Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penanggulangan dampak Covid-19 bagi usaha mikro (studi pada implementasi Program Banpres Produktif melalui Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor 6 Tahun 2020 di Kabupaten Lombok Timur) Siti Hidayatul Jumaah; Dhea Candra Dewi; Fitriah Kartini; Novinaz Benita
Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol 7, No 1: April 2022
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/pjiap.v7i1.7512

Abstract

This study aims to determine the implementation of the productive Banpres Program for Micro Business Actors during the Covid-19 pandemic, as well as to analyze the supporting and inhibiting factors of program implementation. This research is a descriptive study using a qualitative approach. In the process of collecting data, researchers used the methods of observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that the overall implementation of the productive Banpres program has been running effectively. This can be seen from the achievement of the variables in analyzing the implementation, namely (1) the communication variable indicates that the transmission, clarity, and consistency of the program has been running optimally, (2) the source variable indicates that human resources, information, authority, and supporting facilities have been fulfilled, (3) the attitude and disposition variables of the implementers show that cognition, direction, and response show optimal results, although the responses given by policy actors are not very solution-driven because of the limited authority given, and (4) the bureaucratic structure variable also shows results. optimal, because of the Standard Operating Procedure (SOP) in the implementation of the program. The supporting factors consist of a) rapidly developing technology so that it can be used as a means of support in communication and socialization, b) a high commitment from implementing actors, c) public support, and d) technical guidelines for the implementation of Banpres. Meanwhile, the inhibiting factors are: 1) the Banpres recipient community has low awareness in reporting the use of the budget, 2) not all micro-business actors who have proposed can be accepted as Banpres recipients, and 3) the authority to determine Banpres recipients is not delegated to the sub-district or village, making it difficult to monitor the use of the budget.
EDUKASI PENCEGAHAN MELUASNYA VIRUS COVID-19 MELALUI PEMAHAMAN AKTIVITAS ISOLASI MANDIRI Dhea Candra Dewi; Vidya Yanti Utami; Fitriah Kartini; Novinaz Benita
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 1, No 3 (2021): Desember
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.847 KB) | DOI: 10.31764/transformasi.v1i3.6340

Abstract

Aktivitas isolasi mandiri menurut pemahaman umum diartikan sebagai perilaku membatasi diri dari lingkungan sekitar. Isolasi mandiri juga dapat dilakukan bagi seseorang yang terinfeksi virus COVID-19 untuk dapat mencegah penularan virus COVID-19 ke orang lain. Pengabdian masyarakat di Desa Bug Bug, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman  dan mengedukasi kepada warga di Desa yang merupakan bagian terkecial setelah keluarga untuk memahami arti pentingnya aktivitas isolasi mandiri ditengah pandemi yang sampai hari ini belum diketahui kapan akan berakhir. Aktivitas isolasi mandiri menjadi sangat penting untuk dipahami dan dapat diterapkan ditengah meningkatnya jumlah pasien yang terinfeksi virus dan tidak sebanding dengan layanan kesehatan yang disediakan. Kegiatan pengabdian yang dikemas dalam bentuk sosialisasi dan pemutaran video edukasi berupaya membuka pemahaman warga desa bahwa isolasi mandiri tidak susah untuk diterapkan, isolasi mandiri juga bisa dilakukan walau hanya di rumah saja. Kebijakan pemerintah melalui Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02/01/Menkes/2020 Tentang Protokol Isolasi Diri Sendiri Dalam Penanganan Corona Virus Desease (Covid-19) juga menjadi landasan utama proses pengabdian kepada masyarakat ini. Surat edaran tersebut mengamatkan bahwa pentingnya meningkatkan dukungan dan kerja sama lintas sektor dan pemerintah daerah pada penanganan COVID-19, khususnya dalam pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait isolasi diri sendiri.
Penyuluhan Strategi Gerakan Anti Merarik Kodeq (GAMAQ) Sebagai Upaya Pencegahan Pernikahan Usia Anak Dhea Candra Dewi; Siti Hidayatul Jumaah; Fitriah Kartini; Novinas Benita
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini merupakan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penyuluan staregi gerakan anti merarik kodeq (GAMAQ) sebagai upaya pencegahan pernikahan usia anak. Pada dasarnya, strategi pendekatan untuk melakukan pendewasaan usia pernikahan melalui program GAMAQ dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metoda atau pendekatan berdasarkan kharakteristik permasalahan, faktor-faktor penyebab adanya usia pernikahan anak serta kebutuhan/solusi untuk pendewasaan usia pernikahan yang dibutuhkan. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai pendekatan pendewasaan usia pernikahan meliputi: pendekatakan keagamaan, pendekatan pendidikan, sosial budaya, kesehatan, ekonomi, sosial psikologis dan lain-lain. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah ketercapaian target kegiatan melalui kegiatan penyuluhan, memperkenalkan kembali dan memberikan pendalaman serta pengetahuan tentang adanya strategi dalam regulasi pemerintah melalui Peraturan Daerah Lombok Barat nomor 9 tahun 2019 tentang Pendewasaan Usia Pernikahan dan Peraturan Daerah Provinsi NTB nomor 5 tahun 2021 tentang Pencegahan Perkawinan Anak yang diharapkan mampu menjadi pedoman dan arahan untuk mengurangi dan menghilangkan pernikahan dalam usia anak.Secara umum hasil dari penyuluhan yang dilakukan yakni masyarakat sebagai peserta sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan. Ketepatan materi yang disampaikan sekiranya tepat sasaran mengingat bahwa Desa Gapuk merupakan salah satu Desa yang ada di Kabupaten Lombok Barat yang juga menyumbang tingginya angka pernikahan usia anak. Harapannya, materi yang diberikan melalui kegiatan penyuluhan ini mudah diaplikasikan dan berguna sebagai nekal dalam proses pencegahan dan pengurangan jumlah pernikahan usia anak.
Implementasi Administrasi Sederhana Pada Kegiatan Sadar Wisata Bersih Pantai (Coastal Cleanup) Di Gili Asahan Lombok Barat NTB Basuki Srihermanto; Siti Yulianah M Yusuf; Nia Kurniati; Syaumudinsyah; Fitriah Kartini
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 9 : Oktober (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The community service activity entitled Implementation of Simple Administration in the Coastal Cleanup Tourism Awareness activity in Gili Asahan, West Lombok, NTB is aimed at empowering the capacity of higher education institutions in an effort to increase the community's ability to utilize science to carry out simple recording (administration) in beach cleaning activities as a form of realizing Tourism Awareness. This beach clean-up activity was carried out by representatives of STIA Mataram lecturers, STIA Mataram students together with tourism activists such as Hotels, Bungalaws, Cafés together with community members around Gili Asahan. This STIA Mataram Community Service provides two benefits, the first is the implementation of simple administration on beach cleaning activities and the second benefit in the form of beach cleaning activities. The method used is coaching, technical guidance and direct application using computer media for implemented administrative activities. Then beach clean-up activities were carried out in the form of direct action along Gili Asahan beach. at the cleaning location, namely along Gili Asahan beach. The rubbish on Gili Asahan is rubbish carried by the waves, so rubbish will always be there at all times on Gili Asahan so rubbish must always be cleaned from the beach. As a result of this community service, a stretch of coastline that is clean, neat and beautiful is formed, it is hoped that it will attract the interest of foreign tourists to visit. Another result obtained from this community service is the ability of policy makers in policy management, in this case the RT 5 Gili Asahan Village staff who received simple administrative information in managing this beach cleaning activity. Remembering the importance of this community service because it can provide support and guidance for the community carrying out beach cleaning activities as well as providing information for stakeholders regarding the implementation of beach cleaning as a tourism awareness movement on Gili Asahan who will carry out similar actions in the future.