Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PRINSIP ACTUATING ISLAM DAN IMPLEMENTASI DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN Imam Subekti
PERADA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v4i1.283

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengulas tentang konsep actuating dan prinsipnya dalam Islam pada pola menajemen kepemimpinan, khususnya di sekolah. Fokus artikel ini ialah untuk mengurai tentang konsep dan prinsip-prinsip actuating dalam Islam sebagai pedoman manajemen kepemimpinan yang baik. Beberapa kajian serupa actuating dalam khazanah studi Islam antara lain tabsyir, indzar, dakwah, tarbiyah dan irsyad. Istilah tersebut memang tidak semakna namun menjelaskan bahwa actuating juga penting dalam konsep manajemen kepemimpinan. Sedangkan prinsip-prinsipnya meliputi tadriji, uswah, keseimbangan dan kejelasan. Apabila diimplementasikan maka actuating ini dapat berupa memberikan dan menjelaskan perintah, memberikan petunjuk melaksanakan kegiatan, memberikan kesempatan meningkat-kan pengetahuan, keterampilan atau kecakapan dan keahlian agar lebih efektif dalam melaksanakan berbagai kegiatan organisasi, memberikan kesempatan ikut serta menyumbangkan tenaga dan fikiran untuk memajukan organisasi berdasarkan inisiatif dan kreativitas masing- masing dan memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugas-tugasnya secara efisien. Maka penting kiranya prinsip actuating dalam Islam ini diterapkan dalam manajemen kepemimpinan di setiap sekolah untuk mendukung manajemen yang baik. This article aims to review the concept of actuating and its principles in Islam on leadership management patterns, especially in schools. The focus of this article is to describe the concepts and principles of actuating in Islam as guidelines for good leadership management. Several studies similar to actuating in the treasures of Islamic studies include tabsyir, indzar, da'wah, tarbiyah and irsyad. The term is not meaningful but explains that actuating is also important in the concept of leadership management. While the principles include tadriji, uswah, balance and clarity. If implemented, this actuating can be in the form of giving and explaining orders, providing instructions for carrying out activities, providing opportunities to increase knowledge, skills or skills and expertise to be more effective in carrying out various organizational activities, providing opportunities to participate in contributing energy and thoughts to advance the organization based on initiative and creativity of each and provide corrections so that each person performs their duties efficiently. So it is important that the actuating principle in Islam is applied in leadership management in every school to support good management.
PENGORGANISASIAN DALAM PENDIDIKAN Imam Subekti
TANJAK Vol 3 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jurusan Tarbiyah dan Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/tanjak.v3i1.422

Abstract

Pengorganisasian dalam dunia pendidikan sangat diperlukan dan sangat dibutuhkan baik itu pendidikan dibawah naungan pihak swasta maupun negeri. Ketika tujuan pendidikan itu telah dicapai maka seluruh pihak yang terlibat seperti sumber daya manusia, kompetensi dan fasilitas harus dipersiapkan secara matang dan baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif atau penelitian doctrinal yang mana sumber data sekunder atau penelitan kepustakaan yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan menelaah bahan sekunder berupa buku ilmiah, jurnal, dan lain-lain. Yang dianalisis adalah Bahan sekunder atau penelitian kepustakaan kemudian dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Organisasi sebagai salah satu fungsi manajemen pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut: organisasi adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan pendidikan. Jenis organisasi Lini dan staf sangat cocok diterapkan di sekolah. Karena kerjasama antara pendidik, tenaga kependidikan dan kepala sekolah sangat diperlukan dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Kata kunci: Pengorganisasian; Organisasi; Pendidikan; Kerjasama, Manusia.
Pengelolaan Satuan Sekolah Umum dan Madrasah dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Imam Subekti; Lias Hasibuan; Kasful Anwar; Asniyati Asniyati
Al-Fikr: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7 No 1 (2021): Al-Fikr
Publisher : IAIN Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32489/alfikr.v7i1.125

Abstract

This article aims to explore the normative and philosophical rules regarding the management of primary and secondary school units. This departs from the existence of schools that still need important attention, both public schools under the Ministry of Education and madrasas under the Ministry of Religion. Writing with descriptive analysis method reveals that the rules that discuss this management are contained in the Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (Education Management Standards by Primary and Secondary Education Units). The regulation contains several important points that must become the standards of educational institutions, both public schools and madrasas, namely the existence of good and measurable program planning, effective and efficient work plans, periodic monitoring and evaluation, qualified and credible leadership, system good information in school. But these standards are minimum standards that must be met by every manager of an education unit. Philosophically, the provisions on management in the regulation have also been historically related to the philosophy of modern education management. However, education that has not been evenly distributed is also a challenge in fully implementing the regulation.
Aksiologi Pendidikan Islam dan Landasan Filosofis Pendidikan Secara Umum Rizzan Rizzan; Supriadi Supriadi; Suaningrat Suaningrat; Imam Subekti
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 4 No. 2: Januari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v4i2.7161

Abstract

Penelitian ini membahas aksiologi dalam pendidikan Islam dan landasan filosofisnya secara umum, dengan fokus pada nilai-nilai utama yang mendasari pendidikan Islam, yaitu akhlak, keimanan, dan ilmu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami konsep aksiologi dalam konteks pendidikan Islam, menjelaskan landasan filosofisnya, serta menganalisis relevansi nilai-nilai tersebut dalam praktik pendidikan Islam kontemporer. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, yang mencakup analisis literatur dari karya-karya tokoh Islam klasik dan modern, seperti Al-Ghazali, Syed Muhammad Naquib al-Attas, dan Fazlur Rahman, serta pemikiran filsuf Barat seperti Immanuel Kant dan John Dewey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga berakhlak mulia dan beriman. Nilai-nilai ini terintegrasi dalam proses pendidikan yang tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan spiritualitas individu. Pendidikan Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara ilmu, akhlak, dan keimanan sebagai upaya membangun manusia paripurna yang memiliki kecerdasan intelektual, moralitas tinggi, dan kesadaran spiritual. Nilai-nilai aksiologi yang diterapkan mencakup pembentukan akhlak mulia sebagai fondasi karakter, pengembangan keimanan sebagai dasar spiritual, serta penguasaan ilmu untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat dan kemajuan peradaban. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan Islam yang berlandaskan nilai-nilai aksiologi mampu menjadi solusi untuk tantangan dunia kontemporer dengan menciptakan generasi yang berilmu, bermoral, dan beriman. Hal ini relevan dalam menciptakan masyarakat yang harmonis, adil, dan beradab, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.