Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada sistem pendukung keputusan pengusulan kenaikan pangkat prajurit tni al (studi kasus : Dinas Materiel Angkatan Laut/dismatal) Diani Tias Rahmawati; Maukar Maukar
Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research Vol 5 No 4 (2021): JISAMAR, Volume 5, Nomor 4, November 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jayakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52362/jisamar.v5i4.605

Abstract

Profesionalisme personel TNI Angkatan Laut diwujudkan melalui pembinaan personel dan tenaga manusia (Binpersman) diantaranya meliputi kegiatan pembinaan tenaga manusia dan pelaksanaan administrasi personel. Dinas Materiel Angkatan Laut (Dismatal) adalah sebagai salah satu Badan Pelaksana Pusat Markas Besar TNI AL yang memiliki peran dalam pembinaan personel. Salah satu kegiatan yang dilakukan pada bidang administrasi personel dan kepengurusan hak-hak personel di lingkungan satuan kerja Dismatal adalah dengan melakukan evaluasi pemilihan personel untuk kenaikan pangkat yang efektif dan optimal. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Masa Dinas Dalam Pangkat (MDDP), kesehatan, kesamaptaan, dan konduite personel. Salah satu metode pengambilan keputusan yang digunakan adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP memiliki kelebihan dapat memberikan kerangka yang komprehensif dan rasional dalam membuat struktur permasalahan untuk pengambilan keputusan. Hasil perhitungan nilai bobot kriteria dengan menggunakan metode AHP didapatkan nilai prioritas kriteria terbesar adalah MDDP yaitu sebesar 0,60 yang berarti organisasi lebih mementingkan MDDP dibandingkan dengan kriteria lainnya. Berdasarkan penelitian menggunakan metode AHP didapatkan nilai konsistensi untuk kriteria yang digunakan sebesar -0,74 berarti memiliki tingkat rasio konsistensi yang baik karena nilai konsistensi lebih kecil dari 0,1. Sedangkan alternatif personel prajurit yang layak diusulkan kenaikan pangkat berdasarkan prioritas tertinggi ada 9 orang dengan bobot sebesar 1,00.