Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Tekanan Suhu dan Penambahan Suplemen Metal Ion pada Fermentasi Etanol oleh Zymomonas mobilis Sakunda Anggarini; Maimunah Hindun Pulungan; Wignyanto Wignyanto; Nur Hidayat; Irnia Nurika; Azimmatul Ihwah
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.442 KB) | DOI: 10.21776/ub.industria.2016.005.03.2

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh suhu fermentasi dan penambahan suplemen metal ion terhadap pertumbuhan Z.mobilis serta mengukur kemampuannya dalam menghasilkan etanol. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor, yaitu suhu fermentasi (30, 34, dan 38 °C) dan penambahan ion logam dari senyawa garam (Kalium dikromat, Magnesium klorida, dan Asam borat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu saat fermentasi dan penambahan suplemen ion logam memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan sel, total gula reduksi, dan kadar etanol. Pertumbuhan sel tertinggi sebesar 0,753 NTU dengan penambahan kalium dikromat pada suhu fermentasi 38 °C. Total gula reduksi terendah sebesar 789,97 mg/ml dengan penambahan Asam borat pada suhu fermentasi 34 °C. Kadar etanol tertinggi sebesar 2,234% dengan penambahan kalim dikromat pada suhu fermentasi 34 °C.Kata kunci: gula reduksi, ion logam, kadar etanol, tekanan suhu tinggi, Zymomonas mobilis AbstractThis study was aimed to find out the effect of fermentation temperature and metal ion supplement addition towards the growth of Z.mobilis as well as to measure its capability in producing ethanol. This research was conducted by using the randomized block design with two factors namely fermentation temperature (30,34,38 oC) and metal ion supplement addition of Potassium dichromate, Magnesium chloride and Boric acid. The result showed that temperature stress and metal ion supplement addition had significant influence on cell growth, total reducing sugar, and the amount of ethanol production. The highest cell growth was 0,753 NTU with Potassium dichromate addition at fermentation temperature of 38 oC. the lowest total reducing sugar was 789.97 mg/ml with Boric acid addition at fermentation temperature of 34 oC. the highest ethanol production was 2.234% with Potassium dichromate addition at fermentation temperature of 34 oC.Keywords: reduction sugar, metals ion, amount of ethanol, temperature stress, Zymomonas mobilis
Pewarna Alami Daun Sirsak (Annona muricata L.) untuk Kain Mori Primissima (Kajian: Jenis dan Konsentrasi Fiksasi) Selvi Dwi Anzani; Maimunah Hindun Pulungan; Wignyanto Wignyanto; Saundra Rosallina Lutfi
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.72 KB) | DOI: 10.21776/ub.industria.2016.005.03.3

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan menentukan konsentrasi fiksator jenis bahan fiksasi yang berbeda terhadap hasil kualitas kain mori primissima pewarna alami daun sirsak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Tersarang dua faktor. Faktor utamanya adalah jenis bahan fiksasi kapur tohor dan tawas, sedangkan faktor yang tersarang adalah konsentrasi bahan fiksasi 10%, 15%, dan 20%. Dilakukan uji organoleptik (warna dan tingkat kehalusan) dan uji fisik (intensitas warna, uji ketahanan luntur warna). Data uji organoleptik menggunakan uji Friedman, data intensitas warna dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan kepercayaan (α=0,05) jika terdapat beda tidak nyata, dan data ketahanan luntur warna dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik fiksator tawas pada konsentrasi 10% diperoleh nilai warna 3,93 (menyukai), tingkat kehalusan 3,83 (menyukai), nilai intensitas warna merah 14,47, nilai intensitas warna kuning 14,03, nilai kecerahan 55,4, gosokan kering dan gosokan basah 4 (baik), perubahan warna 3 (cukup baik), dan skala penodaan 4 (baik). Perlakuan terbaik fiksator kapur tohor pada konsentrasi 20% diperoleh nilai warna 3,97 (menyukai), tingkat kehalusan 4 (menyukai), nilai intensitas warna merah 18,8, nilai intensitas warna kuning 18,87, nilai kecerahan 51,1, gosokan kering 3 (cukup baik), dan gosokan basah 2 (agak baik), perubahan warna 2 (agak baik), skala penodaan 3-4 (cukup baik).Kata kunci: Daun sirsak, fiksasi, pewarna alami AbstractThis research aims to determine concentration of fixator from different material fixation types to quality primissima results soursop leaves natural dyes. Research using Random Design Nested by two factors. The first factor is type of material fixation unlike lime and alum, the nested factor is concentration of fixation 10%, 15% and 20%. The parameters to test is organoleptics test (color and smoothness) and physic test (color intensity and color fastness test). Organoleptics data results using Friedman test, intensity data with ANOVA and if  there is no real difference continue with BNT (the smallest Real Difference) trust (α = 0.05), fastness color data with analyzed descriptively. The analysis showed best concentration of alum is 10% obtained value on color 3.93, smoothness 3.83, redness value 14.47, yellowness value 14.03, brightness value 55.4, dry rub and rub 4, color change 3 and scale desecration 4. The best concentration in unlike lime is 20% obtained value on color 3.97, smoothness 4, redness value 18.8, yellowness value 18.87, brightness value 51.1, dry rub 3, wet rub 2, color change 2 and scale desecration 3-4.Keywords: Fixation, natural dyes, soursop leaf