Bernard Djawa
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MEMBENTUK KARAKTER SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR Bernard Djawa,
Pendidikan Sekolah Dasar Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Pendidikan Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bahasa Indonesia Tidak dipungkiri bahwa situasi sosial masyarakat saat ini marak dengan perkelahian, kekerasan, korupsi, pembunuhan, dan narkotika. Peristiwa tersebut juga menimpa anak-anak usia SD, SMP, SMA dan Mahasiswa. Melihat fenomena tersebut, maka saatnya pendidikan karakter segera direalisasikan. Salah satu bentuk dari perwujudan pembinaan karakter di sekolah adalah melalui pendidikan jasmani. Dengan permainan siswa dapat menerapkan nilai-nilai toleransi, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, adil, jujur dan kerjasama, untuk membentuk dan membangun karakter mereka. Kata Kunci:   Karakter, Pendidikan Karakter, Dimensi Nilai, Dimensi Karakter Dalam Penjas.   Abstrak Bahasa Inggris It is undeniable that the current social situationrife with fights, violence, corruption, murder, and narcotics. These events also affects children aged elementary, junior high, and high schoolstudents. Looking at this phenomenon, it is time to be realized character education. One form of embodiment of character building in schools is throughphysical education. With the game students canapply the values ​​of tolerance, discipline, responsibility, caring, creative, fair, honestand co-operation, to establish andbuild their character. Keywords: Character, Character Education, Values ​​Dimension, Dimension Character In penjas.
KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM OLAHRAGA Bernard Djawa,
Pelangi Ilmu Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Pelangi Ilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Absrak Kepemimpinan dalam olahraga sangat penting dan vital terhadap keberhasilan suatu klub olahraga. Tanpa adanya kepemimpinan seseorang yang mengarahkan dan mengkoordinasikan dalam usaha dan aktifitasnya, maka suatu klub akan mengalami banyak kesulitan dalam mengkoordinasikan aktifitas dan dapat menimbulkan konflik yang rumit, kacau dan kehilangan semangat bertanding dalam klub. Ada beberapa macam tipe kepemimpinan dan gaya pemimpin yang spesifik yang dipengaruhi oleh karakter. Dari kenyataan tersebut maka tidak ada satupun tipe kepemimpinan yang lebih unggul dari yang lain karena banyak variable yang berpengaruh terhadap kepemimpinan seseorang. Peran kepemimpinan pada klub-klub besar seperti sepak bola, basket, dan sebagainya menggunakan tipe kepemimpinan otokratis, demokratis, people centered, dan task oriented.
TEORI-TEORI PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU DALAM MEMBELAJARKAN SISWA MELALUI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA YANG HUMANISTIK Bernard Djawa,
Pelangi Ilmu Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : Pelangi Ilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengkaji teori-teori tentang peningkatan keterampilan guru dalam membelajarkan siswa melalui mata  pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga dengan pendekatan humanistik sehingga terwujud sehat seutuhnya dalam diri siswa, untuk berkembang berkelanjutan. Penerapan teori-teori peningkatan keterampilan guru melalui mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga yang humanistik akan memberikan layanan pendidikan yang baik kepada siswa dengan tujuan agar guru memiliki profesionalitas dalam menjalankan tugasnya untuk mewujudkan proses pendidikan yang bermutu.
Pembelajaran Moral dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga Untuk Meningkatkan Pertimbangan Moral Siswa Bernard Djawa,
Ordik Vol 6, No 3 (2008)
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai moral itu beraneka ragam, termasuk loyalitas, kebajikan, kehormatan, kebenaran, respek, keragaman, integritas, keadilan, dan kerjasama. Moral meNilai moral itu beraneka ragam, termasuk loyalitas, kebajikan, kehormatan, kebenaran, respek, keragaman, integritas, keadilan, dan kerjasama. Moral membutuhkan kemampuan penalaran dan pertimbangan yang lebih kompleks dan hal itu seiring dengan kematangan dan pendidikan. Tatkala seseorang berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya serta tertantang oleh nilai dan kepercayaan yang diyakininya, maka terjadi pembentukan dan transformasi pemahaman moral pribadi.Seseorang harus memiliki kualitas pengetahuan moral, feeling moral, dan tindakan moral. Ketiga komponen ini penting untuk mengembangkan watak yang baik. Pada komponen pengetahuan moral terdapat unsur kesadaran moral, pengetahuan tentang nilai moral, perhitungan kedepan, pertimbangan moral dan pembuatan keputusan. Termasuk ke dalam komponen perasaan, moral adalah kesadaran hati nurani, self esteem (kehormatan diri), empati, kecintaan terhadap yang baik, dan pengendalian diri. Tindakan moral adalah perilaku yang tampak yang dinyatakan dan sejalan dengan sistem nilai yang dianut.