Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TINDAK PIDANA PENCURIAN PADA WAKTU TERJADI KEBAKARAN DAN PROSES PENYELESAIAN DI KOTA JAMBI Islah Islah; Arham Arham
Jurnal LEX SPECIALIS No 23 (2016): Juni
Publisher : Jurnal LEX SPECIALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.888 KB)

Abstract

Jika seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhannya, maka ia akan mengalami ketidak tentraman dalam penyesuaian hidup yang tidak wajar, sehingga tidak menutup kemungkinan baginya untuk melakukan berbagai tindak pidana, misalnya pencurian yang tujuannya untuk memenuhi ketidak puasan dalam kebutu­hannya. Kota Jambi adalah salah satu daerah rawan pencurian, baik itu pencurian dengan pemberatan maupun pen­curian biasa. Akibat terjadinya kebakaran maka akan menimbulkan suatu kesempatan bagi para pelaku yang ingin memanfaatkan situasi pada saat orang sedang panik atau sibuk dengan adanya kebakaran tersebut, sehingga barang-barang kurang bisa terkontrol, hal inilah yang menyebabkan para pelaku tindak kejahatan melaksanakan aksinya untuk melakukan tindak kriminal, seperti pencurian. permasalahan yang akan diteliti, yaitu: Bagaimana penyelesaian tindak pidana pencurian pada waktu kebakaran terjadi?, Apa hambatan dalam menyelesaikan tindak pidana pen­curian pada waktu kebakaran? Dan Bagaimana cara menanggulangi hambatan tersebut? Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian  ini  adalah yuridis-empiris.  Metode  pendekatan  yuridis-empiris,  yaitu  suatu pendekatan yang meneliti data sekunder terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian data primer di lapangan. Atau dengan kata lain, penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengkajian dan pengolahan terhadap data penelitian dengan bertitik tolak pada aspek hukum normatif disertai dengan kajian teoritis hukum, dengan didukung oleh fakta-fakta empiris di lapangan. Hasil penelitian Pencurian pada waktu kebakaran yaitu, merupakan suatu perbuatan yang memenuhi unsur-unsur pasal 362 KUHP, dan unsur kwalifikasi pasal 363 ayat (1) bagian ke 2e KUHP. Faktor-faktor penyebab seseorang melakukan pencurian pada waktu kebakaran di Kota Jambi adalah: Adanya kesempatan, Adanya keinginan untuk memiliki, Disebabkan faktor ekonomi sipelaku, Karakter manusianya  tidak baik dan Upaya yang dilakukan untuk mencegah jangan sampai terjadi tindak pidana pencurian pada waktu kebakaran di Kota Jambi, dengan cara melakukan pengamanan yang ketat oleh pihak yang berwenang untuk melindungi korban dan harta benda korban, serta adanya kerjasama antara pihak terkait, baik dengan pihak pemerintah maupun masyarakat.Kata Kunci : Tindak Pidana, pencurian, pemberatan, kebakaran.
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Nurhapsa Nurhapsa; Kartini Kartini; Arham Arham

Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.378 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v4i3.111

Abstract

Lactic Acid Bacteria and Histamine Levels of Sie Balu After Gamma Irradiated. Arham Arham; Nurliana Nurliana; Sugito Sugito
The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4 (2) November 2019
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.6 KB) | DOI: 10.21157/ijtvbr.v4i2.17105

Abstract

The presence of lactic acid bacteria (LAB) and histamine in foodstuffs indicate the level of deterioration in the quality of food and cause poisoning. Sie Balu is the Acehnese dried meat preserved by the addition of salt, acid and dried, but the long processing and drying it under the sun can cause microbial contamination in meat products. Irradiation can eliminate bacteria in foodstuffs. This study aimed to determine the amount of LAB and histamine levels of Sie Balu after irradiation doses of 5, 7 and 9 kGy and stored 2 to 4 months. Sie Balu was made of fresh beef 5 kg, dried in the sun to dry, vacuumed and irradiated with gamma rays. The samples for LAB determination cultured in MRS agar and incubated at 37°C for 24 hours. The number of colonies was counted using Total Plate Count. The histamine level of Sie Balu conducted by ELISA. Irradiation did not significantly (P0.05) affect the amount of LAB, but the shelf life significantly (P0.05) affected the amount of LAB in Sie Balu. Extending the shelf life up to 4 months can increase the amount of LAB. Irradiation dose and shelf life had no effect on histamine levels of Sie Balu (P0.05). This study concluded that irradiated Sie Balu cannot be stored for more than two months.