Akhmad Alfajri Amin
Akademi Fisitoterapi Widya Husada Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Infra Red dan Massage terhadap Bell’s Palsy Dextra Zainal Abidin; Akhmad Alfajri Amin; Didik Purnomo
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.794 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v1i1.9

Abstract

Bell’s palsy adalah kelumpuhan nervus VII jenis perifer yang timbul secara akut yang penyebabnya belum diketahui, tanpa adanya kelainan neurologik lain. Data yang dikumpulkandari empat Rumah Sakit di Indonesia didapatkan frekuensi Bell’s Palsy sebesar 19,55% dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia 21 - 30 tahun. Rumusan masalah dalampenelitian ini adalah pengaruh infra red dan massage pada bell’s palsy dextra. Populasi penelitian ini adalah pasien penderita bell’s palsy dextra. Sampel penelitian ini menggunakanseluruh populasi, yaitu sebanyak 8 pasien yang secara keseluruhan diambil sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan kekuatan otot wajah dengan manual muscle testing (MMT). Manual Muscle Testing (MMT) sebagai pemeriksaan kekuatan otot wajah. Hasil uji t menunjukkan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kekuatan otot wajah sebelum dan sesudah tindakan penggunaan infra red dan massage tidak sama. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan adanya pengaruh penggunaan infra red dan massage terhadap kekuatan otot wajah pada kasus Bell’s Palsy dextra.
Pengaruh Terapi Latihan terhadap Congestive Heart Failure NYHA III-IV e.c Mitral Regurgitation, Trikuspidal Regurgitation, Pulmonal Hipertensi Nurwahida Puspitasari; Kuswardani Kuswardani; Akhmad Alfajri Amin
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.302 KB) | DOI: 10.33660/jfrwhs.v1i1.13

Abstract

Congestive Heart Failure (CHF) atau sering disebut gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. Diperkirakan tahun 2030 bahwa 23,6 juta orang di dunia akan meninggal karena penyakit cardiovaskula. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh terapi latihan terhadap penderita Congestive Heart Failure NYHA III-IV e.c Mitral Regurgitation, Trikuspidal Regurgitation dan Pulmonal Hypertensi di RSUD Dr. Adyatma, Semarang sebanyak 8 pasien yang secara keseluruhan diambil sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan sangkar thorax.Sangkar Thorax sebagai pemeriksaan sesak nafas. Hasil uji t menunjukkan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti sesak sebelum dan sesudah tindakan terapi latihan (breathing exercise, mobilisasi sangkar thorax, gerak aktif anggota gerak atas dan bawah). Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa : Terapi latihan dapat mengurangi derajat sesak napas, spasme otot pernapasan dan meningkatkan ekspansi sangkar thorax pada penderita Congestive Heart Failure NYHA III-IV e.c Mitral Regurgitation (MR), Trikuspidal Regurgitation (TR) dan Pulmonal Hypertensi (PH).