Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kuliner Halal dan Higenis Menurut Islam Husnul Amin; Ahmad Arifai
SALIHA: Jurnal Pendidikan & Agama Islam Vol. 3 No. 2 (2020): SALIHA : Jurnal Pendidikan dan Agama Islam
Publisher : STAI Terpadu Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.311 KB) | DOI: 10.54396/saliha.v3i2.84

Abstract

Al-Qur'an is a revelation of God revealed to the Prophet, In the Koran itself, certainly not a few verses of the Koran that talk about various things, including about food. To be able to understand the meaning of the concept of food in the Koran and Hadith is to collect all texts and analyze them. The attention of the Koran and the traditions of hygiene and cleanliness is not only with ablution and bathing alone. However, both are very concerned about other hygiene needed by humans. Food, clean water are important things that support human health. Most people are attacked by diseases due to consuming unhygienic snacks due to the mixing of food with street dust so as to grow bacteria.
EVALUASI INTERNALISASI NILAI-NILAI QURAN PADA KURIKULUM KAMPUS MERDEKA-MERDEKA BELAJAR PADA IAIQ INDRALAYA OGAN ILIR Muyassaroh; Ahmad Arifai; Mutafiyanti
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 1 No. 12: Mei 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.426 KB)

Abstract

Kajian dalam penelitian ini mengangkat permasalahan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MB-KM) di IAIQ tentang kurikulum berbasis al-Quran yang menjadi pertimbangannya, didalamnya ada prinsip-prinsip pengembangan kebebasan untuk memilih kompetensi dan mata kuliah sesuai dengan minat mahasiswa. Dari sekian banyakk kajian yang ada mengenai kurikulum MB-KM yang menjadikan al-Quran sebagai basis kurikulumnya. Kajian ini secara spesifik membahas upaya IAIQ untuk menginternalisasi nilai-nilai al-Quran dalam pengembangan kurikulumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif interpretative. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MBKM di IAIQ telah di susun dengan rancangan yang memiliki ide-ide yang tidak terlepas dari basisnya yaitu basis al-Quran. Hal ini bisa dilihat dengan memperhatikan beragam kebijakan dalam kurikulum dalam setiap program studi baik dalam format, struktur kurikulum, sebaran mata kuliah serta alokasi sks pada setiap semester.
Zakat Produktif Dalam Tinjaun Hukum Islam M. Saiyid Mahadhir; Ahmad Arifai
ADL ISLAMIC ECONOMIC : Jurnal Kajian Ekonomi Islam Vol 2 No 2 (2021): Adl Islamic Economic: Jurnal Kajian Ekonomi Islam - November 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Al-Furqon Prabumulih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.968 KB) | DOI: 10.56644/adl.v2i2.29

Abstract

Secara konsensus kewajiban berzakat itu tidak bisa diragukan lagi, diberikan oleh muzakkai kepada mustahik yang terdiri dari 8 golongan (ashnaf), dengan tujuan untuk memenuhi hajat pokok dan meningkatkan starata ekonomi mustahik. Untuk itulah belakangan ini banyak inovasi menuju pendistribusian zakat bersifat produktif dan tidak hanya sebatas konsumtif. Namun inovasi ini perlu mendapatkan penjelasan secara normatif agar apa yang diinovasikan tidak melanggar batasan-batasan hukum Islam yang dikhawatirkan malah akan membuat ibadah zakat ini menjadi tidak sah. Penelitain ini bersifat kualitatif, dengan memakai data primer lewat buku-buku fikih zakat dan dipadukan dengan data sekunder berupa buku, artikel yang mendukung tema penelitian ini. Aktivitas analisis data dilakukan dalam tiga tahapan: reduksi, penyajian dan penyimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pendistribusian zakat secara produktif diperbolehkan secara hukum dengan maksud untuk meningkatkan kehidupan ekonomi para mustahik.
PROBLEMATIKA DAN LAYANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING Ahmad Arifai
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 1 عدد 1 (2016): Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah - Juni 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v1i1.1

Abstract

Guru adalah seorang yang melaksanakan bimbingan artinya seorang guru hendaknya melaksanakan binaan terhadap anak didiknya secara berkesinambungan, menjalin kerja sama antara guru bimbingan dan konseling dengan guru-guru yang lainnya seperti guru bidang studi, wali kelas, wakasis, TU (tata usaha), kepala sekolah. Adapun tujuan bimbingan dan konseling salah satunya layanan orientasi adalah layanan yang dilakukan unuk memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. Layanan informasi bersamaan dengan layanan orientasi bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Namun layanan guru bimbingan dan konseling dalam prosesnya masih banyak terdapat masalah-masalah dalam penerapannya seperti guru bimbingan dan konseling hanya pelengkap kegiatan, guru bimbingan dan konseling adalah “polisi sekolah”, bimbingan dan konseling hanya dilakukan pada siswa tertentu saja.
OPTIMALISASI PENERAPAN KURIKULUM 2013 Ahmad Arifai
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 2 عدد 1 (2017): Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah - Juni 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v2i1.13

Abstract

Berhasil tidaknya suatu pendidikan, mampu tidaknya seorang peserta didik dan pendidik dalammenyerap dan memberikan pengajaran, dan sukses tidaknya suatu tujuan pendidikan itu dicapaitentu akan sangat berpulang kepada kurikulum. Bila kurikulumnya didesain dengan teratur menurutsistem dan benar serta lengkap dengan segala kebutuhan pengembangan dan pembelajaran pesertadidik untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupannya, tentu hasil pendidikan itupun akanmampu mewujudkan harapan, tapi bila tidak, kegagalan demi kegalan akan terus membayangi duniapendidikan. Dalam menerapkan kurikulum 2013 yang masih dikatakan baru, karena semua pihakpengajar atau pendidik harus pintar-pintar melakukan pembaharuan baik itu dari skill pendidik itusendiri maupun dari peserta didiknya. Untuk memberikan hasil yang diinginkan dalam kurikulum2013 setidaknya ada upaya yang dilakukan oleh guru.Upaya ini merupakan suatu usaha untuk menghasilkan kurikulum yang diterapkan secara maksimal.Dalam upaya yang dilakukan dapat dikatagorikan menjadi dua yaitu usaha yang ditujukan untukpeningkatan kualitas pendidikan dan untuk meningkatkan kualitas peserta didik. Adapun usaha yangdi tujukan untuk mengoptimalisasikan pendidik adalah: 1) Meningkatkan mutu guru dengan caramemberikan pelatihan-pelatihan khusus tentang pendidikan. 2) Menyediakan sarana dan prasaranayang memadai, guna tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal. 3) Musyawarah setiap gurumata pelajaran. 4) Kepala sekolah dan guru bisa menerapkan dan Membudayakan penerapankurikulum baru dalam meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah tersebut. 5) Memberikansertifikasi bagi guru berprestasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Ahmad Arifai
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 3 عدد 1 (2018): Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah - Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v3i1.21

Abstract

Faktor terpenting dari seorang guru adalah kepribadiannya. Karena dengan kepribadian itulahseorang guru bisa menjadi seorang pendidik dan pembina bagi anak didiknya atau bahkan malahsebaliknya akan menjadi seorang perusak dan penghancur bagi masa depan anak didiknya.Kepribadian menjadi unsur yang turut menentukan keakraban guru dengan para peserta didiknya.Sebab, kepribadian inilah yang akan tercermin dalam sikap dan perkataan ketika membina danmembimbing anak-anak didiknya.Pendidikan yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran di sekolah dan masyarakatmemerlukan kompetensi dalam arti luas yaitu standar kemampuan yang diperlukan untukmenggambarkan kualifikasi seseorang baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam melaksanakantugasnya. Kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak,sulit dilihat dan tidak bisa diketahui secaranyata, yang dapat diketahui hanyalah penampilan dari segiluarnya saja misalnya : dalamtindakannya, ucapannya, cara bergaul,berpakaian dan menghadapi persoalan atau masalah baik yangringanatau yang berat. Kepribadian bukanlah sesuatu yang dapat dikenakan ataupun ditanggalkansebagaimana orang mengenakan pakaian ataupun mengikuti gaya model tertentu. Kepribadian adalahtentang pribadi secara keseluruhan, kepribadian adalah sesuatu yang unik pada diri masing-masingindividu.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PESANTREN, MADRASAH DAN SEKOLAH Ahmad Arifai
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 3 عدد 2 (2018): Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah - Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v3i2.27

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pengembangan kurikulum pesantren, madrasah dan sekolah. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang berfokus kepada studi kepustakaan (library reseach). Hasil penelitian membuktikan bahwa Pesantren dan Madrasah merupakan suatu lembaga pendidikan yang lebih menekankan pada pendidikan agama. Kurikulum PAI di Madrasah memiliki suatu hal yang lebih pokok yang memang diharapkan dan bukan hanya dalam target tujuan PAI tapi juga sebagai pendidikan yang lahir dari agama islam diharapkan dapat berkompetensi jasmani dan rohani, artinya berkompetensi dalam hal sikap, skill, pengetahuan secara afektif, kognitif, psikomotorik sesuai dengan ajaran agama islam dalam aspek jasmani. Dan dengan adanya kurikulum madrasah diharapkan menjadikan anak didik menjadi makhluk yang beriman dan bertaqwa kepada Allah serta senatiasa mau mengamalkan apa yang telah diajarkan di dalam madrasah
PENDIDIKAN ETIKA ISLAM DALAM KELUARGA Ahmad Arifai
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 4 عدد 1 (2019): Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah - Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v4i1.39

Abstract

Upaya mengembangkan “pendidikan” dalam rangka pembentukan kepribadian manusia yang utuh dan paripurna, merupakan salah satu dari sekian banyak kewajiban dalam syariat Islam. Pendidikan dalam ajaran Islam adalah kewajiban yang agung dan mulia, karena pada praktiknya pendidikan tidak hanyabernilai ibadah yang berisi ganjaran besar di sisi Allah SWT tetapi juga dapat mengangkat harkat dan martabat manusia menjadi orang yang berilmu dan berbudi pekerti luhur serta mampu membangun peradaban masyarakatnya. Untuk memelihara dan melestarikan misi kependidikan yang Islami itu, maka kegiatan pendidikan harus melaksanakan internalisasi nilai-nilai ke-Islaman yang berdimensi duniawi dan ukhrawi. Dasar pijakan yang dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan yang berorientasi kepada dua dimensi tersebut, sebenarnya telah ditetapkan dalam Alquran dan As-Sunnah.