Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Tindak Tutur Direktif Tokoh protagonis dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan Muhammad Sidiq; Ngusman Abdul Manaf
Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.74 KB) | DOI: 10.30651/lf.v4i1.3882

Abstract

 ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik  tindak tutur direktif tokoh protagonis. Tindak tutur direktif yang digunakan adalah tindak tutur memohon. Objek penelitian ini adalah novel Cantik Itu Luka  karya Eka Kurniawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tata cara pengumpulan data adalah membaca karya sastra dan mengerti adanya masalah yang ada dalam karya sastra itu sendiri, mengidentifikasi masalah, menentukan alat untuk mengupas fokus penelitian seperti menentukan pendapat ahli yang dianggap cocok untuk memecahkan masalah, inventarisasi, membuat simpulan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif untuk mendeskripsikan data yang menjadi objek kajian dan dikutip secara langsung. Hasil penelitian menyatakan terdapat tujuh tintak tutur direktif memohon yang dituturkan oleh beberapa tokoh seperti Dewi Ayu, Salim, dan Adinda  yang memiliki watak protagonis. Dari tuturan memohon watak tokoh protagonis tergambar sangat jelas. Dan dikaitkan dengan konteks mereka bertutur. Kata kunci : Protagonis, tindak tutur direktif. kesantunan berbahasa
PEMOSISIAN AKTOR DALAM KASUS DANA BANTUAN COVID-19 OLEH PEMERINTAH DENGAN STRATEGI EKSKLUSI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (Actor Positioning In The Case Of Covid-19 Assistance Funf By Government With Exclusion Stategies On Padang Ekspres) Muhammad Sidiq
SALINGKA Vol 18, No 1 (2021): SALINGKA, Edisi Juni 2021
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v18i1.555

Abstract

Fokus penelitian ini adalah pemosisian aktor dalam kasus dana bantuan oleh pemerintah dengan strategi wacana eksklusi pada surat kabar Padang Ekspres menggunakan bentuk pasivasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks dan bahasa, yakni analisis isi (content analysis). Analisis isi adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Metode ini menekankan pada peneliti untuk melihat isi kebenaran isi teks secara kualitatif,  bagaimana peneliti memaknai isi teks dan memaknai isi interaksi simbolis yang terjadi dalam teks tersebut. Berdasarkan penganalisisan dan pembahasan dari berita bantuan dana Covid-19 terkait dengan pemerintah  pada Padang Ekspres, ditemukan  pelaku pemerintah dapat dikeluarkan dari teks. Pengeluaran (eksklusi) dilakukan dengan strategi pasivasi, Dari hasil penelitian, ada tiga tujuan redaksi menggunakan perhatian eksklusi dari pemberitaan tersebut. Pertama, untuk menyembunyikan atau menghilangkan pelaku dari pemberitaan. Kedua, untuk meringankan kesalahan pelaku dengan pemasifan kalimat. Ketiga, penggantian subjek dengan pemakaian anak kalimat untuk memberikan keterangan.Kata kunci: pemosisian aktor, eksklusi pasivasi Padang Ekspres  AbstractThe focus of this research is the positioning of actors in the case of government grants with an exclusion discourse strategy in Padang Ekspres newspaper using a form of passivity. This study uses text and language analysis methods, namely content analysis. Content analysis is a research technique for making replicable inferences and validating data with due regard to the context. This method emphasizes the researcher to see the truth of the text qualitatively, how the researcher interprets the content of the text and interprets the content of the symbolic interactions that occur in the text. Based on the analysis and discussion of the news of Covid-19 funding related to the government in Padang Ekspres, it was found that government actors could be excluded from the text. Expenditures (exclusion) were carried out with a passivation strategy. From the results of the study, It was found that there were there purposes using exclusionary attention from the news First, to hide or eliminate the perpetrator from the news. Second, to alleviate the offender’s mistakes by inserting sentences. Third, replacing the subject with the use of clauses to provide information.Keywords: positioning of actors, exclusion of passivation, Padang Ekspres