Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH SUDUT PITCH PADA BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE DARRIEUS-H NACA 3412 Fina Andika Frida Astuti
Jurnal Teknik Mesin Vol 2 No 2 (2019): Vol. 2 NO. 2 (2019) Jurnal Teknik Mesin
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.642 KB) | DOI: 10.32511/jtm.v2i2.616

Abstract

Bagian Energi angin merupakan energi terbaharukan yang pemanfaatannya masih belum dikembangkan secara maksimal. Pemanfaatan turbin angin, energi angin dirubah menjadi energi mekanik dan untuk menghasilkan listrik melalui generator. Turbin angin selain ramah lingkungan, murah, mudah dioperasikan dan mudah untuk dilakukan pemeliharaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sudut pitch terhadap kinerja untuk tipe turbin angin sumbu vertikal darrieus H dengan profil NACA 3412. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan sudut pitch,jumlah sudu dan kecepatan angin yang divariasikan. Sudut pitch yang diberikan adalah -200 , -100, 00, 100,200,300 . Kecepan angin yang diberikan adalah 3,0 m/s, 3,5 m/s,, dan 3,9 m/s. Jumlah sudu yang diugunakan adalah 2 unit, 3 unit dan 4 unit. Kinerja turbin angin dilihat dari daya listrik yang dihasilkan (W). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudut pitch pada semua kecepatan angin mempunyai pengaruh terhadap daya listrik yang dihasilkan turbin angin. Daya listrik tertinggi terdapat pada sudut pitch 00 (4,7 W) pada kecepatan angin 3,5 m/s . Daya berangsur angsur kecil dengan bertambahnya sudut pitch baik sudut pitch negatif maupun sudut pitch positif pada semua kecepatan angin. Pada semua unit sudu, variasi sudut pitch memberikan pengaruh terhadap daya listrik yang dihasilkan. Pada sudut pitch 00 daya listrik yang dihasilkan adalah paling besar. Pada sudu 2 unit sebesar 4,7 W, pada sudu 3 unit sebesar 5 W dan pada sudu 4 Unit sebesar 5 W. Dengan bertambahnya sudut pitch daya listrik akan semakin menurun. Daya listrik terkecil terjadi pada sudut pitch -200 dengan jumlah sudu 2 unit yaitu sebesar 3 Watt ini berisi intisari (abstrak) dari penelitian anda, Semua informasi tentang persyaratan dan format ada dalam template ini. Bacalah secara teliti dan mohon diperhatikan jangan mengubah format. Agar sama dengan format ini, Anda kami sarankan untuk melakukan copy bagain per bagian dari jurnal yang sudah anda siapkan dan menempelkan/paste pada bagian template yang sesuai. Maksimum abstrak adalah 150 kata, dan maksimum halaman untuk setiap jurnal adalah lima belas (15). Kata kunci: turbin angin, darieus-h, sumbu vertikal
Analisis Performa Turbin Angin Darrieus-H Naca 3412 Dengan Variasi Kecepatan Angin Dan Panjang Chord Arif Rochman Fachrudin; Fina Andika Frida Astuti
POROS TEKNIK Vol. 13 No. 2 (2021)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v13i2.1157

Abstract

Energi listrik di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, namun kapasitas terpasangnya masih kecil karena belum tergarap dengan baik. Salah satu sumber energi terbarukan adalah energi angin yang dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin dan pembangkit listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh panjang chord dan kecepatan angin terhadap daya turbin yang dibangkitkan oleh turbin Angin Sumbu Vertikal Darrieus-H Naca 3412. Variasi kecepatan angin yang digunakan adalah 3.4 m / s; 3,6 m / dtk; 4,0 m / dtk; 4,4 m / s dan 4,6 m / s dan variasi panjang chord 100 mm, 130 mm, 150 mm, 170 mm dan 200 mm. Hasil dari penelitian ini adalah semakin panjang chord maka daya turbin semakin besar dan semakin besar kecepatan angin maka daya turbin yang dihasilkan akan semakin besar. Daya turbin terbesar terjadi pada panjang chord terbesar yaitu 200 mm dan pada kecepatan angin terbesar 4,5 m/s yaitu 37,559 Watt.
PENGARUH PANJANG KONDENSOR TERHADAP KINERJA TERMAL THERMOSYPHON Fina Andika Frida Astuti; Arif Rochman Fachrudin
INFO-TEKNIK Vol 20, No 2 (2019): INFOTEKNIK VOL. 20 NO. 1 DESEMBER 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v20i2.7714

Abstract

Cooling is an important activity in maintaining a large temperature of a component, both mechanical components and electronic components. Component temperature which is maintained from overheating will avoid damage. The cooling process is carried out by moving the heat produced by a component through a heat exchanger. One effective heat exchanger is Thermosyphon. This tool is able to move a number of heat through a very small surface area. Thermosyphon is a pipe that contains a working fluid, consisting of three parts, namely the evaporator section, the adiabatic section and the condenser section. The evaporator has the function of absorbing heat from the heat source and heat is released in the condenser. The process of heat absorption and release of heat is carried out by the working fluid in the pipe, when the fluid is in the heated evaporator it will evaporate towards the condenser the heat is released. The fluid which is finally from the condenser returns to the evaporator. This study aims to determine the thermal performance of the thermosyphon as a heat exchanger with condenser length variations. Thermosyphon is designed with a condenser length variation of 44 cm, 66 cm, 88 cm, 110 cm and 132 cm running with variation temperature. The results showed that, the highest thermal resistance at the shortest condenser length at 400C (140C / W) and the lowest at the longest condenser length at 1200C (10C / W). At all temperatures, all variations in the length of the condenser will increase the output power and heat flux. At the same condenser length, the higher the temperature, the greater the heat flux and output power. The process of this experiment is most effective at the length of the condenser 1.25 (132 cm) from the length of the evaporator length, because after that the value of thermal resistance and output power will experience a permanent tendency.
PELATIHAN PENGELASAN SMAW BAGI KARANG TARUNA KELURAHAN TEMAS KECAMATAN BATU KOTA BATU Arif Rochman Fachrudin; Fina Andika Frida Astuti; Mira Esculenta Martawati; Ahmad Hanif
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.912 KB) | DOI: 10.46306/jabb.v2i1.56

Abstract

Perguruan Tinggi mempunyai peran penting dalam Tri Darma, yaitu ikut dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara sencara nyata di masyarakat. Salah satu langkahnya adalah menjadikan manusia bukan lagi menjadi obyek pembangunan tetapi menjadi subyek pembangunan. Sebagai subyek pembangunan tentunya diperlukan kemampuan dan kecakapan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemanfaatan teknologi pengelasan telah berkembang dan banyak digunakan  dan dimanfaatkan ditengah masyarakat luas, baik untuk skala industri rumah tangga maupun untuk perbaikan perbaikan peralatan dirumah. Salah satu metode pengelasan adalah pengelasan SMAW, yaitu pengelasan dengan menggunakan busur listrik.Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan secara umum remaja karang taruna kelurahan Temas Kecamatan Batu kota Batu, menambah ketrampilan kusus berupa pengelasan SMAW dan memberikan dorongan dan bantuan sehingga karang taruna kampung teh mampu mengadakan peralatan las.Manfaat dari kegiatan ini adalah  memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan dalam pengelasan SMAW sehingga bisa digunakan untuk pengembangan pribadi maupun manfaat secara sosial
ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN Fina Andika Frida Astuti
SENTIA 2016 Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : SENTIA 2016

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.563 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi Exercise Book. Sampai saat ini perusahaan belum mampu memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Data historis tahun 2015 menunjukan mesin Trimming yang berfungsi memotong lembaran buku dalam bentuk plano menjadi buku sesuai dimensi yang ditentukan mempunyai nilai downtime terbesar yaitu sebesar 58,26 jam . Tingginya nilai downtime disebabkan perusahaan belum memiliki kegiatan perawatan yang terjadwal untuk setiap komponen sehingga mesin sering berhenti tiba – tiba ketika beroperasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan perencanaan interval perawatan untuk komponen kritis mesin Trimming. Dari analisis komponen kritis ditemukan 2 komponen kritis yang paling berpengaruh yaitu komponen Trimmer Top dan Bearing. Dari hasil perhitungan Time to Failure (TTF) dan Time to Repair (TTR) komponen kritis digunakan untuk menentuan distribusi kerusakan dan nilai parameter untuk menghitung nilai MTTF dan MTTR. Interval perawatan untuk komponen kritis Trimmer Top adalah 13 hari sedangkan untuk komponen kritis bearing adalah 99 hari. Perhitungan biaya perawatan dari 2 komponen kritis dapat menghemat 9,29 % dari biaya tahun sebelumnya dan produktivitas mengalami peningkatan 8,48%.
PELATIHAN PENGELASAN SMAW BAGI REMAJA KARANG TARUNA KELURAHAN TEMAS RT 5 / RW 7 KECAMATAN BATU KOTA BATU Arif Rochman Fachrudin; Fina Andika Frida Astuti; Mira Esculenta Martawati; Ahmad Hanif
Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jppkm.v8i1.58

Abstract

Dalam Tri Darma Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi mempunyai peran yang sangat penting, yaitu salah satunya adalah ikut dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara sencara nyata di masyarakat. Salah satu langkahnya adalah menjadikan manusia bukan lagi menjadi obyek pembangunan tetapi menjadi subyek pembangunan. Sebagai subyek pembangunan tentunya diperlukan kemampuan dan kecakapan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.Pemanfaatan teknologi pengelasan telah berkembang dan banyak digunakan dan dimanfaatkan ditengah masyarakat luas, baik untuk skala industri rumah tangga maupun untuk perbaikan perbaikan peralatan dirumah. Salah satu metode pengelasan adalah pengelasan SMAW, yaitu pengelasan dengan menggunakan busur listrik.Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan secara umum remaja karang taruna kampung teh kelurahan Temas Kecamatan Batu kota Batu, menambah ketrampilan kusus berupa pengelasan SMAW dan memberikan dorongan dan bantuan sehingga karang taruna kampung teh mampu mengadakan peralatan las.Manfaat dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan melatih ketrampilan dalam pengelasan SMAW sehingga bisa digunakan untuk pengembangan pribadi maupun manfaat secara sosial.
OPTIMASI TURBIN AIR CROSSFLOW DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI Fina Andika Frida Astuti; Arif Rochman Fachudin
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 22 No 01 (2022): Jurnal INTEKNA, Volume 22, No. 1, Mei 2022: 01 - 75
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan energi saat ini adalah sangat besar, sedangkan penggunaan energi yang sebagian besar menggunakan  minyak bumi dan batu bara, tidak diimbangi dengan kesediaan sumber energinya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang energi alternatif dalam rangka penyediaan ketahanan energi kedepan. Salah satu alternatif energi adalah energi air, yaitu menggunakan turbin air. Pada penelitian sebelumnya, turbin air crossflow memberikan peningkatan kinerja menghasilkan daya listrik yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum parameter desain terhadap daya listrik pada desain turbin air crossflow. Metodologi Taguchi digunakan sebagai metode optimasi. Jumlah sudu, sudut sudu dan  debit air ditetapkan sebagai parameter desain. Daya listrik yang dihasilkan  diamati sebagai kriteria desain.  Hasil dari analisis metode taguchi dalam penelitian ini adalah, desain yang optimum dari turbin air yaitu pada sudu dengan jumlah 10 sudu, sudut sudu 1000   dan debit pada 0,005 m3/s
Pelatihan Pengecatan Spray Gun Bagi Remaja Karang Taruna Temas Kota Batu Mira Esculenta Martawati; Arif Rochman Fachrudin; Fina Andika Frida Astuti; Ahmad Hanif; Agus Dani
Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jppkm.v9i1.118

Abstract

Karang Taruna Kelurahan Temas Kota Batu beranggotakan beberapa pemuda yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Permasalahan yang dihadapi Karang Taruna ini adalah banyak para pemuda Karang Taruna yang belum bekerja dan korban PHK akibat pandemi. Melihat hal tersebut, diperlukan kegiatan positif dalam rangka mengembangkan kemampuan pengetahuan maupun ketrampilan remaja karang taruna dalam rangka peningkatan kewirausahaan. Salah satu kegiatan yang dilakukan sebagai solusi permasalahan adalah pelatihan pengecatan rak bunga dengan menggunakan spray gun. Pengecatan dengan menggunakan spray gun adalah merupakan metode pengecatan yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu kompresor udara bertekanan. Metode pengecatan ini memberikan hasil yang lebih bagus dibandingkan dengan hasil pengecatan menggunakan kuas. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja karang taruna secara umum, menambah ketrampilan khusus berupa pengecatan rak bunga, meningkatkan kewirausahaan dan memberikan dorongan serta bantuan sehingga karang taruna mampu melakukan pengecatan rak bunga dengan kualitas yang lebih baik. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pada bidang pengecatan yang dapat digunakan sebagai peningkatan ketrampilan berwirausaha dan dapat digunakan pada kegiatan bermasyarakat serta untuk kegiatan individu.
Pengaruh Kecepatan Fluida Dan Temperatur Tube In Terhadap Kinerja Heat Exchanger Tipe Shell And Helical Tube Fina Andika Frida Astuti; Arif Rochman Fachrudin
POROS TEKNIK Vol 15 No 1 (2023)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v15i1.1912

Abstract

Shell and Helical Tube Exchanger merupakan salah satu alat penukar kalor dengan memanfaatkan 2 pipa yaitu pipa bagian luar dan pipa bagian dalam (Helical tube). Fluida panas mengalir pada bagian dalam, dan fluida pendingin mengalir berlawanan arah pada pipa bagian luar (Shell), sehingga terjadi proses pendingin fluida panas yang mengalir di pipa bagian dalam, yaitu panas dari fluida panas dipindahkan ke fluida dingin yang mengalir. Proses ini berjalan terus menerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja shell and helical tube heat exchanger dengan variasi kecepatan fluida dan temperatur tube in. Temperatur fluida yang masuk (tube in) divariasi sebesar: 80 0 C,100 0C, 120 0 C dengan kecepatan fluida: 5 m/s, 10  m/s dan 15 m/s. Hasil dari penelitian ini adalah semakin kecil kecepatan fluida yang mengalir pada tube, dan  semakin tinggi temperatur fluida pada tube in maka heat exchanger mempunyai nilai kinerja yang semakin baik, yaitu didapatkan LMTD dan nilai efektivitas yang semakin tinggi.