  Art, Deco,  Balai,  Kota, Balai Kota
GRAHA JURNALISTIK EXPOSE MANADO (FLEKSIBILITAS DALAM ARSITEKTUR) Uniplaita, Andre E.; Rengkung, Joseph; Takumansang, Esli D.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 No.2 November 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Expose Manado sebagai media yang mewadahi karya foto para jurnalis Manado, yang didukung dengan kemajuan teknologi dan informasi, membuat majalah ini semakin berkembang. Namun perkembangan ini tidak didukung dengan fasilitas bangunan yang kompeten. Maka Graha Jurnalistik Expose Manado yang berfungsi sebagai tempat percetakan majalah, dan kantor jurnalis Manado, mampu mewadahi berbagai kegiatan jurnalis dalam peningkatan kualitas majalah Expose Manado lebih inovatif, serta mendukung kegiatan-kegiatan lain seperti, pameran foto, workshop, percetakan majalah dan lain sebagainya. Untuk mendukung rancangan objek maka tema Fleksibilitas dalam Arsitektur dipilih untuk diimplementasikan dalam rancangan karna dianggap mampu merepresentasikan fungsi objek dan dapat bekerja optimal mengikuti fungsi dan waktu. Fleksibilitas arsitektur sebagai konsep yang ditawarkan dirasa sesuai dengan kebutuhan bangunan saat ini. Sehingga sebuah desain dalam hal ini Graha Jurnalistik Expose Manado dapat berkesuaian dengan ruang tempat maupun waktu sesuai dengan penerapan konsep fleksibilitas dalam arsitektur. Metode rancangan yang dilakukan nantinya bersifat pragmatis dimana menghadirkan explorasi-explorasi bentuk mengikuti orientasi pada site perancangan yang berfungsi optimal untuk jurnalis dan percetakan majalah sebagai profil bangunan itu sendiri. Kata kunci: Expose Manado, Fleksibilitas Arsitektur, Jurnalistik.
KAJIAN PENEMPATAN FASILITAS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DALAM ASPEK SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TAKUMANSANG, ESLI D.
TEKNO Vol 8, No 54 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infrastruktur pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam dunia pendidikan diIndonesia. Ini sangat berpengaruh pada terlaksananya proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah. Karenainfrastruktur merupakan instrumen pendukung dalam pendidikan, maka perlu dilakukan suatu perencanaaninfrastruktur yang terintegrasi dengan baik pada suatu wilayah perencanaan. Dalam perencanaan Wilayah, sektorpendidikan juga mendapat perhatian yang penting dalam suatu penataan yang komprehensif dengan sektor yang lain.Namun apakah dalam penataannya infrastruktur pendidikan dapat memberikan pengaruh yang baik terhadappengembangan wilayah?, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya?. Untuk itulah perlu dilakukan suatu kajianpenempatan fasilitas pendidikan dasar dan menengah yang optimal, baik secara kuantitas maupun kualitasnya dalamaspek Sistem Informasi Geografis.
ANALISIS PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN PERTANIAN MENJADI LAHAN TERBANGUN TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN AIRMADIDI Woy, Tesalonika Miranda; Tungka, Aristotulus E.; Takumansang, Esli D.
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah Kabupaten Minahasa Utara, Kecamatan Airmadidi mengalami perkembangan yang relatif cepat bila di bandingkan dengan daerah-daerah sekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin berkurangnya lahan pertanian menjadi lahan terbangun Penyebab banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan pemanfaatan lahan pertanian menjadi lahan terbangun di Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara, dan menganalisis pengaruh perubahan pemanfaatan lahan pertanian menjadi lahan terbangun terhadap peluang usaha masyarakat di Kecamatan Airmadidi. Penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dan analisis spasial GIS (Geography Information System). Dari hasil analisis di dapatkan  penurunan lahan kering sebesar 460Ha, penurunan sawah sebesar 195Ha, Kenaikan luas lahan permukiman sebesar 335Ha, dan kenaikan luas lahan perdagangan dan jasa sebesar 17 Ha. Hasil pengaruh perubahan pemanfaatan lahan pertanian menjadi lahan terbangun terhadap peluang usaha masyarakat di Kecamatan Airmadidi 67% masyarakat sangat setuju, dan 33% masyarakat setuju. Faktor-faktor penyebab berkurangnya lahan pertanian adalah faktor internal, faktor eksternal, dan faktor kebijakan. Faktor eksternal adalah faktor-faktor dinamika pertumbuhan perkotaan, demografi, maupun ekonomi yang mendorong perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan terbangun di Kecamatan Airmadidi, faktor internal adalah kondisi sosial ekonomi rumah tangga pertanian penggunaan lahan yang mendorong lepasnya kepemilikan lahan, ataupun mengalihfungsikan lahannya, faktor kebijakan, yaitu aspek regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi lahan pertanian.Kata Kunci: Alih Fungsi Lahan, Pertanian, Peluang Usaha, Kecamatan Airmadidi
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA (STUDI KASUS : KECAMATAN RATAHAN) Missah, Rizkyanto Efraim; Sela, Rieneke L. E.; Takumansang, Esli D.
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lahan untuk permukiman perlu memperhatikan kondisi fisik lingkungan antara lain topografi, morfologi, kelerengan dan jenis tanah. Beragam kasus kerugian ataupun korban yang terjadi karena penyimpangan atau ketidaksesuaian penggunaan lahan yang menyalahi tingkat kemampuan lahannya. Keadaan tersebut menyebabkan perlunya analisis kesesuaian lahan permukiman untuk mengetahui kesesuaian lahan yang akan diperuntukan guna pengembangan permukiman. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji perkembangan lahan permukiman di Kecamatan Ratahan berdasarkan data citra dan analisis kesesuaian peruntukan lahan permukiman RTRW terhadap arahan kesesuaian lahan. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan metode analisis spasial skoring dan overlay dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perkembangan permukiman Kecamatan Ratahan tahun 2003-2019 sebesar 41,61 Ha. Hasil penelitian kesesuaian peruntukan lahan permukiman terhadap arahan kesesuaian lahan Kecamatan Ratahan terdapat kriteria sesuai (A) sebesar 127,43 ha atau 2,07%, kriteria sesuai (B) sebesar 2.421,84 ha atau 39,29%, kriteria tidak sesuai (A) sebesar 2,59 ha atau 0,04%, kriteria tidak sesuai (B) sebesar 3.611,62 ha atau 58,60%.Kata kunci: Kesesuaian Lahan, Permukiman, Rencana Tata Ruang Wilayah, SIG
Co-Authors Adrian Jacobus Aldwin F. Lompoliuw Alvin J. Tinangon Alvin J. Tinangon Andy M. Malik Aristotulus E. Tungka Aristotulus E. Tungka, Aristotulus E. Artahsasta B. P. Binilang, Artahsasta B. P. Bonde, Christiana P. Brawid Sutrisno, Brawid Buangsampuhi, Ria Ch. Tarore, Raymond Christanty Srirejeki Christhalia D. P. Pilat Christiana P. Bonde Christie G. Tooy Christofel Jacob Claudia S. Punuh Cynthia E. V. Wuisang Da Costa, Alarico David Singal Deofishart Ch. Waleleng Desriyati H. Folasimo Djalil, Soepratman Abd Duwila, Rifandi Dwight M. Rondonuwu Eko Soegiarto, Eko Faizah Mastutie Febrian Rumambi Fela Warouw Fella Warouw Ferdinand Sagisolo Firstnoel N. Wowor Fransisca J. Bawembang Frits O. P. Siregar Frits O. P. Siregar Hendriek H. Karongkong Imanuel H. A. Kawahe Indradjaja Makainas Ingerid L. Moniaga Jefrey I. Kindangen Johannes Van Rate Johansen C. Mandey Joseph Rengkung Joseph Rengkung Judy O. Waani Jufri H. Rompas Julianus A. R. Sondakh Julianus A. R. Sondakh Julianus A.R. Sondakh Juneyver Lemeng Juningsih T. A. Karaeng Kandouw, Sheren Gloria Kasawuri Y. A. L. F Wuritimur Kerin M. Karisoh Lakat, Ricky M. S. Laras Pitaloka, Dyah Leidy M. Rompas Leon S. P. Kondoy Leonardy V. Wuaten Linda Tondobala Linda Tondobala Longaris, Sendy Loudy M.B. Kalalo Lucy J. Wagey Manorek, Heski Maulana S. Sumaryono Meytti Y. Sabarofek Missah, Rizkyanto Efraim Monica C. K. Tanod Nissia E.M. Kaunang Octavianus Hendrik Alexander Rogi Orlando R. Rombon Oscar V. Tatengkeng Patrycia A. J. Sandil Peggy Egam Pialandang, Vilia G. S. Pierre H. Gosal Pingkan P. Egam Rahmat Qadri Adipu Raymond Ch. Tarore Raymond Ch. Tarore Reksy Ch. Sambuaga Rendi W. Trajuman Ricky M. S. Lakat Ricky S. M. Lakat Rieneke L. E. Sela Rikha C. Sinampu Ririn E. V. Sembiring Roosje J. Poluan Rumambi, Febrian Rumengan, Michael Rinaldi Clipper Runita Rasyid Sonny Tilaar Steven Lintong Stevi Buloglabna Surijadi Supardjo Surijadi Supardjo Suryono Sutrisni Napu, Sutrisni Umamit, Praditia Supanji Uniplaita, Andre E. Watuseke M. Meylita Windy Mononimbar Woy, Tesalonika Miranda Yakobus Sumallea, Yakobus Yosua Tangkere Zefanya Saerang