Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Phytochemical Assay and Antiplatelet Activity of Fractions of Velvet Bean Seeds (Mucuna pruriens L.) WAHYU WIDOWATI; HANA RATNAWATI; UDJU DJUNAEDI RUSDI; WAHYU WINARNO; VICTOR IMMANUEL
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 17 No. 2 (2010): June 2010
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.207 KB) | DOI: 10.4308/hjb.17.2.85

Abstract

Platelet aggregation is an important factor contributing to the formation of thrombus due to an uncontrolled blood clotting. An antiplatelet agent is a compound which decreases platelet aggregation and inhibits thrombus formation. The objectives of this study were to determine the class of compound employing phytochemical assay and to determine the in vitro antiplatelet activity of four fraction, namely hexane, ethyl acetate, butanol, and water fractions of velvet bean seeds (Mucuna pruriens L.) using epinephrine (EPN) as agonist of platelet aggregation. The antiplatelet activities were tested in human platelet rich plasma with hyperaggregation. To determine the activities, EPN was arranged at 4 level of concentrations  (300, 150, 75, and 30 μM), and antiplatelet agents were at 500 µg/ml. The results indicated that ethyl acetate, butanol and water fraction contained high flavonoids and moderate phenols. The water, butanol and ethyl acetate fractions of velvet bean seeds exhibited potential inhibition of EPN-induced platelet aggregation at all concentrations. The strongest antiplatelet agent was water fraction and had the same antiplatelet activity as aspirin at level 150, 75, and 30 μM of EPN. Butanol fraction had the same antiplatelet activity as aspirin at the lowest EPN (30 μM).
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pemberian Naungan dan Pupuk Kieserite di Dataran Medium Dedi Purnomo; FNU Damanhuri; Wahyu Winarno
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 2 No 1 (2018): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v2i1.72

Abstract

Pengembangan budidaya kentang perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi nasional, salah satu langkahnya yaitu dengan mengembangkan kentang di dataran medium 300 sampai 700 m dpl. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi budidaya kentang pada dataran medium melalui pengaplikasian pupuk kieserite (Mg) dan naungan. Pelaksanaan penelitian di mulai dari bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Desember 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu pupuk kieserite terdiri dari lima taraf : 0 kg/ha, 50 kg/ha, 100 kg/ha, 150 kg/ha, dan 200 kg/ha. Faktor kedua yaitu naungan dengan kerapatan 60% dan tanpa naungan. Hasil analisis data menunjukkan penggunaan naungan dengan kerapatan 60% berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman umur 14 HST, 28 HST, dan 42 HST, luas daun 42 HST, serta berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah umbi persampel, berat umbi persampel dan tidak berpengaruh nyata pada jumlah cabang tanaman. Perlakuan pupuk kieserite (Mg) memberikan pengaruh nyata pada jumlah cabang tanaman umur 42 HST, tetapi tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 14 HST, 28 HST, dan 42 HST, luas daun 42 HST, jumlah umbi persampel, berat umbi persampel. Interaksi antara naungan dan pupuk kieserite (Mg) tidak  memberikan pengaruh nyata pada tinggi tanaman, luas daun, jumlah cabang, jumlah umbi, dan berat umbi, hal ini diduga karena kurang sesuainya dosis dan intensitas pemberian pupuk kieserite (Mg) yang di aplikasikan.