Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Lokalitas Tafsir Al-Qur’an Minangkabau (Studi Tafsir Minangkabau Abad ke-20) Aldomi Putra; Hamdani Anwar; Muhammad Hariyadi
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.365 KB) | DOI: 10.29240/alquds.v5i1.2550

Abstract

Locality of Minangkabau in Interpretation of the Qur’an: (the study of Minangkabau interpretation of the 20th century)This study aims to find the absorption of locality in the interpretation of the Qur'an in Minangkabau, and to prove that Anthony H. Johns 'statement "cannot be denied the influence of local language in explaining the Al-Qur'an" and Islah Gusmian's statement "tafsir Al-Qur'an as a cultural product, it certainly struggles with tradition, culture, and socio-political realities”. This research is a qualitative research type of library research (library research), which uses a historical-philosophical approach. The primary sources of this research are the interpretation of Tafsir al-Burhân by Haji Abdul Karim Amarullah, Risâlah al-Qaul al-Bayyân fî Tafsîr al-Qur'ân, the work of Syeikh Sulaiman Arrasuli, and the tafsir of al-Da'wah wa al-Irsyâd ilâ Sabîl al -Rasyad by Abdul Lathif Syakur. This research found several aspects of locality in the interpretation of the Al-Qur'an Minangkabau, namely; first, the writing of interpretation as a request from the community, second, the absorption of local languages in translating and interpreting the Qur'an, third, using local samples in interpretation, fourth, the absorption of local customs in interpretation, and fifth using Minangkabau adagium in interpretation. Thus, the Minangkabau tafsir al-Qur'an is full of locality absorption
Pendidikan Berbasis Masyarakat dalam Al-Qur’an Hamdani Anwar; Ahmad Zain Sarnoto; Nurul Habiburrahmanuddin
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 11, No 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.3074

Abstract

Pendidikan berbasis masyarakat dalam Al-Qur'an memiliki beberapa dimensi, yaitu, dimensi ruhiyah, dimenai humanis relegios  dan dimensi psikologis spiritual. Dimensi ruhiyah pada pendidikan berbasis masyarakat dimana pendidikan berlangsung melibatkan Allah di dalam nya, baik dalam proses maupun keterikatan pada aturan dalam pelaksanaannya. Berikutnya  Dimensi  humanis religious, dimensi ini dapat dilihat pada penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat yang memberdayakan kekuatan masyarakat berbasis ajaran agama di antaranya pendidikan berbasis masyarakat dengan tujuan dakwah, dan pemberdayaan dana ummat untuk pendanaan pendidikan. Selanjutnya dimensi paikologi spiritual, dimana pendidikan berbasis masyarakat mengoptimalkan fitrah manusia berdasarkan fase perkembangan dan tugas perkembangan yang diatur oleh Allah dan Rasul. Dengan ditemukan 3 dimensi pendidikan di atas, disertasi ini.berbeda dengan pendapat John Dewey (1952), Can Cleve Morris (1990) dan ivan Illich (2002) yang menganggap bahwa pendidikan berbasis masyarakat  bersumber dari manusia dan alam semata dengan tujuan humanis matrialistik. Disertasi ini juga berbeda dengan Dean Nielsen yang menganggap bahwa pendidikan berbasis masyarakat hanya dilakukan oleh masyarakat. Adapun kesamaan disertasi ini dengan para mufasir seperti Quraisy shihab ( 2004),  Qurthuby ( 1997), Jalalain ( 1993) dan  Ibn Katsir ( 2004), dalam pandangan bahwa pendidikan berbasis masyarakat bukan hanya pendidikan yang dilakukan oleh manusia tetapi ada keterlibatan Allah juga dalam proses pendidikan tersebut. Metoda maudhu’i dipilih pada disertasi ini untuk membahas masalah di atas, karena metoda ini dapat digunakan sebagai penggali konsep pendidikan berbasis masyarakat dalam al Qur’an
Pendidikan Berbasis Masyarakat dalam Al-Qur’an Hamdani Anwar; Ahmad Zain Sarnoto; Nurul Habiburrahmanuddin
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 01 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i01.3074

Abstract

Pendidikan berbasis masyarakat dalam Al-Qur'an memiliki beberapa dimensi, yaitu, dimensi ruhiyah, dimenai humanis relegios  dan dimensi psikologis spiritual. Dimensi ruhiyah pada pendidikan berbasis masyarakat dimana pendidikan berlangsung melibatkan Allah di dalam nya, baik dalam proses maupun keterikatan pada aturan dalam pelaksanaannya. Berikutnya  Dimensi  humanis religious, dimensi ini dapat dilihat pada penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat yang memberdayakan kekuatan masyarakat berbasis ajaran agama di antaranya pendidikan berbasis masyarakat dengan tujuan dakwah, dan pemberdayaan dana ummat untuk pendanaan pendidikan. Selanjutnya dimensi paikologi spiritual, dimana pendidikan berbasis masyarakat mengoptimalkan fitrah manusia berdasarkan fase perkembangan dan tugas perkembangan yang diatur oleh Allah dan Rasul. Dengan ditemukan 3 dimensi pendidikan di atas, disertasi ini.berbeda dengan pendapat John Dewey (1952), Can Cleve Morris (1990) dan ivan Illich (2002) yang menganggap bahwa pendidikan berbasis masyarakat  bersumber dari manusia dan alam semata dengan tujuan humanis matrialistik. Disertasi ini juga berbeda dengan Dean Nielsen yang menganggap bahwa pendidikan berbasis masyarakat hanya dilakukan oleh masyarakat. Adapun kesamaan disertasi ini dengan para mufasir seperti Quraisy shihab ( 2004),  Qurthuby ( 1997), Jalalain ( 1993) dan  Ibn Katsir ( 2004), dalam pandangan bahwa pendidikan berbasis masyarakat bukan hanya pendidikan yang dilakukan oleh manusia tetapi ada keterlibatan Allah juga dalam proses pendidikan tersebut. Metoda maudhu’i dipilih pada disertasi ini untuk membahas masalah di atas, karena metoda ini dapat digunakan sebagai penggali konsep pendidikan berbasis masyarakat dalam al Qur’an